3. Nasi Uduk

124 18 0
                                    

Dedaunan dan aspal masih menyebarkan bau embun pagi, tapi (Nama kamu) sudah ada dikampus sejak 20 menit yang lalu. Matanya sibuk melihat kearah pintu, berharap menemukan kelasnya.

"Kalo tau kelasnya juga gue gak bakalan sepagi ini"

"Iiish dimana sih YaAllah"

Diujung koridor lantai tiga gedung F-Kip terdapat kelas yang hampir semua sisi kelas dilapisi dengan dinding kaca, (Nama kamu) melihat kaca kecil yang tergatung diatas sebelah pintu dengan bertulis *PBI 1 C*.

"YESS, KETEMU" Jerit (Nama kamu).

***

Laki-laki dengan T-Shirt abu-abu, dibalut dengan hoodie hijau lumut dan celana denim abu-abu tak lupa ransel yang didukungnya. Sudah siap untuk berangkat kuliah dihari pertamanya setelah melaksanakan Ospek.

"Ganteng" gumamnya saat melihat pantulan dirinya dicermin lemari baju.

Iqbaal langsung turun kelantai menuju ruang makan yang sudah diisi oleh keluarganya, Mr. Harry, Ny. Rike dan kakak perempuannya Ody.

Ody yang melihat Iqbaal menuju keruang makan langsung mengambil piring kosong dan mengisi dengan nasi goreng.

"Ciee yang udah kuliah" ucap Mr. Harry tersenyum saat Iqbaal sudah duduk dikursinya.

"Iya dong Yahh, tambah gantengkan?"

"Tambah kurus IYA" sahut Ody tanpa melirik kearah adik semata wayangnya.

"Gue gak kayak lo yang sibuk ngerjain tugas tanpa makan"

"Lihat aja setahun kedepan"

"Sudah-sudah habisin sarapan kalian, ntar telat lho" ucap Ny. Rike melerai perdebatan kedua anaknya.

***

Iqbaal turun dari mobil sportnya, mengedarkan matanya melihat halaman fakultas, masih sepi hanya beberapa mobil dan sepeda motor yang sudah terpakir rapi dipakiran.

Langsung saja Iqbaal melangkah pergi menuju kelasnya.

"BAALLL" Aldi melambaikan tangannya dari lantai dua.

Iqbaal yang dipanggil sempat celingak-celinguk mencari suara Aldi, setelah mendapatkan Aldi yang berada dilantai dua, Iqbaal langsung mengalihkan pandangannya tanpa merespon Aldi. "Bukan temen gue" batin Iqbaal.

Iqbaal dan Aldi memilih kursi lipat dibagian belakang, bukan karena apa Iqbaal dan Aldi pun tidak merupakan laki-laki yang malas ataupun bodoh untuk menghindari dosen, tapi hampir semua mahasiswa laki-laki kelas mereka duduk dibagian belakang.

Setelah menunggu beberapa menit dosen mata kuliah pertama telah datang, hanya perkenalan dan membagikan silabus mata kuliah tersebut. Setelah itu dosen pamit dan mengizinkan mahasiswanya keluar dari kelas jika tidak ada MK (mata kuliah) lagi.

"Kantin yuk" Ajak Aldi sambil menggulung lengan kemejanya sebatas siku.

"Di F-kip ayok ayok aja" ucap Iqbaal menaikan kedua alisnya, berharap Aldi akan mau.

"Ayok dah mau nyoba nyari gebetan profesi guru"

Kantin yang berada dibagian belakang fakultas F-Kip siang ini lumayan ramai, hampir seluruh meja yang tersedia sudah terisi oleh mahasiswa kelaparan.

Iqbaal dan Aldi baru saja sampai didepan pintu masuk kantin, Aldi memicingkan matanya ada rasa sedikit menyesal memilih kantin ini.

"Baal pind... yokkk, woy kampret gue ditinggal"

Iqbaal melangkah dengan Pdnya kesalah satu kursi yang hanya diduduki oleh satu gadis.

Iqbaal menarik salah satu kursi yang ada dihadapan gadis itu.

"Hai" ucap Iqbaal langsung duduk tanpa menghiraukan tatapan tajam gadis yang ada dihadapannya.

Iqbaal membalas tatapan tajam itu dengan tatapan lembut yang dihiasi senyum tulusnya.

"Ekhem" (Nama kamu) sedikit tersedak melihat tatapan Iqbaal.

"Kenapa?"

"Gak papa"

(Nama kamu) langsung menghabiskan juice mangganya dan langsung pergi dari kantin.

"Lah kok dia pergi Baal" tanya Aldi membawa satu nampan yang berisi dua mangkuk bakso dan dua botol air mineral.

"Malah senyum dia" Aldi heran apa maksud Iqbaal duduk disini mendekati (Nama kamu) atau malah mengusir (Nama kamu) dari meja kursi ini. Tanpa mau tau Aldi langsung memakan baksonya dengan Iqbaal yang masih senyum-senyum tidak jelas.

***

Bulan bintang sudah menampakan dirinya dilangit hitam.

(Nama kamu) memandang langit hitam yang dipenuhi bintang malam ini ditemani dengan gitar hitam miliknya. Sesekali terdengar alunan lagu yang berasal dari petikan gitar.

"Kak cari makan yok, gue lagi pengen makan nasi uduk" Ajak Bagas yang ntah kapan sudah berada dikamar milik (Nama kamu).

"Eh semprul kalo masuk kekamar orang itu ketuk dulu, Assalamu'alaikum dulu, kalo orangnya udah nyuruh lo buat masuk baru masuk" oceh (Nama kamu) geram melihat tingkah adik laki-lakinya ini.

"Eh yang ada gue yang marah lo cewek udah tau dirumah ini Cuma ada kita berdua, kalo aja bibi Yani gak sakit, mama gak nemenin papa keluar kota juga, pasti mama yang masak. Lah ini udah masak gak bisa diminta nemenin adek gantengnya marah-marah gak jelas kayak abis diputu... adoyyy " ucapan Bagas terhenti ketika (Nama kamu) menjitak kepalanya.

"Lo cewek apa cowok sih cerewet banget."

"Cowoklah, gue cerewet kayak tadi karena gue LAPERRR" Teriak Bagas tepat diteliga (Nama kamu) dan menarik rambut kakaknya.

(Nama kamu) membuang nafas beratnya, sumpah jika tidak akan dosa, tidak ada hukum yang membunuh seseorang dan tidak akan dimarahi kedua orang tuanya (Nama kamu) sudah memastikan akan mengubur Bagas hidup-hidup di kuburan tikus.

"Yaudah ayok gue ambil jaket dulu, lo keluar. BURUAN"

(Nama kamu) dan Bagas turun dari motor ninja KLX milik (Nama kamu) setelah sampai diwarung nasi uduk langganan mereka.

"Bu biasa ya, dua" ucap (Nama kamu) kepada Bu Mar.

"Sama es teh nya satu, eh dua Bu" teriak Bagas yang sudah duduk lesehan.

"Dasar jomblo" ucap (Nama kamu) saat mengingat Bagas yang memesan es teh, sepertinya Bagas selalu kewarung Bu Yani sendirian.

"Kayak lo gak jomblo aja"

"Hai" ucap seseorang berhasil menghentikan perdebatan tidak penting dua kakak-beradik yang kurang belaian.

(Nama kamu) mengerutkan keningnya "Ini cowok kenapa dah kok bisa disini?" batin (Nama kamu).

"Eh haii, siapa ya"tanya Bagas kikuk. Jelas saja dia tidak mengenalnya.

"Gue Iqbaal pacarnya (Nama kamu)"

Uhuk uhuk....

Bagas langsung memberi (Nama kamu) air putih yang memang tersedia dimeja.

"Jadi lo udah punya pacar kak, wah daebak si preman bisa juga jatuh cinta gue kira lo lesbi"

"Eh anjir mulut lo bauk jengkol"

Iqbaal yang melihat tingkah (Nama kamu) dan Bagas hanya bisa tertawa kecil.

***


bersambung ...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

StrangeWhere stories live. Discover now