1

40.3K 706 39
                                    

"aku pulang...."

Laucy pulang ke rumah, yang tampak sepi. Seperti biasa, dia pulang larut malam, bahkan melewatkan makan malam. Pekerjaan Laucy yang sekarang membuatnya sering lembur dan pulang lebih malam. Laucy hanya bisa menghela nafas, dia sering melewatkan waktu untuk bersama keluarga nya, terutama Daddy Lautner.

Laucy melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, dan melihat adiknya duduk di sofa, menatapnya seakan memang menunggu kakaknya pulang.

"Oh.. March ??? Di mana Dad dan Mom ??"

"Mereka di kamar, tapi ku harap kau tidak menganggu mereka." Ujar March datar.

Dan hal itu membuat Laucy sedikit bingung, biasanya adiknya akan membentak nya, apalagi hubungan mereka memang tidak baik sedari kecil. March sangat membenci Lautner yang aslinya adalah ayah kandung Laucy. Bahkan March pernah mengusir Lautner secara terang-terangan di hadapan Laucy, Mom, dan Dad.

Alhasil March mendapat hukuman sebuah tamparan manis dari Andy, juga sebuah kurungan di kamar selama 6 hari berturut-turut. Bukannya bertobat, March justru semakin membenci Lautner dan juga Laucy, kakaknya sendiri.

Dan malam ini, di hadapannya adiknya hanya berbicara datar kepadanya ?? Mungkin memang ini waktunya bagi mereka berbaikkan.

"Baiklah kalau begitu..."

"Kak Laucy..."

"Ya ??"

"Dad berpesan padaku untuk membuatkan mu minuman."
(Terserah mau bayangin apa, susu, kopi atau apalah)

"Owh... Er... Tentu..."

Ucapan March membuat Laucy merasa ada kesalahan di telinga nya, tapi dia tidak ingin membuat suasana yang damai ini menjadi ribut, jadi Laucy hanya tersenyum mengangguk. March bangkit berdiri lalu berlalu menuju dapur.

"Aku akan mengantarnya ke kamar kakak."

Laucy mengangguk dan melangkah menuju ke kamarnya. Meski ada sedikit hal janggal disana, kenapa March tiba-tiba berubah menjadi baik ?? Bukankah hubungan mereka memburuk saat ini ?? Tapi Laucy adalah orang selalu berfikiran positif, jadi mungkin saja March ingin berbaikkan dengannya.

Laucy sedikit tersenyum saat pikiran jika March ingin berbaikkan dengan nya. Sesungguhnya, Laucy sangat menginginkan hubungannya dengan adiknya bisa kembali baik dan normal. Kakinya melangkah menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya dengan pintu kayu.

Sejenak, Laucy menutup pintunya, tidak rapat. Jadi March bisa masuk kapan saja, kalau dia mau mengantar minuman. Laucy kemudian menaruh tas miliknya, dan meraih beberapa potong pakaian di lemari. Laucy kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian.

Sejenak, March kemudian masuk ke dalam kamar kakaknya. Matanya menatap sekeliling kamar berwarna pink itu, benar-benar rapi dan menarik, pikir March. Kakaknya sangat pandai merapikan barang-barang. Beberapa boneka berada di atas kamar, dengan sprei merah muda bergambar hello Kitty. Benar-benar sangat feminim sekali.

March menaruh cangkir itu di meja nakas dekat ranjang. Tiba-tiba Laucy muncul dari kamar mandi, dengan pakaian yang membuat March terkejut lalu tidak lama, lelaki berusia 20 tahun ini bersusah payah meneguk savila nya.

Laucy muncul dengan pakaian piyama tidak ketat memang, tapi entah kenapa March bisa melihat body tubuh Laucy yang sangat seksi itu. March menyeringai kemudian menjilat bibirnya yang kering, rupanya usahanya tidak sia-sia. Masuk ke dalam kamar kakaknya dengan alih-alih membawa minuman, padahal lelaki ini memiliki rencana lain.

"Terima kasih March..."

Tanpa March sadari kini Laucy kakaknya sudah berada di depannya, memberikan senyuman manis yang justru membuat March semakin menggilai kakaknya itu. March bisa melihat dada kakaknya yang besar dan menggoda itu, padahal masih tertutupi oleh kain, tapi entah kenapa itu membuat tubuh March justru menegang saat itu pula.

Laucy meminum minuman itu dengan nikmat, March hanya menatap kakaknya itu dengan tatapan lapar. Dia ingin memakan kakaknya, memakannya di atas ranjang saat ini juga.

Obsesi...

Hanya itu yang di rasakan oleh March, sejak rasa benci yang tertanam di hatinya, justru tumbuh menjadi obsesi yang tidak sehat, obsesi yang tidak wajar.

"Kak, boleh aku bertanya..."

"Hmm ??"

"Apa... Apa kita saudara kandung ??"

"Er.... Kenapa kau bertanya seperti itu ??"

March mulai menatap datar ke arah Laucy, kakinya melangkah maju mendekati kakaknya itu, sementara pikiran Laucy membunyikan alarm berbahaya yang membuat gadis itu semakin mundur. March yang terus melangkah maju, dan Laucy yang melangkah mundur begitu terus hingga tanpa sadar, punggung Laucy menabrak lemari disana. Tangan March meraih gelas itu, dan melemparnya ke dinding hingga pecah.

"March... Apa... Apa yang kau lakukan ??"

March mengurung kakaknya dengan kedua tangannya. Tidak lagi, kini dia tak mau menyebut gadis itu kakak, karena kini gadis itu hanya miliknya. Kebencian nya telah membekas di hati dan justru menjadi keinginan untuk memiliki secara fisik kakaknya itu. Hatinya mengatakan ini benar, tapi pikirannya mengatakan ini salah, dia mencintai kakaknya sendiri.

Hatinya tidak mau lagi menginginkan Laucy sebagai kakak, tetapi ingin meraihnya sebagai seorang istri. March ingin Laucy jadi miliknya seorang, hanya miliknya.

"Aku mencintai mu....."

Bisikan lembut bergairah di telinga Laucy membuat gadis itu menegang. March yang mengetahui hal itu hanya menyeringai licik, "oh tidak hanya mencintai, aku menginginkan mu."

Laucy dengan tenaga yang tersisa, sedikit mendorong bahu March menjauh dari lehernya. Sial ! Harusnya gadis itu tahu, jika minuman itu di berikan obat yang untuk melemahkan tubuh, obat itu memang tidak berasa seperti obat perangsang, tetapi efeknya akan terasa lebih cepat, membuat tubuh menjadi lemah tak bertenaga.

"March ingat, aku kakak mu."

"Tidak lagi, now you're my bitch."

March dengan santai mengangkat tubuh Laucy dan menaruhnya ke atas ranjang. Tubuh Laucy benar-benar melemah, dia tak bisa melakukan apapun saat ini, bahkan untuk bangkit berdiri dan menyelamatkan diri dari adiknya yang gila ini. March mengunci pintu kamar Laucy, dan menyeringai licik memandang tubuh kakaknya yang berada di atas ranjang.

Laucy yang menggeliat mencoba bangkit berdiri, justru membangkitkan gairah March. Lelaki itu kemudian melepas pakaiannya, memperlihatkan dada bidang atletis nya. March menindih tubuh Laucy, tangannya merobek pakaian gadis itu hingga terlihatlah tubuh polos Laucy yang hanya tertutupi pakaian dalam saja. March kemudian mencium bibir Laucy dengan penuh gairah, tangannya menelusuri tubuh Laucy.

Tangannya mencari tiap titik sensitif disana, dan setiap tangannya menyentuh titik itu, tubuh Laucy menggeliat. Laucy menangis, disana.

Pikiran dan hatinya terus menjerit mengatakan jika itu salah, dia adalah adiknya sendiri. Tetapi tubuhnya menikmati setiap sentuhan lembut tangan March. Apalagi ciuman di bibirnya semakin memanas, lidah March menjilat serta menggigit bibir Laucy.

"Ahhhh.... March... Lepashhh..."

"Tenang kak, aku akan memuaskan mu disini."

~TBC~

Gimana nih ??? Mau di kasih adegan nya gak ???

Semoga kalian gak jijik ya, bayangin aja dua duanya bukan saudara, biar gak jijik ✌️✌️😂

Btw untuk masalah adegannya, aku nunggu keputusan kalian, mau di kasih secara terbuka atau.....

Gak ??

My Bitch season 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora