1. Bye Putih Abu

164 16 0
                                    


Baju putih yang berlogo SMA N 8 Jakarta selatan, sudah menyerupai baju Crop Tee karena telah dikecilkan oleh sang empuh. Tapi tidak melihatkan perut putih nya karena tertutup dengan rok abu-abu span. Rambut coklat gelapnya dibiarkan tergerai. Sneakers putihnya pun sudah siap dikakinya.

Jam menunjukan pukul setengah 4 sore, (Nama kamu) langsung keluar dari kamarnya yang bernuansa hitam-putih-abu itu.

"Hati-hati Papa dan Mama udah kasih kepercayaan kami kekamu untuk hari ini" suara bariton itu hanpir saja membuat (Nama kamu) terjengkang kebelakang, jika tidak mengingat itu suara Mr. Satya, Papa (Nama kamu).

Dengan cepat (Nama kamu) membalikkan badan menghadap Mr. Satya dan menyalami Mr. Satya.

"Oke, (Nama kamu) pergi dulu"

Setelah berpamitan kepada Papanya (Nama kamu) langsung menuju pintu utama yang sudah ada Ny. Satya yang sedang merapikan tanaman hias yang berada diteras rumah.

"(Nama kamu) pergi duluan, nanti Mama nyusul jangan enggak" Ucap (Nama kamu) menyalami Mamanya.

"Jam 5 kan?" tanya Ny. Satya yang dibalas anggukkan sang putri.

Sebenarnya program yang dibuat oleh pihak sekolah tidak membolehkan siswa/i nya menggunakan baju Putih Abu-abu saat pegambilan amplop yang berisi surat keterangan lulus tidaknya siswa.

Tapi yang namanya remaja saat ini hanya memikirkan " Hidup cuman sekali jangan disia-siain karena ngikutin omongan orang, kalau mau ya lakukan kalo nggak tinggalkan, simple. Tinggal tanggung jawab masing-masing"

***

Siswa/i N8 Jakarta sudah mulai menyemprotkan cat pilok bermacam warna kebaju seragam mereka tak hanya baju tapi rambut, rok dan sepatu pun juga dicat, walaupun meraka semua belum menerima atau pun mengetahui lulus atau tidaknya.

(Nama kamu) telah sampai di SMA N8 Jakarta sejak setengah jam yang lalu, duduk dikursi yang berada di pinggir lapangang. Melihat beberapa teman sekelasnya yang tidak menyerupai manusia lagi, tapi warna berjalan.

"WOYYY, sendiri aja neng"

"Kampret lo" rutuk (Nama kamu) kepada salah satu sahabat laki-lakinya Bian, Febrian Husein.Laki-laki tergila yang pernah ditemui (Nama kamu) didunia ini.

"Masih putih bersih aja tu baju kayak iklan Oskadon" celetuk Bian yang ,melihat (Nama kamu) dari atas sampai bawah, membuat (Nama kamu) mendelik kearah Bian "Oskadon bukannya obat yah?"

"Sini gue semprot" sambung Bian yang hendak menyemprotkan cat pilok berwana hijau kebaju (Nama kamu). Dengan cepat (Nama kamu) mengarahkan cat pilok ke celana Abu-abu Bian.

"Ntar pas Amplop udah ditangan gue" ucap (Nama kamu) dingin.

"Kenapa lo takut gak lulus" dengan begitu tawa Bian pecah seketika.

Mata (Nama kamu) melirik tajam laki-laki yang berada didepannya saat ini, laki-laki yang mempunyai postur tubuh biasa saja tidak ada yang membuat tertarik, tapi banyak digilai perempuan diSMA nya maupun diluar SMA.

"Lo mau gak punya temen boncengan pas konfoy" tantang (Nama kamu) sengit, seketika tawa Bian terhenti.

"Gue masih punya stok cabe segudang"

***

Laki-laki berperawakan jakun menggunakan seragam SMA yang sudah dipenuhi warna-warni cat pilok itu sedang duduk diatas motor Ninja KLX nya, menunggu sahabatnya yang sedang membeli minuman dipingir jalan.

"BAALLL" seru Aldi sahabat dari laki-laki yang sedang duduk diatas motor Ninja KLX hijau itu.

Belum sempat Iqbaal menangkap Softdrink yang baru saja Aldi lemparkan, tapi softdrink tersebut sudah pindah tangan dari tangan Aldi ketangan perempuan yang sama seperti mereka menggunakan seragam SMA yang penuh dengan warna cat pilok.

"Thanks" ucap perempuan tersebut dingin melirik sekilas kearah Iqbaal.

"Hati-hati kalo lagi ngelempar, bisa-bisa kepala (Nama kamu) yang kena" cicit Bian yang sudah berada disamping Aldi, suara nya memang sengaja dibesarkan biar Iqbaal ikut mendengarnya. "Kalo sampai kena lo berdua bisa mati berdiri sekarang" lanjut Bian sebelum melangkah pergi menjauh dari dua laki-laki yang masih bingung.

"Cantik" lirih Iqbaal pelan mungkin hanya terdengar oleh kedua telinga nya saja dan kedua telinga Aldi yang langsung berdiri disamping motor Iqbaal.

"Itu bukannya (Nama kamu) ya anak SMA N 8?" ucap Aldi matanya tetap melihat kearah (Nama kamu) dan Bian yang sedang duduk dibangku yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Bukan" tanggap Iqbaal langsung dapat lirikan aneh dari Aldi, "Tapi bidadari berhati dingin".

***

Pagi ini matahari mungkin sedang malas menampakkan diri dan akhirnya digantikan oleh awan hitam yang akan dipastikan akan turunnya hujan.

Pagi hari, hujan dan libur lengkap sudah syurga dunia yang dirasakan (Nama kamu), masih dengan selimut tebal berwarna abu-abu tua dan piyama bertemakan boneka-boneka babi.

Semalam ia baru pulang sekitar jam 3 a.m, karena teman sekelasnya mengajak untuk berkumpul diwarung mang Morsal yang berada tepat didepan SMA-nya. Dan menghabiskan malam terakhir memakai seragam SMA dan tentunya dipenuhi dengan cat pilok.

DUG DUG DUGDUG.....

"WOYY BANGUN LO UDAH PAGI JUGA" Teriak Bagas, adik laki-laki (Nama kamu).

"WOYY BANGUN, MAU JADI PERAWAN TUA LO" Sambung Bagas, yang masih tetap mengetuk pintu kamar kakaknya dengan tidak tenang.

"Apaan sih" ucap (Nama kamu) sesaat setelah membuka pintu kamarnya dengan mata tertutup dan keadaan yang acak-acakan.

Rambut yang penuh dengan warna cat pilok, "Kuning, merah, biru, hijau dan ungu" ucap Bagas mengabsen warna-warna yang ada dirambut kakaknya ini. "Mantep-mantep, setuju gue kalo Mama nyuruh lo ngambil falkutas F-KIP" sambung Bagas yang melihat kakaknya dari atas sampai bawah.

"Biar lo waras"

"Eh atau siswa lo yang ikut gila" setelah mengucapkan kalimat itu Bagas langsung bergegas kebawah.

"Gue gak ngerasa gila" ucap (Nama kamu) kepada dirinya sendiri.

***




bersambung..

StrangeWhere stories live. Discover now