23

8.9K 1.6K 1.4K
                                    


•Oo-----

Tak terasa, sudah 2 bulan berlalu dengan cepat. Banyak perubahan yang terjadi pada diri Byung Hwi, yang pastinya itu membuat nya bahagia.

Pertama, dia sangat senang setelah pindah ke sekolah baru, disana dia merasa bebas tanpa di awasi, juga dia tak pernah di paksa ikut les lagi setelah pulang sekolah. Apalagi di sekolah barunya itu dia juga satu kelas dengan teman barunya waktu itu yang bernama Yohan, rupanya mereka semakin dekat.

Sebenarnya Midam pun satu sekolah dengan mereka, cuman dia beda kelas, maklum otak dia lebih berbobot di banding Byung Hwi dan Yohan, sehingga kelasnya pun jauh lebih unggulan.

Byung Hwi berteman dekat dengan Yohan, namun dia juga masih tetap dekat dengan Midam. Karena ketiganya memiliki jarak rumah yang dekat, tak heran ketiganya terlihat sering bermain bersama. Walaupun yah, Midam jauh lebih banyak menghela nafasnya saat bermain dengan kedua anak itu.

Kedua, entah mulai dari mana, Wooseok dan Midam menjadi dekat. Yang pastinya Byung Hwi juga kaget, bagaimana kakak kembarnya itu bisa menjadi dekat sekali dengan teman sekamarnya?

Setelah itu Byung Hwi bertanya dengan Wooseok, mengapa kakaknya itu bisa berteman dekat dengan Midam? Dan jawaban Wooseok di telepon adalah begini,

"Tidak papa, aku hanya ingin menambah teman. Lagipula Midam orang yang baik, walaupun sifatnya sangat tenang juga terkesan datar, sebenarnya dia orang yang asik untuk di ajak bertukar pikiran dan pendapat, ah aku dan Midam sangat sering bertukar ide satu sama lain, entah tentang metode belajar ataupun kesehatan. Dia banyak membantu."

Dan yah, Byung Hwi hanya bisa mengiyakan, setengah tidak paham, setengah tidak peduli.

Ketiga, ternyata Yohan memiliki dua adik. Walaupun yang satunya adalah adik kembar, sama seperti dia yang memiliki kembaran. Tapi, kedua adik Yohan itu tidak setiap hari berada di rumahnya, mungkin sekitar menginap seminggu setiap bulannya. Karna, kedua adiknya itu beda sekolah dengan Yohan. Sebenarnya dia ingin tanya, mengapa Yohan tidak satu sekolah saja dengan adik-adiknya? Namun dia urungkan niat itu, mungkin itu privasi Yohan.

Dan juga, Byung Hwi berteman dengan kedua adiknya Yohan, setiap mereka datang pasti mereka selalu bermain bersama. Dan lagi-lagi, Midamlah yang banyak menghela nafas, apalagi mengingat sifat Byung Hwi dan salah satu adik Yohan yang bernama Guanlin yang sama ampasnya.

Dan yang terakhir, mungkin ini tidak terlalu menyenangkan. Ya, selama 2 bulan itu Byung Hwi tak pernah berkunjung kerumah lamanya, setiap dia kangen dengan orang rumah, pasti selalu berujung di telpon. Lagipula tidak ada keadaan mendadak, jadi Byung Hwi pikir mungkin sekarang tidak usah bermain ke rumahnya yang dulu.

Ya, tadinya begitu. Beda lagi dengan sore ini, Byung Hwi mendapat telpon dari kakaknya, sehingga membuatnya segera bersiap-siap pergi ke rumah lamanya.

"Byung Hwi, datanglah ke rumah hiks, kakak mohon. Papa baru saja hiks pulang, papa hiks langsung bertingkar dengan Mama hiks, ak-aku takut hiks,"

Byung Hwi yang di telpon begitu jelas kaget, dia juga khawatir dengan orang rumah, apalagi dengan kakak kembarnya itu.

Saat itu juga, Byung Hwi langsung bersiap pergi kerumahnya, bahkan dia tak mengganti seragam sekolah. Midam yang melihatnya sampai kebingungan.

"Kamu ingin pergi kemana? Tak mengganti seragam sekolah lebih dahulu? Seragam mu bisa kotor."

Byung Hwi menggeleng cepat, "Ga bisa, Kak Wooshin lagi dalam keadaan bahaya. Gue ga bisa buang-buang waktu buat ganti baju doang, orang rumah udah nungguin."

b r u t a l ✔ «seodam»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang