Chapter 2

430 39 1
                                    

Setelah yerin dan sinb keluar dari kantin mereka langsung ke toilet untuk membersihkan rambut yerin yang di siram jus oleh jungkook sekaligus menganti seragam yang tadi kena noda jus.

Yerin pov
Saat sudah selesai dengan urusan membersihkan diriku di toilet aku langsung menarik sinb untuk ke taman dan menjelaskan tentang pria yang sangat menyebalkan tadi.

"Sinb~ah duduklah" ucapku
Kemudian sinb duduk di sampingku,
Aku mulai bicara lagi padanya
"Bisa kah kau jelaskan kenapa kau sangat takut kepadanya?" Tanyaku to the point
Kulihat sinb menghela nafas dan menatapku dan mulai menceritakan tentang jungkook dan teman-temannya
"Aku bukannya takut kepadanya yerin~ah tapi aku cuma tak ingin mencari masalah saja dengannya dan teman-temannya itu, mereka sangat populer di sekolah ini mereka membentuk geng yang mereka namai BTS mereka juga suka berkelahi dengan sekolah lain, mereka di juluki bad boy di sekolah tapi di balik kenakalan mereka, mereka juga memiliki kepintaran di atas rata-rata siswa di sini makanya itu mereka sangat di segani, ayah jungkook adalah kepala sekolah di sini jadi apapun yang jungkook ingin kan harus selalu di turuti, yang tadi kau ucapkan padanya memang benar dia hanya anak manja yang selalu menuntut orang tua nya untuk kesenangannya semata dan kalau ayahnya menolak menuruti keinginannya dia akan mengancam merusak reputasi sekolah ini, jadi mau tidak mau ayahnya hanya bisa pasrah dengan kelakuan anaknya itu" jelas sinb panjang lebar kepadaku
Aku mendengarkan dengan seksama dan bisa aku simpulkan jungkook adalah anak yang sangat arogan dengan apa yang dia miliki sekarang.
"Ternyata begitu, tapi kau tak perlu merasa bersalah sampai harus meminta maaf padanya toh kau tak salah, malah sebaliknya dia yang harusnya meminta maaf padaku karena sudah menyiramku dengan jusnya itu" jawabku kesal
"Maafkan aku jika tadi aku memberi tau mu kau tidak akan di siram olehnya" sesal sinb
"gwenchana sinb~ah, lagi pula aku akan mengajarinya cara menghormati orang lain.. lihat saja nanti akan aku buat dia menyesal telah bersikap seperti itu kepadaku" ucapku dengan smirk yang merekah membuat sinb heran melihat ku.
Aku mengajak sinb balik ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi
"Sinb~ah kajja bel sudah berbunyi aku tidak mau kita terlambat ke kelas dan kena hukum" ujarku berdiri di ikuti sinb yang berjalan berdampingan dengan ku
"Arraseo, kau ini sangat senang yah berkutat dengan buku-buku yang membosankan itu" ledek sinb
Aku hanya tersenyum menangapi ledekan teman baruku ini.
Saat sampai di kelas aku langsung duduk di tempatku dan melihat ke arah sampingku terdapat sosok yang hari ini telah membuat singa di dalam diriku bangun, entah mengapa dia terlihat menyebalkan membuatku ingin menonjok wajah tampan nan rupawan itu.
Aku melihat ada seorang siswi berjalan ke arahnya gadis itu bukan dari kelas kami, ku lihat dia memberikan kotak yang berukuran sedang pada jungkook dan tersenyum manis ke arah jungkook.
Jungkook menerimanya dan mengacak rambut gadis itu membuat gadis itu merona, bisa ku lihat dengan jelas kalau gadis itu terpesona akan ketampanan pria brengsek itu, kemudian aku tak sengaja mendengar percakapan mereka.
Aku bukan menguping pembicaraan mereka tapi merekanya saja yang bicaranya berada di samping ku membuat ku mau tidak mau mendengarkan apa yang mereka ceritakan
"Gomawo yeri sunbae, kau sangat perhatian padaku sampai-sampai membawakan hadiah untuk ulang tahunku" ucap jungkook
"Gwenchana jungkookie aku senang bisa memberikan itu kepadamu, semoga kau suka hadiahnya yah" ujar yeri dengan senyumnya
Setelah itu gadis tadi pamit kembali ke kelasnya.
Ternyata dia adalah sunbae yang datang memberikan hadiah ulang tahun kepada jungkook, sengaja ku melirik ke padanya dan kulihat wajahnya tidak begitu bahagia seperti saat bersama wanita tadi.
Tak mau memikirkan nya aku memilih membaca dengan menyumbat telingaku mengunakan hendset agar tidak terusik dengan suasana yang bisa di bilang seperti pasar

Saat sudah pulang sekolah aku berjalan menuju halte bus, setelah sampai di halte aku menunggu busnya yang tak kunjung datang juga membuatku lelah menunggu aku segera bangkit dari duduk ku dan tak lama ada motor yang berhenti tepat di depanku membuat ku mengerutkan dahiku bingung.
Si pengemudi motor itu membuka helm dan menampakan wajah mahluk ciptaan tuhan yang sangat rupawan ini, kemudian dia berbicara padaku.
"Sedang menunggu bus?" Tanyanya
"Ne, nuguseyo?" Jawabku sambil bertanya siapa dia
"Ah kita sekelas, aku belum berkenalan denganmu. Namaku kang daniel kau bisa memangilku daniel" ujarnya tersenyum padaku
"Eoh, jung yerin" ucapku seadanya
"Mau pulang bersama ku?" Tawar daniel
Aku menimbangkan tawaran nya, kalau aku menolak berarti aku harus menunggu bus yang sepertinya akan menghabiskan waktu cukup lama, tapi kalau aku menerimanya apakah tidak merepotkan dia?
Saat aku masih berpikir dengan tawarannya tiba-tiba di berkata
"Jika kau menunggu bus akan memakan waktu lama, karena ini sudah hampir senja lebih baik ku antarkan kau pulang bagaimana?" Ujarnya lagi
"Em apakah tidak merepotkan?" Tanyaku
"Ani.. cepat naik"
Akhirnya aku naik di motornya dan dia mengantarkan ku pulang

Pov end

Saat di jalan menuju rumah yerin tiba-tiba saja hujan turun, akhirnya yerin dan daniel memilih berteduh. Saat turun dari motor daniel mengikuti yerin untuk berteduh bersama, rambut dan baju yerin terkena hujan sehingga membuat di basah kuyup. Daniel membuka jaket yang iya kenakan dan memberikannya pada yerin, yerin menyerngitkan dahinya. Melihat yerin yang hanya melihatnya tanpa niatan untuk menerima jaketnya daniel berinisiatif untuk memakaikannya ke yerin
"Pakailah, bajumu kelihatan transparan karena terkena hujan" ucap daniel sambil memakaikan jaketnya pada yerin
"Ah gomawo daniel~ssi" ucap yerin
Yah memang baju yerin menjadi transparan karena basah.
"Ne.. ah sepertinya kita harus menunggu hujannya reda dulu, setelah itu akan ku antarkan kau pulang" ucap daniel tersenyum manis
"Ne gomawo sudah mau mengantarkan ku pulang, maaf merepotkanmu" ucap yerin berterima kasih
"Hmm gwenchana yerin~ah, aku tidak merasa di repotkan kok" ujar daniel
Yerin tersenyum sebagai jawaban, setelah menunggu akhirnya hujannya mulai reda. Yerin dan daniel memilih untuk melanjutkan jalan ke rumah yerin. Setelah sampai di depan halaman rumah yerin, daniel terkagum akan rumah yerin yang cukup besar dan juga mewah
"Ah ternyata rumah mu di sini, bagus sekali" ucap daniel
"Ne, mau mampir?" Tawar yerin
"Hm lain kali saja yerin~ah, lagi pula ini sudah hampir malam aku tidak enak bertamu malam-malam kerumah seorang yeoja" jelas daniel pada yerin
"Baiklah, oh iya nanti jaketmu akan aku kembalikan besok" ucap yerin
"Iya tak apa" balasnya
"Kalau begitu aku pamit dulu yerin~ah, sampai ketemu besok di sekolah.. annyeong" pamit daniel sambil melambaikan tangannya pada yerin
"Ne hati-hati" jawab yerin seraya masuk ke dalam gerbang rumahnya.
Yerin masuk ke dalam rumah nya dan dia langsung mendapat tatapan tajam dari oppanya, membuat yerin terkekeh karena merasa lucu jika oppanya yang tersayang itu menatapnya seperti itu. Bukan merasa takut tapi yerin malah menertawai oppanya sampai-sampai air matanya keluar karena tidak tahan dengan muka oppanya yang menurutnya sangat lucu.
"Yak! Kau menertawaiku eoh?" Kesal oppanya
"Oppa bisa kah kau tak usah menatapku seperti itu?, kau terlihat sangat tidak cocok menatap seperti itu" tawa yerin pecah
"Ais jinjja, lupakan tatapanku. Kenapa tadi pagi kau tidak meminta ku untuk mengantarkanmu ke sekolah eoh?, setidaknya jika kau tak ingin aku mengantarmu kau bisa menyuruh supir untuk mengantarkanmu ke sekolah" ucap oppa yerin kesal
"Minghyu oppa aku sudah besar aku bisa pergi ke sekolah sendiri, lagi pula aku jago bela diri jadi oppa tidak usah khawatir jika ada yang ingin macam-macam kepadaku" jelas yerin menenangkan oppanya
"Aku tau kau jago bela diri bahkan kau lebih jago di bandingkan diriku, tapi kau ingatkan mendiang ibu menitipkan mu agar selalu dalam pengawasanku karena kau selalu saja terlibat perkelahian. Yerin~ah aku tau kau sudah berubah tidak suka berkelahi lagi, tapi bisakah kau menuruti permintaan terakhir dari eomma? Setidaknya biarkan aku mengantarmu ke sekolah" ucap minghyu panjang lebar membuat yerin diam
Gadis itu hanya tersenyum dan mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban. Dia berjalan menuju kamarnya yang berda di lantai 2 meninggalkan oppanya yang masih berdiri di ruang tamu. Tiba di kamar yerin segera mengunci pintu dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai yerin keluar dan menghempaskan dirinya di kasur king size miliknya dan memandang langit-langit kamarnya yang berwarna putih yerin kemudian terpejam mengingat sosok ibu yang telah tiada. Kini yerin hidup hanya bersama ayah dan kakaknya, ibunya telah meninggal 1 tahun yang lalu karena serangan jantung. Kalau saja waktu itu yerin tidak berulah mungkin eommanya masih berada di sisinya dan pasti keluarganya masih akan tetap utuh seperti keluarga orang lain setelah mengingat kejadian 1 tahun yang lalu tiba-tiba air mata yerin lolos keluar dari kelopak mata indahnya. Yerin terisak sampai membuat dirinya terlelap di alam mimpi

Makasih buat kalian yang udah baca cerita aku ini semoga suka yah.
Jangan lupa buat beri dukungan kalian buat cerita ini. Tekan bintang bagian sebelah kiri yang ada di bagian bawah😉🤗
👇👇

love my rivalWhere stories live. Discover now