Disaat taburan bintang menghiasi gelapnya malam dengan balutan cahaya bulan yang begitu mempesona dibuat kagumku oleh ciptaan Sang Kuasa. Di tengah-tengahku waktu senggang yang kugunakan utnuk melihat keindahan malam ini sambil mendengar lagu-lagu kesukaanku terhenti tiba-tiba. Ketika handphone ku bergetar tanda akan adanya pesan masuk. Pesan itu berisi undangan sebuah grup whatsaap yang berisikan tujuh orang. Tak lain yaitu, aku, Candra, Juan, Lypi, Mei, Tika , dan Tya.
Tak tau pasti asal mula adanya grub ini, yang jelas anak disini merupakan sahabat-sahabatku. Kami berembuk menentukan nama untuk grub ini. Dan satu gagasan muncul. Grub ini bernama NDAGEL. Kami bercakap-cakap tentang berbagai hal. Kami selalu menyempatkan berkumpul untuk bertemu jika ada waktu luang. Kami ini beda sekolah jadi sangat jarang bias berkumpul bersama. Ketika telah berkumpul kami melepaskan rasa rindu yang tertanam ketika sedang jauh.
Beda dengan persahabatanku yang makin erat. Kisah cintaku masih berlanjut seakan tak ada ujungnya. Aku masih tetap menyukainya secara diam-diam saat ini. Walaupun kami berbeda sekolah karena dia memutuskan sekolah di kota lain, tetap saja melupakannya itu merupakan sesuatu yang seakan mustahil untuk kulakukan.
YOU ARE READING
The Old Me
RandomAngin berhembus mengikuti hayutan air yang melaju menempuh panjangnya jarak yang tak berujung. Menapaki titik-titik setiap jalan yang tersembunyi, melangkha tegap tanpa mengerti rasa takut yang menyelubungi setiap kehidupan
