Bello/Deli

937 63 11
                                    






YUNHO POV





Bello



Minji dan aku sadar ayahku tidak pulang dua hari. Aku tahu pasti karena Jaelin. Dia tidak mendengarkanku dan sepertinya dia tidak perduli juga. Kalau iya, ayahku sudah bersama kami saat kami bebersihan diri dan berpakaian.


Minji ingin jalan-jalan dengan kami berdua.


Aku yakin seharusnya dengan kami bertiga.


Kami menyetir dalam diam dan aku tidak bisa menahannya lagi. Aku melirik Minji dari ujung mataku dan melihat bahwa dia telihat tegang. Dia menggenggam gagang setir dengan erat dan duduk dengan tegap. Aku tidak suka melihatnya seperti itu. Dia tidak seharusnya tegang dan khawatir 24/7 jika suaminya akan pulang ke rumah atau pergi keluar atau umumnya tidur dengan orang lain.


"Ku pikir ini sebuah acara kencan?" tanyaku pada akhirnya.


Minji menyentak lehernya melihatku. Dia tertawa dengan terpaksa dan kembali melihat jalanan, masih terlihat tegang. "Apa yang kau bicarakan?" Ini kan kencan!" Ujarnya, berpura-pura senang.


"Kau bisa berhenti akting sekarang."


"Aku tidak akting."


"Kau yakin? Soalnya aku merasa kau sedang akting."


Dia tidak menjawabku. Dia hanya terus menatap jalanan, yang mana artinya bagus, tapi aku ingin dia santai dan setidaknya menikmati hari liburnya denganku.


"Mau makan masakan Meksiko?" Tanyanya tiba-tiba.


Aku tidak tahu.


"Atau kau mau makanan Korea? Atau mungkin Amerika? Ada banyak restoran negara-negara berbeda di pusat kota."


Dia terus bertanya dan bertanya, tapi aku tahu alasannnya. Dia berusaha untuk tidak menangis. Setidaknya tidak di depanku.


"Atau kau mau makan masakan Italia?"


"Apa kau mau menangis sekarang?"


"Iya."


Minji menepi dan keluar. Dia menutup pintu pelan dan berjalan menjauhi mobil. Aku terus melihatnya melalui kaca spion. Dia menaruh satu tangan di pinggang dan satunya mengusap tenggorokkannya selagi menatap tanah.

LadyBoy - Yunjae VerWhere stories live. Discover now