TAHAP REVISI ! (Part tidak lengkap)
| Warning 21+ | Dibawah itu, Aku mohon jangan dulu ya baca cerita ini!!! |
DILARANG PLAGIAT ❌
DON'T COPY MY STORY⚠
DON'T BE a SILENT READER!!!
__________️
Faith Rivera, si gadis bertubuh mungil tidak pernah meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gior memeriksa senjatanya sekali lagi-sebuah pistol yang sangat pas masuk dalam saku celananya.
Dengan pakaian serba hitamnya, tatapannya begitu nyalang dan penuh tekad.
"Kita berangkat sekarang."
Let's the game begin...
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN!
HIS OBSESSION
PART 28 - ATTACK
____________
Dia pincang.
Dia sama sekali bukan kelemahanku.
Aku tidak perduli dengan gadis itu.
Buliran bening jatuh saat dirinya sama sekali tidak bisa menghilangkan kalimat-kalimat itu. Entah kenapa jika pria itu yang mengatakannya membuat Faith merasa begitu sakit-hatinya seperti sedang teremas kuat.
Lalu apa arti semua sikap pria itu selama ini? Salahkah dirinya berharap lebih...
Buliran bening kembali jatuh.
Kemudian...
"Apa yang akan kau lakukan?!" Faith tersentak dalam lamuan kesedihannya. Saat dirinya merasakan tubuhnya ditarik paksa, membuatnya yang sedang terikat di kursi jatuh menyentuh lantai beton yang kasar begitu kerasnya.
Suara bedebum terdengar, membuat sang penjaga disana mendelik panik.
"Tuan, kau akan melakukan apa?" Tanya seorang pria yang selalu mengawasi Faith-pria yang tak lain adalah anak buah Luca.
"Apa yang sedang kau lakukan?!" Faith memucat, tubuhnya yang tadinya terikat sudah terlepas tergantikan oleh sebuah rompi yang dipakaikan paksa oleh pria jahat yang menculiknya.
"Apa rompi itu mengandung bahan peledak, Tuan?" Lagi-lagi penjaga itu bertanya akan dugaannya, dia hanya ingin memastikan saja.
Karena jika memang benar, itu sangat berbahaya.
"Jangan banyak bertanya, cepat beritahu semuanya, jika kita harus pergi secepatnya dari tempat ini!" Marc berujar keras. Tidak bisa membantah, pria itu mengikutinya, sebatas formalitas saja.
Kesempatan yang digunakannya untuk memberitahu semua rekannya.
"Marc!" Teriakan seorang gadis begitu panik terdengar.
