Chap 9 Terguncang

266 16 0
                                    

Author pov

Sudah 2 bulan sejak meninggalnya janin dirahimnya, nabila masih mengasingkan diri dari semua orang.
Ia hanya terus saja melamun. Kadang kadang air matanya sesekali mengalir dari pipinya.
Kedua matanya selalu sembab, lingkaran hitam mata panda terlihat jelas diwajahnya. Rambutnya kusam tak terurus, dengan pipi yang kian menirus seiring dengan berat badannya yang terus turun drastis.

"sayang.. Ayo sarapan.. Aku suapi ya..?"
Rayhan mencoba tegar sekalipun suaranya terdengar bergetar samar.

Nabila hanya diam memandang suasana luar lewat balkon kamarnya. Sedangkan ia hanya duduk di tepi ranjang terlihat tak memiliki semangat hidup lagi.

 Sedangkan ia hanya duduk di tepi ranjang terlihat tak memiliki semangat hidup lagi

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Nabila menurut saat suaminya menyuapkan sesendok bubur hangat dihadapan mulutnya.
Baru 5 suapan,

"udah mas.. Aku udah kenyang..!"

"kamu mau sampai kapan terus seperti ini..? Aku juga butuh perhatian kamu..
Tolonglah kembali jadi nabilaku yang dulu yang selalu ceria dan tegar dalam menghadapi semua masalah.."

"semuanya sudah berbeda mas.. Aku membunuhnya.. Akulah penyebab anak kita tiada.. Seharusnya aku lebih hati hati menjaga calon anak kita.."
Nabila memberontak saat suaminya mencoba mendekapnya

"bukan hanya kamu yang kehilangan sayang.. Tapi aku juga..
Tegarlah.. Ayo kita memulai hidup baru bersama.."

"gak bisa mas.. Aku gak bisa melupakan saat anakku menghilang dari sisiku..
Aku gak bisa menjaga mereka.. Mereka sudah tiada.. Rasanya jiwaku sudah pergi mengikuti mereka.."

"sayang.. Kamu bukan pembunuh.. Ini kecelakaan sayang..
Tak ada unsur kesengajaan yang terjadi.."

"tapi tetap saja aku tak bisa menjaganya.. Aku tlah membuatnya tiada.. Aku benci pada diriku sendiri.."

Rayhan emosi, ia berdiri dari duduknya. Ia sudah lelah menghibur dan membujuk istrinya. Istrinya selalu menyalahkan dirinya atas kematian calon anaknya. Ia sebenarnya frustasi dan lelah dengan semua perdebatan panjang ini.
Ia sudah kehilangan calon putranya, namun istrinya bukannya menghiburnya justru malah menambah beban dihati dan pikirannya.

"baiklah sekarang terserah apa maumu.. Aku sudah menyerah menghadapimu.. Lakukan saja apa maumu sekarang..
Aku gak perduli lagi.."

Braak

Rayhan menutup pintu kamarnya dengan kasar. Membuat nabila sedikit terlonjak dari posisinya. Sejenak perkataan rayhan tadi membuatnya menyesal. Suaminya benar, seharusnya mereka berdua harus saling menguatkan bukannya malah terus berdebat tiada henti.

Malam semakin larut, rayhan masih betah dengan kilatan kilatan cahaya lampu disko yang mengenai wajahnya.
Suara dentuman musik dj yang keras membuatnya semakin pusing. Banyak pasangan muda mudi yang berada dilantai dansa tengah berlenggak lenggok menikmati permainan sang dj.
Adapula yang tengah berciuman panas dengan pasangannya di pojok ruangan.

Your Wife Is My Bride [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant