“Emmm, Kak Jungkook, gue boleh gak ikut pulang sama lo?”
“Ha? Ikut pulang? Emang lo gak punya rumah?”
Rose menggelengkan kepalanya beberapa kali di hadapan cermin. Hidungnya berkerut, kedua alisnya saling bertautan. Malam ini Rose benar-benar di buat bingung.
Setelah ucapan Taehyung di kolam renang beberapa jam yang lalu benar-benar membuat dirinya berpikir keras. MemintatolongkepadaJungkooksetelahkuranglebihsatumingguini iamenghindarinya??
Rose menggeleng lagi. Yang benar saja. Jika seperti ini Rose terkesan seperti orang yang datang jika ada butuhnya.
Gadis itu menegakkan tubuhnya. Berdehem, menatap pantulan diri di cermin sambil menatap serius.
“Ekhm. Kak Jungkook, gue boleh pulang bareng sama lo?”
“YA PULANG BARENG TUH MAU APA?!”
“Aisss!! Gimana cara gue ngomongnyaaaa??????” Rose mengacak-acakkan rambutnya frustasi.
Melemparkan dirinya ke atas kasur empuk berukuran kingsizesambil merenung menatap atas kamar yang ia beri hiasana bintang-bintang. Mendengar penjelasan dari Taehyung tentang Jungkook memang membuat dirinya sedikit merasa bersalah.
“Apa gue terlalu berlebihan ya sampe menghindar kayak gini?” Rose membuang napas kasar, “tapi wajar gak sih? Wajar gak kalau gue ngerasa sedikit.... risih?”
“AAAA GAK TAU AH, GAK TAU!!!” teriaknya di balik bantal.
“Besok gimana? Ngomongnya gimana ke Kak Jungkook?” Rose berdecak lalu mengambil ponsel yang ia letakkan di atas nakas sebelah kasurnya, “gue punya nomor Kak Jungkook gak?”
“Ah, sial, gak ada lagi. Kak Chanyeol punya gak ya?”
“Eh, ya kali gue ngesave nomor dia duluan? Gengsi cuy,”
“Tapi kalau gak di chat duluan???? Bentar ya, bentar, gue mau ngomong kasar dulu nih,” Rose lalu berdehem.
“Bangsatttt gue bingung!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Woi,”
“Apaan?”
“Daripada diem-diem gini mending anter gue dah,”
Rose melirik Lisa yang sudah bangun dari tempat duduknya dengan malas. Apalagi yang akan dilakukkan gadis berponi itu ketika dirinya sedang malas gerak?
