AL 🔹20 (MUNDUR)

114 9 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga hehe














Ps : Mawar Eva De Jongh as Lilis Angelia Quenny

Ananta T Pradipta berpacaran dengan Meira Salsabelle

Hari ini Ananta memasang statusnya yang berpacaran dengan Meira pada status facebook. Otomatis Resti yang menjadi temannya akan langsung melihat hal itu.
Resti menatap kalimat yang terpampang nyata pada ponselnya dengan perasaan kacau. Ia saja kacau bagaimana perasaan Lilis. Lilis menangkap gerak-gerik sahabatnya yang mencurigakan. Resti menatap ponselnya dengan tatapan kosong lalu tanpa Resti tahu Lilis mengintip ponsel Resti. Dan ternyata.......

Sekali lagi! KENYATAAN ITU MENYAKITKAN!

Sekarang Lilis berada di titik paling rendah dalam hidupnya. Hidup yang ia jalani seakan memanjat tebing yang pada akhirnya terjatuh karena tidak memegang tempok tebing itu kuat-kuat. Tapi sepertinya itu tidak pantas dijadikan perumpamaan. Lilis ingin memanjat tebing tapi ia tidak tahu menahu dasar-dasar untuk memanjat tebing hingga akhirnya jatuh kedasar jurang. Miris!

Tidak ada pilihan lain sekarang selain mundur. Untuk apa lagi menanti orang yang sudah dimiliki orang lain. Itu terlalu hiperbolis oke, mereka ini baru pacaran belum menikah. Tapi tetap saja Lilis akan berusaha untuk menganggu hubungan siapa pun. Lilis masih tahu diri. Mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk dirinya dan Ananta. Mungkin ia dan Ananta tidak ditakdirkan untuk bersama jadi ia bisa apa? Tapi jika nanti memang takdirnya ia juga tidak tahu. Namun, sekarang ia akan bertekad untuk mundur. Kalo kata orang 'jangan kasih kendor!' sepertinya kalimat itu tidak Lilis indahkan.

"Gue mundur Res" seloroh Lilis yang tiba-tiba membuat Resti sadar dari lamunannya.

"Hah? Mundur? Kenapa?"

"Gue mundur!" setelahnya Lilis mendengus pelan. Sedetik kemudian ia melanjutkan ucapannya.

"Karna gue sadar gue nggak pantes buat dia. Gue sadar diri Res. Gue itu kayak nungguin orang di depan pintu, yang bahkan gue nggak tau rumah itu berpenghuni atau enggak. Dan parahnya gue berharap dibukain pintu dan diajak masuk. Padahal kenyataannya, bukan gue orang yang diajak masuk. Sampe akhirnya gue kehujanan. Basah kuyup sendirian. Hingga akhirnya gue sadar bahwa pintu itu nggak akan terbuka untuk gue selamanya" jelasnya dengan batin yang terasa sesak. Seumur-umur baru kali ini ia terasa sangat hati. Dulu waktu ia suka terhadap Ricky tidak sesakit itu. Dan tidak sedrama itu pula. Walaupun dulu secara tiba-tiba Ricky menjadi pacar Cica yang menyandang sebagai tetangga sekaligus teman masa kecil Lilis. Sekarang hubungan Lilis dan Cica agak renggang dikarenakan Ricky. Sekarang tidak sedrama itu tapiiiiii entahlah. Dunia memang kejam oke!

"Lo serius mau mundur?" tanya Resti perlahan.

"Iya. Karna gue sadar Ananta bukan buat gue" ujar Lilis dengan tatapan kosong. Tiupan angin seakan membuat helaian rambutnya menutupi sebagian wajahnya, menjadikan Resti sulit mengetahui raut wajah Lilis.

"Lis, bahkan cerita lo sama Ananta itu belum dimulai. Oke mungkin sekarang emang Ananta pacarannya sama Meira tapi beberapa tahun ke depan--"

"Beberapa tahun ke depan semakin nggak ada kesempatan" sahut Lilis memotong ucapan Resti. Resti diam lalu Lilis melanjutkan ucapannya.

"Gue bukan yamaha, semakin di depan. Karna gue tau gue jauh tertinggal di belakang dan yang di depan digantikan dengan orang-orang yang lebih pantas dengan Ananta"

"Lo kenapa sih. Kenapa lo nggak yakin sama diri lo sendiri?! Kenapa lo pesimis?!"

"Karna dari awal gue nggak yakin gue sama Ananta!" tidak ada jawaban dari Resti. Satu sisi Resti ikut senang karena sahabatnya itu tidak terjebak dalam satu orang yang pada kenyataannya jika ia terus terjebak dengan orang itu akan disakiti lebih dalam lagi. Namun, dalam sisi lainnya bahwa Lilis juga memiliki hak yang sama untuk bersama Ananta.

Ananta Lilis (SELESAI)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt