01

14 2 0
                                    

YURA POV

Malam ini sama seperti malam lain yang ku lewati. Duduk termangu menopang dagu di jendela kamar dengan kusen yang telah lapuk. Entah sudah berapa tua usia jendala ini. Kembali lagi mataku menatap langit di atas sana, gelap seperti biasa, sunyi hanya itu yang ku dapat. Kenapa bintang tak menampakkan dirinya padaku, bahkan rembulan pun seperti enggan melihatku. Ku arahkan penglihatanku kedalam kamarku, gelap. Aku memang mematikan lampu di kamarku. Mengapa? Entah aku pun tak dapat menjawabnya, mungkin karna ku suka? Aku bercanda, siapa orang yang suka berada didalam kegelapan. Aku hanya lupa membayar listrik bulan ini hingga aku harus merasakan seperti dalam gua, gelap tak ada cahaya. Ku hembuskan nafasku perlahan, lalu ku edarkan pandanganku keluar jendela. Melihat langit walau itu hanya membuatku merasa seorang diri. Melihat jalan pun begitu sepi hanya ada satu lampu penerangan itu pun sudah reot. Mungkin sebentar lagi lampu jalan itu akan mati juga. Jam sudah menunjukkan pukul 02:00 orang normal mungkin tengah terlelap dalam mimpi indah mereka tapi tidak untukku. Lelah juga seperti ini, memandang suatu hal yang tak memandangku. Aku beringsut dari dudukku dan menutup jendela bergegas tidur walau aku tak yakin apakah aku akan tertidur nynyak malam ini, ralat 'pagi ini'. Tanganku meraba mencari kasurku tapi sial kakiku malah terpentok kaki meja belajarku.

"Dasar kaki ga punya mata" umpatku kesal.

Setelah ku dapatkan kasurku, aku segera naik keatasnya dan berbaring mencoba memejamkan mata tapi percayalah hanya mataku saja yang terpejam namun kesadaranku masih penuh seutuhnya. Aku hanya berharap 'esok pagi' bangus tepat waktu dan ke sekolah tepat waktu.

Tik tok tik tok

Suara jam dinding sialan buatku tambah tak bisa tidur. Enaknya ku banting saja hingga tak berbentuk. Tapi bagaimana caranya? Jam dinding diruang tamu sebesar lemari kayu ku yang bahkan beratnya lebih dari 3kg. Kalian pasti sudah bisa membayangkan bukan? Itu loh jam dinding jaman dulu yang gede bet yaaa... Yang sesekali bersuara merdu saking merdunya bikin berisik. Tau kan itu loh yang ada bandul ditengahnya. Ah gue ngomong ama sape sih😑. Iya itulah pokoknya. Kenapa kok kedengeran sampe kamarku? Ya jelaslah kan kamaurku dan ruang tamu sebelahan buambang. Malam semakin larus atau malam menjelang pagi? Yang pasti kini mataku terasa berat dan ini pasti tanda" pengen merem. Aku mencoba berkonsentrasi dan akhirnya akupun terlelap hingga terbang melayang ke alam mimpi. Terbang bebas walau tanpa sayap.

🌞🌞🌞

Sinar mentari masuk dengan lancangnya kesela sela jendela kayuku. Dengan terpaksa dan hati yang tak rela aku membuka mata. Jam beker diatas nakas menunjukkan pukul 06:00 masih ada 1 jam untukku bersiap ke sekolah. Dengan malas ku langkahkan kaki menuju kamar mandi. Setelah selesai melakukan ritual mandiku yang cukup lama kini aku tlah siap mengenakan seragam sekolahku yah rok abu" panjang semata kaki dan atasan lengan pendek. Melihat diriku sendiri dicermin membuatku bangga hehe.

"Gue cantik yah ternyata" ucapku narsis.

Wew siapapun yang melihatku pasti langsung setuju bahwa aku memang cantik. Kulitku putih meski gak seputih salju sih, badanku gak gemuk dan gak kurus juga, sebagai cewek aku gak jangkung tapi gak cebol juga yah palingan tingginya berkisar 162 mungkin, mataku berwarna coklat terang, bibirku gak tipis" amat sih tapi gak dower juga yah sedang" saalah😅, rambutku pendek diatas bahu sedikit, rambutku gak terlalu lurus yah ada gelombang" gitu dikit kayak hidup lurus" aja kan gak seru. Jangan salah lo aku ini blasteran hehe, ayahku asli jawa, jawa tengah gengs. Nah katanya sih kecantikanku ini diturunin dari ibu yah, ibuku ini mojang priangan loh😆. Yaps ibuku lahir di Bandung. Aku blasteran kan kawan😅. Yah yah cukup mengagumi diri sendiri karna se sempurna apapun penampilan seseorang mereka hanya menilainya dari cover nya aja.
Aku memoles wajahku dengan bedak tipis" dan mengoleskan liptint di bibirku.

"Selesai" ucapku puas.

Langsung ku sambar tasku dan menuju dapur.
Aku mengoleskan selai kacang kesukaanku pada roti ditangkanku. Aku menikmati makananku sendirian. Wait? Sendiri? Yah sehari hari aku memang begini. Breakfast, lunch, dinner, hanya sendiri. Keluargaku? Ah lupakan. Setelah menghabiskan susu yang ku buat aku bergegas memakai sepatuku.
Aku berjalan keluar rumah tak lupa menutup pintu dan menyembunyikan kuncinya di bawah pot bunga. Klise sekalikan tempatku menyembunyikannya, tapi aku punya alasan mengapa aku tak membawanya, itu karna aku tak ingin kehilangannya, aku suka menaruh barang" ditempat yang tak tentu, jadi asal naro gitu loh. Jadi yah kalo lupa dimana naronya yaudah ilang.
Kaki jenjangku menapaki jalan yang hanya sedikit dilalui orang, kompleks rumahku memang terbilang sepi sih. Sesekali aku menebar senyum hanya untuk membalas sapaan orang" yang menyapaku. Orang disini memang ramah dan mereka mengenalku juga sebagai pribadi yang ramah pula.
Aku sidikit berlari ketika melihat bus yang baru saja akan berangkat. Tak mau tertinggal aku meneriakkan sopirnya untuk berhenti dan yah sampai juga aku naik ke bus ini walau dengan nafas yang ngos"an kayak abis marathon aja.

"Neng ini biasaan untuk gak bapak tinggal" ujar pak sopir yang ku ketahui bernama pak supri. Aku memang kenal dengannya yah wajarlah kan sering bolak balik sekolah naik busnya pak supri.

"Hehe iya bapak the best deh pokoknya selalu nungguin yura" balasku tak lupa dengan cengir khas yang ku punya.

Pak supri hanya membalas dengan senyuman singkat dan melajukan busnya sementara aku memilih berdiri dan berpegang pada pegangan bus, sebenernya bukan memilih si, so karna emang udah gak ada kursi kosong lagi tapi gak papa lah udah biasa.
Bus melaju dengan cepat dan kini aku telah sampai didepan gerbang sekolahku. Terpampang nyata jelas las las diatas gerbang bertuliskan SMA YASUKA (Yayasan Suroto Karya) yes Suroto adalah nama dari pemilik sekolah ini. Namanya emang nyentrik dan terkesan aneh atau norak? Tapi jangan salah gaes sekolah ini adalah salah satu sekolah swasta terbesar dan terkenal di jakarta, bukan hanya itu sekolah ini menjadi sekolah favorit di indonesia, oke agak lebay sih tapi itu kenyataanya, kenyataan memang kadang menohok hati gaes.
Dengan pelan ku langkahkan kakiku memasuki sekolah tercintaku ini.
Kaki ku berhenti sejenak hanya untuk menyapa pak agus, satpam sekolah ini. Setelahnya aku melanjutkan memasuki area sekolah.

Oh iya by the way any busway aku belum mengenalkan diri secara resmi sama readers nih saking keasikannya bercerita. Kenalin namaku Shin Yura, kayak orang Korea yah namanya padahal dari keturunan gak ada Korea"nya sama sekali. Gimana bisa? Ya bisalah😂. Aku sekolah di SMA YASUKA seperti yang sudah aku terangin diatas. Sekarang aku duduk di kelas 11 MIA3 yaps kelas 2 SMA, aku ambil jurusan MIA atau MATEMATIKA DAN KIMIA, ilmu ipa gitu loh gaess. Oke segitu aja yah sesi perkenalannya.
Tak butuh waktu lama kini aku sudah berada didepan kelasku. Aku melongokkan kepalaku kedalam kelas dan ternyata kelas sudah ramai. Aku pun segera duduk di bangku ku, urutan kedua dari belakang.

"Yo.. How are you today princes?" apa emily. Btw emily ini teman sebangku ku.

"Yeah I'm fine" jawabku sekenanya.

Bel berbunyi dan guru memasuki kelas tanda KBM akan dimulai.

.

.

.




Bersambung~

Shin Yura Where stories live. Discover now