14.Rumah Zidan(a)"Terharu"

79 20 1
                                    

Kring........

Bel pulang sekolah telah berbunyi.Semua siswa di kelas 11 IPA 2 sudah pulang kerumah masing-masing kecuali Tasya dan Zidan.

Tasya sebenarnya malas untuk pulang bersama Zidan tapi karena ancaman papa nya dia hanya bisa pasrah.

"Ihh cowok cupu  cepetan deh gue mau pulang."Tasya yang dari tadi menunggu Zidan menulis materi pun mulai kesal.

"Bentar dulu ya Sya,dikit lagi selesai kok.Lagian saya ngringkes materi ini juga untuk ngajari kamu nanti."ucap Zidan masih tetap berkutat dengan buku dan bolpoin nya.

"Hah, ngajari gue.Nggak-nggak gue nggak mau belajar.Gue aja nanti mau hangout ama temen gue, masak suruh belajar sih."ucap Tasya kesal.

"Tasya,ini sudah mau UTS,kalau nggak belajar mulai sekarang kapan lagi."ucap Zidan lembut yang membuat Tasya sedikit terpana namun Tasya segera menetralkan ekspresi nya.

"Iya-iya."ucap Tasya yang membuat Zidan tersenyum.

Tiba-tiba HandPhone Zidan berdering yang menyatakan panggilan dari seseorang.

"Assalamualaikum tante."
"................."
"Tapi nggak papa tante?rumah saya kan kecil."
"................."
"Yaudah kalau begitu.Assalamualaikum."

Zidan pun menutup telpon nya.

"Siapa?"tanya Tasya penasaran.
"Mama kamu."ucap Zidan.
"Hah,ngapain mama nelfon lo?"tanyanya.

"Katanya di rumah kamu lagi ada acara arisan temen-temennya mama kamu.Jadi mama kamu suruh kamu belajar nya ke rumah saya.Kamu nggak keberatan kan?"ucap Zidan ragu kalau Tasya menolak nya.

Tasya pun terlihat ber pikir sejenak dan akhirnya...
"Yaudahlah."ucap Tasya yang membuat Zidan sedikit lega.

Mereka pun  berjalan keluar kelas dan menuju ke parkiran dan Zidan segera melajukan motor sport milik Tasya.
Setelah melewati jalan raya,Zidan membelokkan motornya ke jalanan beraspal yang sudah berlubang-lubang.

"Aduh...aww...ih lo tuh bisa bawa motor nggak sih!!sakit nih bokong gue."keluh Tasya sambil memegang pundak Zidan sekuat mungkin.

"Maaf Sya,jalannya emang gini."jawab Zidan.
Karena sibuk menjawab keluh kesahnya Tasya,Zidan tak tahu kalau ada jalan cekung terisi genangan air hingga...

CEPREET..
(anggep aja bunyi cipratan air ya guys)

Tasya reflek memeluk Zidan yang berusaha mengendalikan motornya.

"Eum Sya,e-"Zidan pun gugup karena perlakuan Tasya.
"Udah ngapa,lo jangan kegeeran dulu ya.Gue itu nggak mau jatoh jadinya gue pegang lo kayak gini,dah buruan jalan."ucap Tasya.

Zidan pun sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi dan kembali fokus pada motornya.

Tiba-tiba Zidan menghentikan motornya di depan sebuah rumah.

"Kok berenti sih,lo udah nggak kuat bawa motornya?atau lo-"
"Ini rumah saya."ucap Zidan memotong ucapan Tasya.

"Hah?"sepertinya sekarang ini Tasya sedang lemot.
"Iya,ini rumah saya,yuk masuk.Tapi maaf ya rumah saya jauh beda dengan rumah kamu."ucap Zidan.

"Eh engg nggak papa,it's okay."ucap Tasya sembari menghilangkan rasa gugupnya.

Zidan pun memasuki rumahnya diikuti Tasya.Ketika Zidan melepas sepatunya,Tasya juga melakukan hal yang sama.

"Kamu sepatunya di pake aja nggak papa,takutnya nggak nyaman."ucap Zidan merasa tak enak hati.

"Nggak papa,gue juga pengen ngerasain gimana masuk rumah copot sepatu dulu."jawab Tasya yang membuat Zidan menatapnya intens.

All Because Love Where stories live. Discover now