9. Terungkap

172 19 8
                                    

5 Agustus 2020

Ayo bermain teka-teki.

____________________________

"Bagaimana keadaannya?"Tanya Dalbert pada seorang Tabib yang sekarang sedang memeriksa kesehatan Lia.Tabib itu bernama Dail.

"Dia seperti putri tidur."

Dalbert hanya menganggukkan kepalanya.Memang benar adanya bahwa Lia hanya seperti orang tidur,tetapi sudah empat hari lamanya.

Dalam perjalanan lama tidurnya Lia memimpikan kejadian dimana ayahnya meninggal.Dan Dalbert dapat menyerap gambaran mimpi itu,entah bagaimana itu bisa terjadi Dalbert tidak mengetahui alasannya.Mungkin sebuah takdir.

"Arghhh."

Teriakan Tabib Dail tiba-tiba membuat Dalbert panik dan langsung saja menarik tubuh Tabib Dail menjauh dari Lia.Nafas Tabib Dail tersengal-sengal,untung saja kamar Dalbert seperti ruangan bioskop,kedap suara.

"Ada apa dengannya?"Dalbert bertanya seraya memeriksa tubuh Lia.Apa yang membuat Tabib Dail jadi tersengat seperti itu.

"Tadi Hamba melihat ada sesuatu tanda ditelapak tangan putri Lia,pangeran."

"Tanda seperti apa?"

"Bulan sabit berwarna merah."

Ucapan Tabib Dail membuat Dalbert terdiam sejenak.Kemudian dia memeriksa kedua telapak tangan Lia.Benar adanya,Dalbert menemukan sebuah tanda ditelapak tangan kanan Lia.Melihat kenyataan itu Dalbert hanya terdiam dan mencoba untuk tenang.

"Sengatan itu tidak akan ada efek kelanjutannya pak,Anda tidak usah khawatir.Sekarang Anda bisa pulang."

Mendengar perintah dari Dalbert,Tabib Dail membungkuk hormat dan berlalu keluar kamar.Sepeninggalan Tabib Dail,Dalbert termenung sambil memandang wajah Lia.

Dia sangat cantik,bahkan paras cantiknya tidak bisa dikalahkan oleh wanita manapun didunia

Dalbert tersenyum mengingat ucapan ibunya.Jika ibunya sedang berada diistananya sekarang,pasti Dalbert akan berlari dan memeluk ibunya.

***
Sepanjang malam sampai menjelang pagi Dalbert masih senantiasa menunggu Lia bangun.Genggaman tangan mereka tidak pernah dilepaskan oleh Dalbert mulai kemarin.Hari ini tepat lima hari Lia berada didemensi atas.

Dalbert terus senantiasa tanpa bosan menatap wajah Lia yang menyejukkan.Hidung mancungnya,lentiknya bulu mata Lia,pipi tembemnya,Alis tebalnya dan putih kulitnya.Sangat sempurna.Dalbert tak henti-hentinya tersenyum.

Jari lentik Lia bergerak digenggaman tangan Dalbert.Mata Dalbert berbinar dan meniup-niup wajah Lia agar bangun.Mata Lia terbuka sedikit demi sedikit,Dalbert terkekeh pelan melihat wajah kaget Lia bercampur dengan ekspresi setelah bangun tidur.

"Ini dimana?"Tanya Lia sambil menatap sekeliling.

"Istana ku."Singkat Dalbert dan kemudian mencium punggung tangan Lia,yang membuat gadis itu terkejut lalu menarik tangannya dari Dalbert.

RevengeWhere stories live. Discover now