03. In the chat

433 74 0
                                    

19.30

Udah gak ada acara bagus lagi di tv, aku pun segera mematikkan nyala televisi dan pergi ke kamar.

Bunda, Ayah, sama Daval udah tidur dari tadi, dan cuma aku yang masih bangun buat nyari siaran bagus, tapi tetap gak dapat. Bukan cuma aku deng, ini masih ada kak Hangyul yang setia menemani.

Tentang siang tadi, yang perkataan kak Hangyul itu, udah aku lupain. Ya masa, perkataan gak jelas arah pembicaraannya ke mana gitu, masih harus diinget.

"Kak Hangyul mau langsung tidur apa gimana? Gue masih mau ngechat sama Chaewon dulu," ucap ku.

Ini masih jam setengah delapan, masih belum ngantuk buat tidur soalnya.

"Yaudah, gue langsung tidur aja."

Kak Hangyul langsung naik keatas kasur, dan narik selimutnya sampai menutupi bagian pinggang一padahal gak guna juga pake selimut. Sementara aku duduk di sofa kamar, dengan ponsel yang sudah berada ditangan.

Belum juga terlalu larut, Chaewon juga palingan belum tidur. Palingan Chaewon lagi ngechat sama Felix nih, hilih.

WhatsApp

19.36

You
Chaewon, udah tidur belum?|
Read

Chaewon
|Belum.
|Gibahin kek siapa gitu, gue juga gabut.
|Udah gak bisa ngechat sama Felix, orangnya udah tidur.

You
Awas kalo si Felix ternyata gak tidur.|
Selingkuh dibelakang lo tuh.|
Kan gak biasanya dia tidur awal.|
Read

Chaewon
|Jan gibahin cowok gue napa.

You
Kan dia deket banget sama Changbin, kelas 11 IPS 1.|
Read

Chaewon
|Cowok gue masih normal, sat.
|Ya kali homo.
|Lo tuh kali yang gak normal.
|Masa jarang deket sama cowok.
|Lo suka sama gue ya?!

You
Ya kali, bego_-|
Gini-gini gue juga deket sama cowok.|

Chaewon is typing....

"Deket sama cowok? Deket sama siapa, Na?"

Astaga, kaget. Kak Hangyul tiba-tiba muncul dibelakang aku, kayak setan-setan yang hobi nakut-nakutin. Ingin ku lempar dia ke kuburannya.

"Kak Hangyul kok belum tidur? Perasaan tadi udah narik selimut."

Kak Hangyul kini duduk disebelah ku, dan menatap ke arah layar ponsel ku. Mungkin memang ini yang cocok disebut sebagai arwah penasaran.

"Gimana mau tidur, lo ketawa-ketawa sendiri kayak mbak kunti pohon mangga."

Ah iya, aku sempat ketawa tadi gara-gara ngeledek pacarnya Chaewon itu. Gak nyangka suara ketawa punya ku bisa sekencang itu.

Aku mematikkan ponsel ku. Gak tau kalo Chaewon udah mengirim pesan atau belum.

"Deket sama siapa, Na? Dari tadi belum dijawab," tanya kak Hangyul sekali lagi.

"Kan deket sama kak Hangyul, kak Hangyul kan juga cowok."

Setelah itu, kak Hangyul malah memasang ekspresi yang sulit untuk dimengerti, dan balik lagi ke kasur.

Soul; Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang