Part 20

3.1K 136 0
                                    

Rahma dan Windra pun sudah berada di bandara dan membawa kopernya.Mereka berdua menaiki taksi dan tentu saja ke tempat mereka masing-masing Rahma pulang ke rumahnya sedangkan Windra ke panti asuhan.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam udah pulang nak" ucap Mery yang menyabut anaknya pulang bersama Tito dan Bila.

"Sini tas nya Bila bawain"

"Dih,tumben baik nih anak pasti ada maunya kan?"tebak Rahma yang langsung menarik koper nya kebelakang saat Bila adiknya ingin membawakan kopernya.

"Astaghfirullah punya Abang kok gini amat ya? Kerjaannya su'udzon mulu sama adiknya Masya Allah"ucap Bila sambil menggeleng Rahma pun tersenyum lalu mengacak rambut adik kecilnya.

"Ih Abang kebiasaan banget sih berantakan loh ini rambutku!!!"teriak Bila kesal.

"Hush anak gadis kok teriak-teriak"tegur Tito yang membuat Bila langsung bungkam tak bersuara.Rahma pun hanya tertawa melihat tingkah adik kecilnya itu.

"Udah nggak papa Abang bisa sendiri"ucap Rahma berlalu ke kamarnya sambil menyeret kopernya.

Rahma pun membanting tubuhnya di atas tempat tidur.Lelah sekali rasanya saat hendak memejamkan matanya tiba-tiba saja terlintas di benaknya untuk menghubungi Melly.

Rahma pun langsung mencari-cari ponselnya dan menghubungi Melly.

"Halo Mell?"

"Halo, Abang udah nyampe ya?"

"Iya nih baru banget nyampe,hmm Mell Abang minta maaf ya kayaknya kalau jam tiga ini nggak bisa"ucap Rahma tak enak.

"Loh kenapa bang,Abang mau kemana? Abang sakit ya?"

"Eh bukan gitu maksud Abang Mell,Abang capek mau tidur dulu"

"Ooh gitu yaudah nggak papa kalau capek tidur aja dulu nanti malam ya jam tujuh awas aja telat" ucap Melly yang paham akan kondisi Rahma.Rahma pun mengangguk dan lega ia sangat bersyukur mempunyai kekasih seperti Melly yang sangat mengerti keadaan nya saat ini.

Ia pikir Melly akan menuntut untuk menemui nya jam tiga sore ini atau ngambek seperti wanita-wanita lain saat janjinya tak di tepati.Tapi Melly tidak ia berbeda dari wanita yang lain.

"Iya Abang nggak bakal telat jemput kamu.Udah dulu ya? Abang ngantuk banget dek"ucap Rahma sambil menguap dan berusaha dia tahan.

"Iya udah tidur sana nanti aku telpon lagi.Udah dulu ya assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Rahma pun menguap lagi dan menaruh ponsel nya di atas meja lalu berbaring di atas tempat tidurnya,memejamkan matanya lalu tertidur.Tahu kalau tentara itu tidurnya cepat? Beginilah Rahma baru beberapa menit memejamkan mata sudah langsung tertidur pulas.

Kriiingg!!!

Rahma pun mencari-cari dimana suara alarm itu berasal.Ia pun mengambil ponselnya dan mematikan alarm nya.Perasaan baru lima menit ia tertidur tapi alarm nya sudah berbunyi padahal Rahma tertidur dari jam satu siang sampai jam setengah enam sore bagaimana bisa waktu sebanyak itu ia bilang lima menit?

Rahma pun duduk di atas tempat tidurnya,berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih nikmat untuk tidur dan berusaha membuka matanya yang berat sekali untuk diajak kompromi.

Sayup-sayup Rahma mendengar suara adzan Maghrib ia pun segera bangkit dari tempat tidurnya.Berjalan seperti zombie yang sangat lesuh sekali.

Bila yang melihat Abang nya berjalan lambat seperti siput pun langsung mendorong punggung Abang nya yang lebar agar cepat berjalan ke kamar mandi untuk mandi dan segera mengambil wudhu.

Rahma [End]Where stories live. Discover now