29. Pedagang Sate

183 20 0
                                    

Source:https://kripikpasta.com›kripik
Poster by:isnanto

"Tee...... Sate......" 

Kurang lebih seperti itu bapak penjual sate berteriak setiap malam sambil mendorong gerobak supaya dagangannya laku. Benar saja, beberapa saat kemudian ada seorang wanita berpakaian rapi menghampiri gerobak sate miliknya. 

"Kebetulan sekali bapak lewat sini" kata wanita itu. 
"Iya bu, memang saya sengaja lewat sini, soalnya dari tadi dagangan saya belum laku" jawab pedagang sate. "Mau pesen sate berapa tusuk bu?" Lanjut pedagang sate bertanya kepada wanita itu. 
"Oh, engga pak, gini... dirumah saya lagi ada pesta reunian, tapi makanannya kurang, kebetulan bapak lewat sini, jadi makanannya bisa ditambah pake sate." Jelas wanita itu kepada pedagang sate. 
"Boleh sekali bu, dari tadi memang dagangan saya belum laku." 
"Yasudah, mari pak kerumah saya." Ajak wanita menuju rumahnya yang sedang pesta itu. 

Pedagang sate itupun mengikuti wanita itu. Jalan gang menuju rumahnya memang agak jauh dari jalan utama, tetapi pedagang sate itu tidak memikirkan seberapa jauh ia berjalan, karena dagangannya akan laku semua. 
Setelah sampai ditempat pesta, pedagang sate itu langsung dikerumuni oleh orang-orang yang hadir, mereka pesan sate masing-masing 1 porsi, sampai pedagang sate kewalahan dan satenya hampir habis, tetapi orang yang hadir belum semua kebagian. 

"Apa mungkin sate daganganku cukup untuk semua orang yang hadir dipesta ini?" Kata pedagang sate dalam hati.Tetapi ia masih melayani orang yang hadir sampai tidak memikirkan dagangannya yang hampir habis. 
Akhirnya sampai juga pada orang terakhir yang belum kebagian sate, lalu pedagang itu menghitung sisa sate. 
"Untung masih cukup buat yang terakhir" kata pedagang sate itu, ia pun memberikan sate terakhirnya kepada orang terakhir dipesta itu. 

Sampai akhirnya wanita tadi ingin membayar sate yang sudah dinikmati oleh tamu-tamunya. 
"Semua jadi berapa pak? yang hadir ada 500 orang" tanya wanita itu kepada pedagang sate. 
"1 porsinya 15 ribu bu, jadi semuanya 7 juta 500 ribu" jawab pedagang sate. 
"Oh, ini pak diterima uangnya" wanita itupun membayar semuanya, dan pedagang sate menghitung uang yang diterimanya. 
"Terimakasih bu, uangnya sudah pas" kata pedagang itu, "kalo gitu saya pamit dulu bu, sekali lagi terimakasih" lanjut pedagang sate itu. 
"Iya pak, sama-sama" jawab wanita itu. 
Pedagang sate itu senang sekali karena dagangannya laku semua. 

Sesampainya dirumah, pedagang sate itu merasakan ada yang aneh. 
"Perasaan tadi cuma bawa 300 porsi, tapi dipesta sampai laku 500 porsi, kok aneh ya?" Kata pedagang dalam hati, "ga usah dipikirin lah,yang penting satenya laku semua" lanjut pedagang sate dan ia langsung tidur. 

Keesokan harinya ia seperti biasa berjualan, mendorong gerobak satenya, tak lupa jalan yang kemarin ada pesta dilewatinya lagi. 
"Siapa tau ada pesta lagi dijalan yang kemarin" pikir pedagang sate. 
Setelah sampai didepan gang yang ia lalui kemarin, pedagang sate itu masuk ke gang tersebut menuju ke rumah yang kemarin mengadakan pesta. 

Tetapi setelah sampai dirumah yang kemarin mengadakan pesta, pedagang itupun terkejut. Karena yang ditemui bukan keramaian pesta, bukan rumah besar, tetapi yang ditemui hanya rumah gubuk reot, yang ditumbuhi banyak semak-semak, dan sekeliling rumah itu banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. 
Pedagang itupun tidak berpikir panjang, ia langsung berbalik arah, berjalan secepat mungkin meninggalkan rumah itu, keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya. Karena apa yang ditemui kemarin sangat berbeda dengan apa yang ditemuinya malam ini. 

Ghost;!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang