[17] Why Dont You Know

3.4K 636 76
                                    

"Ada apa dengan kalian semua?" Seungmin menggunakan bahasa isyarat untuk bertanya. Ia dan kedua saudaranya tengah berkumpul di ruang tengah.

Mata Jisung bengkak dan Felix redup. Si lelaki tupai membalas Seungmin dengan gerakan isyarat juga, "Aku tidak apa-apa." jawabnya berbohong. Felix yang tidak bisa melihat interaksi kedua saudaranya melamun tanpa ekspresi.

"Pilis huga kenapa alitadi telus mulung?" tanya Jisung kemudian.

"Apa aku terlihat seperti itu?"

'Sejak sampai di rumah pun kedua sudut bibirmu sudah melengkung ke bawah.' Jisung dan Seungmin sempat saling pandang sebelum membatin jawaban yang sama untuk pertanyaan Felix.

"Ceungmin juda aneh. Alitadi diam caja, biacana kan cepulang cekolah lancung pelgi ke dapul buat bikin teh."

Jisung berjalan menghampiri Seungmin. Ia memegang kedua pundak saudaranya lalu menggoyangkan tubuhnya pelan.

Perlakuan Hyunjin pada Seungmin masih menyisakan rasa ngilu di punggung. Seungmin menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakit yang kembali menjalar akibat perlakuan saudaranya. Sontak Jisung terkejut.

"CEUNGMIN CAKIT?! CAKIT DIMANA?!" yang lebih tua lekas memaksanya untuk duduk di depan Felix. Jisung mengarahkan kedua tangan lelaki freckles itu untuk memegang pundak Seungmin.

"Pelis tolong pijat Ceungmin! Cembuhkan pungungna!"

Sekedar informasi, dulu Felix dikenal pintar memijat sewaktu masih tinggal di panti. Jangan terlalu yakin, itu dulu, kita semua tidak tahu bagaimana kemampuan memijatnya yang sekarang.

Felix yang mendengar perintah Jisung sontak menekan satu titik di pundak Seungmin secara asal. Hal itu mengundang irisan bawang bagi lelaki bermarga Kim ini.

"IHH PELIS! CEUNGMINNA MALAH NANGIS! AMU APAIN CIH?!" amuk Jisung menyadari mata Seungmin yang berkaca-kaca. Di sisi lain Felix mengangkat tangannya merasa bersalah, berusaha tidak menyentuh Seungmin ujung jari sedikit pun.

Seungmin menolehkan kepalanya pada Jisung, melemparkan senyuman manis sebelum akhirnya menggerakan tangan untuk berkomunikasi.

Glek.

Jisung yang mengerti bahasa isyarat Seungmin segera kabur dari tempat sebelum lelaki manis itu menghajarnya habis-habisan. Keduanya malah berlarian di ruang tengah.

Felix masih duduk tenang di sofa. Keributan yang ditimbulkan kedua saudaranya memang sedikit mengganggu, karena itu ia memilih untuk menyalakan radio dengan volume maksimal.

Mau tahu apa yang dikatakan Seungmin pada Jisung?

"Selamat Han Jisung, kau membuatku ingin mematahkan tulang rusukmu lalu menjual jantungmu ke pasar loak."

Seungmin memang mengerikan kalau sudah marah.

Seungmin memang mengerikan kalau sudah marah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Morning Star | Stray KidsWhere stories live. Discover now