01

22.4K 1.2K 186
                                    

01


"HYAAA PARK CHAEYOUNG!!"

"MWO? WAE?!!"

Lisa berjalan mendatangi kembarannya yang ada di ruang keluarga dengan kaki yang dihentak-hentakan.

"Ini kenapa pensil warnanya ilang satu Park Chaeyoung?" Lisa sambil nunjukin kotak yang berisi pensil warna. Harusnya isinya 24 tapi cuma ada 23.

"Ih ga tau, kenapa jadi nyalahin aku?" Chaeyoung pura-pura ngga tahu, ia fokus sama hp yang digenggamannya.

Lisa makin kesal lihat saudari kembarnya yang ngga peduli. Oh koreksi, pura-pura ngga peduli. Lisa ambil hp dari tangan chaeyoung dan menyimpannya di meja.

"Kan tadi yang terakhir make siapa Park Chaeyoung?" nada Lisa masih sedikit terdengar tinggi. Kesel banget yaa sumpah.

'Aaelah kenapa inget sih si pokpak. Pura pura amnesia aja deh.'

"Aah siapa aku? Kamu siapa? Kenapa aku ada di sini? Ini di mana? Aargghh ada apa denganku?" Chaeyoung pegang kepalanya yang seolah pusing.

Lisa menoyor kepala Chaeyoung yang bikin sang empu sandaran ke sofa.

"Berhenti bersikap bodoh, bodoh! Cepat bilang di mana pensil warna kuningnya?"

Chaeyoung tarik napas kasar. Kepura-puraannya ngga membantu, padahal menurutnya aktingnya udah bagus. Tapi, ya siapa juga yang mau percaya amnesia ko tiba-tiba? Ga ada ujan ga ada angin  tiba-tiba lupa sama diri sendiri dan sekeliling. Aneh.

"Lupa"

"HYAA PARK CHAEYOUNG, SE ENAKNYA NGOMONG GITU, JANGAN BILANG PENSIL WARNANYA KAMU MAKAN?!" kesal Lisa ini udah diubun-ubun, jangan sampai meledak.

"Hya Park Lisa jangan teriak! Kamu bikin telinga aku ngga berfungsi lagi nanti," Chaeyoung bicaranya pelan banget sambil pegang kedua telinganya yang sakit karna denger teriakan Lisa. Serius deh ini udah kaya lagi di konser bisa teriak-teriak sepuasnya gitu.

"Biarin. Biar nanti aku yang perbaiki kalau udah ngga berfungsi lagi,"

"Lah dikira service hp kali nih telinga."

"Ga mau tau pokonya harus gantiin!"

"Iih ko gitu?"

"Chaeng harus bertanggung jawab."

"Ga mau" Chaeyoung lari ke ruang tamu buat ngehindari amukan yang lebih besar lagi dari kembarannya. Sengaja Chaeyoung mah, biar rame aja gitu, biar ada kegiatan. Katanya.

Ya Lisa ga mau tinggal diam dong kalu gitu, dia ngejar Chaeyoung ya udah lari ke ruang tamu.

"PARK CHAEYOUNG, KAMU JANGAN LARIIII!!"

Baru juga sampai pintu depan, Jisoo dan Jennie udah disambut sama teriakan yang udah biasa mereka dengar.

Mereka baru aja beli barang-barang keperluan buat satu bulan kedepan. Ini udah awal bulan soalnya. Waktunya menyiapkan segala kebutuhan buat 4 orang yang ada di rumah mewah ini.

Jadi, yaa gini lah kalau mereka di tinggal berdua di rumah. Ribut aja mulu kerjaannya. Berhenti kalau mereka udah cape.

"Tuh Jen, adik." Jennie putar bola matanya, males.

"Adik unnie juga kali." Jisoo cuma ketawa. Pengennya sih ngga ngakuin si kembar adik kalau udah kaya gini. Tapi yaa gimana, sayang.

Okay, tangan Jisoo sekarang udah ada di gagang pintu, siap-siap buat buka.

Dan cleck...

Pintu udah kebuka.

Tapi tiba-tibaa...

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang