Part 3

28 0 0
                                    


Sepulang sekolah, Bene kecil segera mengikuti pelatihan di padang golf dekat rumahnya. Ayahnya pun mengenai olahraga sangat mengatur olahraga apa yang wajib diambil. Pilihan ayahnya ada 3 pada saat itu, golf, anggar, atau tennis. Jujur saja, Bene sama sekali tidak tertarik ketiganya. Namun akhirnya ia pun memilih golf karena itu yang paling diinginkan oleh sang ayah. Ibarat kata golf ini olahraga para pebisnis , jadi kalau ketemu klien sering sekali di padang golf. Semenjak berusia 3 tahun, Bene sudah diajak ayahnya ke padang golf bila bertemu klien.

Sesampainya disana, tidak sedikit orang disitu yang berdecak kagum melihat kelihaian Bene bermain golf. Bahkan, banyak sekali yang menganggap apabila dilatih benar, bisa menjadi pemain profesional. Tidak jarang pula ia mendapatkan skor tertinggi, yakni minus 3 atau double eagle di lapangan yang terdapat 71 par. Bahkan tak jarang pula ia menang ketika bertemu teman-teman ayahnya yang notabenenya sudah lebih sering bermain golf ketimbang dirinya.

"Raka, anakmu itu motoriknya hebat! Begitu cepat ia menguasai olahraga, akurasinya tepat. Saya yakin ia pasti benar-benar menghitung kecepatan dan berat ayunan yang ia lakukan" tanya salah satu klien kepada ayahnya dan disambut dengan senyum khas pebisnis oleh ayahnya.

"Tentu, anak saya sudah saya latih supaya memiliki akurasi yang baik. Bermain golf ini juga melatih otak kirinya juga. Tidak ada hukumnya bagi saya apabila ia melakukan trick golf tapi tidak menghitung benar-benar kecepatan, jarak, dan waktu. Itu sama saja ia melakukan hal bodoh dan tak berguna" jawab ayahnya.

"Wah.. tapi jarang loh Raka ada anak seperti itu. Bisa dibilang kamu masukin dia ke olahraga manapun bakal bagus-bagus saja. Ditambah lagi sepertinya dari kecil kamu sudah menyuruh dia belajar menghitung di luar kepala." Sahut salah satu temannya, yang tak lain adalah Liem Swie King. Semua orang tahu siapa legenda bulu tangkis Indonesia ini. Setelah memutuskan untuk berhenti karena usia, Liem Swie King atau yang biasa dipanggil King pun memulai bisnis dan beberapa kali bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Malaika di cabang perhotelan. Maka dari itu, tak jarang ia bertemu dengan komisaris utama beserta founder MALAIKA GROUP satu ini.

"Maksudmu ia menjadi profesional seperti kamu dulu begitu? OH TIDAK. Apa gunanya. Seberapa besar untung yang kamu dapatkan ketika tanding dulu tidak sebanding dengan bisnis dari keluarga Malaika yang bisa berlipat-lipat jauh lebih besar. Olahraga golf ini saya suruh dia belajar supaya dia tidak kaku, dan tahu bagaimana berhubungan dengan klien ketika bekerja nanti. Sudah. tidak ada yang lain" jawab Raka, ayah Bene yang tak terima apabila anaknya menjadi pemain profesional seperti rekan bisnisnya ini. Menurutnya menjadi atlet, apalagi di Indonesia itu sangat tidak menguntungkan, apalagi untuk wanita.

"Sepertinya Senja kurang menemukan jiwanya di golf. Dia seakan-akan tidak ada semangat. Bahkan dari pukulannya pun tidak keluar emosi tekad untuk menang" sahut King.

"Memang kenyataanya disini saya tak mengajarkan anak ku untuk menunjukkan emosinya pada orang lain. Ia harus bisa mengontrol ekspresi, dan tidak boleh terlihat lemah. Dia satu-satunya calon penerus MALAIKA GROUP setelah apa yang dilakukan oleh kakaknya sekarang-sekarang ini, membuatku muak!" jawab Raka sambil menoleh ke arah billboard besar yang ingin ia hancurkan saat itu juga.

Berbicara tentang kakak laki-laki Bene, membuat King bergidik ngeri. Ia tahu betapa seram kawannya satu ini kalau berurusan dengan anak laki-laki tertuanya, Fajar. Maka dari itu ia lebih memilih diam dan melihat Bene yang sedang merapikan alat-alat golf nya sambil memperhatikan billboard besar tersebut sambil tersenyum. Entah kenapa, hati King tersentuh karena jarang sekali melihat Bene tersenyum tulus. 

"Kakak.. Bene kangen. Kakak baik-baik ya di luar sana!" desis Bene hampir tak terdengar.

King pun berfikir, apa perlu ia meminta bantuan Fajar?

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jun 20, 2019 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

SENJA, HARAPAN, DAN KENANGAN (BEFORE THE ACHIEVEMENT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora