13.Cemburu?

86 16 0
                                    

Jam istirahat pun telah berbunyi. Seperti biasanya Tasya,Silvi dan Amel langsung semangat pergi ke kantin.
Sesampainya di kantin,mereka langsung duduk di tempat biasa.

"Mel,buruan gih pesen makan."ucap Silvi.
"Yaelah,kok gue terus sih gantian napa."ucap Amel kesal.

"Eh Mel,liat noh disana ada Tama emang lo nggak mau samperin dia."ucap Silvi

Amel pun mengedarkan pandangannya dan melihat sosok orang yang ia suka.

"Aaa...gila Tama ganteng banget.Meleleh dedek bang..."ucap Amel antusias

"Lebay amat sih.Cepetan sono gue laper."ucap Tasya malas dengan sikap sahabatnya yang lebay plus alay ini.

"Eh bentar dulu."Amel pun mengambil cermin kecil yang ada di saku nya sambil merapikan rambutnya.

"Oke Amel lo udah cantik,sekarang siap-siap ketemu yayang Tama."ucapnya sambil berlari menuju Tama yang sedang memesan makanan.

"Sil,sahabat lo kayaknya udah abis deh obatnya."ucap Tasya.

"Sahabat lo juga kali Sya."ucap Silvi malas.

Di sisi lain~

"Hai Tama."sapa Amel pada Tama.

"Eh hai juga cantik.Eh-eum maksud gue Amel."ucap Tama mendadak gugup.

"Ih Tama bisa aja."ucap Amel malu-malu.

"Eumm,lo mau pesen makan ya?"ucap Tama mencairkan suasana.

"Iya,lo udah pesennya?"ucap Amel.

"Iya ini udah.Mel,gue boleh-"ucapan Tama terpotong ketika mendengar teriakan Sandy.

"Woii Tam,cepetan nih gue laper."teriak Sandy.

"Sabar woi."ucap Tama juga dengan teriak.

"Eh Mel gue duluan ya,tuh singa udah kelaperan."ucap Tama.

"Hahaha Tama bisa aja."ucap Amel.

Sesampai nya di meja,Tama langsung meletakkan nampannya dengan mencebikkan bibirnya kesal.

"Eh lo ngapa dah?"ucap Sandy.

"Ini gara-gara lo tau nggak."ucap Tama ketus.

"Lah emangnya gue salah apa?"ucap Sandy bingung.

"Gara-gara lo gue jadi gagal buat minta id line nya Amel."ucap Tama
"Hahaha yaelah gue kira apaan."ucap Sandy sambil tertawa.

"Udahlah Tama,kamu kan bisa minta nanti pas di kelas."ucap Zidan

"Oh iya ya,thanks Zi.Tuh liat Zidan ngasih gue solusi bukannya diketawain."ucap Tama.

"Udah-udah,sekarang makan aja yuk,aku udah laper."ucap Dira menengahi.

"Eh Tam,lo nggak pesen minum sekalian ya?pesen gih."ucap Sandy dengan santai nya.

"Ogah ah,masak dari tadi gue terus."ucap Tama.

"Yaudah biar-"belum selesai Zidan bicara,Dira memotongnya.
"Biar aku aja yang pesen."ucap Dira.

"Enggak papa?"ucap Zidan
memastikan dan di balas anggukan oleh Dira.

Dira pun segera berjalan ke arah penjual jus jeruk.
Setelah memesan,Dira membawa jus jeruk itu menuju ke meja nya.
Saat berjalan,tiba-tiba kaki nya sedikit tersandung dan jus itu pun tumpah ke baju seseorang.

"AAA,baju gue."teriakan Tasya membuat seluruh penghuni kantin meboleh ke arah nya.

"M-maaf Sya aku nggak sengaja."ucap Dira dengan menunduk.

"Maaf lo bilang,emangnya dengan maaf baju gue bisa kering?"bentak Tasya dengan emosi memuncak.

"Maaf aku benar-benar nggak sengaja.Sebagai gantinya nanti kamu boleh pake baju aku di loker."ucap Dira merasa bersalah.

"Apa lo bilang?Gue,pake baju lo yang kebesaran itu?Inget ya gue itu beda sama lo yang cupu it-"belum selesai Tasya bicara,seseorang telah memotongnya.

"Sya..."potong Zidan.
Seluruh penghuni kantin pun mulai berbisik-bisik.

'Eh liat tuh pahlawan kesiangan dateng'
'Tuh cowok cupu sok-sok an banget sih'
'Kayaknya mereka pacaran deh ,tuh liat cewek cupu di balain sama Zidan'

Begitulah bisikan-bisikan para siswa.

"Lo nggak usah ikut campur,ini urusan gue dan dia."ucap Tasya sakratis.

"Urusan kalian urusan saya juga.Lagian kamu ngapain sih bentak Dira?dia kan sudah minta maaf."ucap Zidan

"Jadi,lo ngebelain dia yang jelas- jelas salah?"suara Tasya semakin meninggi.
"Di sini saya nggak membela siapa pun,tapi saya hanya-"Tasya cepat-cepat memotong ucapan Zidan.

"Udahlah nggak usah banyak omong.Yuk guys."ucap Tasya lalu pergi dari kantin di ikuti Silvi dan Amel yang dari tadi diam tak bergeming.

"Andira,kamu nggak papa kan?"tanya Zidan lembut.

"Iya aku nggak papa kok.Aku cuma nggak enak sama Tasya bajunya basah gara-gara aku."ucap Dira lesu.

"Kamu nggak usah ngerasa bersalah,kan kamu udah minta maaf."ucap Zidan sambil mengelus rambut Dira.

"Vino romantis banget sih.Jadi nyaman gue."ucap Dira dalam hati.

"Aduh kok aku berani banget sih nyentuh Andira,kayak nyaman gitu.Tapi ini reflek beneran deh."ucap Zidan dalam hati.

"Eh eum,maaf ya Andira,aku nggak maksud buat nyentuh kamu."ucap Zidan menarik tangannya.

"Egh,nggak papa kok Vino."balas Dira dengan tersenyum.
"Yaudah duduk lagi yuk."ucap Zidan dan di balas anggukan oleh Dira.

Tanpa mereka sadari dari tadi ada orang yang memerhatikan mereka.

"Gila Sya,tuh Zidan kok malah romantis-romantisan sama anak baru itu sih."ucap Amel.

"Iya,udah tau juga, yang salah tuh anak baru itu."ucap Silvi.

Tasya pun hanya menatap lurus ke depan dan setelah itu meningggalkan Silvi dan Amel.

"Eh Mel,tu Tasya kenapa dah sampai emosinya nglunjak gitu?"tanya Silvi yang heran dengan sikap Tasya.

"Cemburu maybe."ucap Amel santai.
"Masak sih.Kan Tasya nggak suka banget sama si Zidan."ucap Silvi ragu.

"Ya bisa jadi Tasya mengalami sebuah kata benci jadi cinta. "ucap Amel.
"Hmm maybe."ucap Silvi mengangguk paham.

~Di toilet

"Aarrgh,kenapa sih gue aneh banget.Dia kan cuma numpahin minum,kenapa gue emosi banget.Kenapa gue nggak suka banget sama tuh anak baru."ucap Tasya pada dirinya sendiri menghadap cermin wastafel.

"Masa sih gue cemburu sama anak cupu.Eh tunggu-tunggu gue kan nggak suka ama tuh cowok cupu.Ih ogah banget gue.Tapi gue kenapa."ucap Tasya frustasi.

"Oke Tasya,tahan.Lo itu cantik.Masih banyak yang mau sama lo.Dan satu lagi tuh cowok cupu cuma bodyguard lo dan nggak akan lebih.Huh."ucap Tasya meyakinkan dirinya sendiri.

______________________________

See you next part🤗💖

All Because Love Where stories live. Discover now