05 - Persaingan

110 9 0
                                    

"Karina, sekali lagi selamat ya buat kelulusannya."

"Iya Fian. Oh ya kamu beneran mau nemenin aku ke prom night besok kan?"

"Iyaa pasti aku temenin sayang. Ehm, sayang. Kamu kan udah lulus SMA sekarang, mungkin saatnya udah tepat kan buat mikir soal masa depan kita."

"Masa depan? Ehm... Maksud kamu?"

Fian menggenggam tangan Karina.

"Sayang, kita kan pacaran udah lebih dari setahun. Aku dah bilang kalo aku bener-bener serius kan sama kamu? Aku... I will marry you as soon as possible."

"Pak... Eee Fian. Aku gak... Aku gak kepikiran secepet itu. Aku masih pengin kuliah."

"Aku ngerti sayang, tapi aku juga gak akan halangin keinginan kamu kok. Setelah kita menikah, kamu masih boleh banget kuliah dan lakuin apa yang kamu mau."

"Tapi Fian, maaf aku tetep belum bisa. Aku belum siap Fian. Tolong jangan secepet ini."

Fian mencoba memahami alasan Karina. Ia tak ingin memaksakan kehendaknya pada Karina.

Beberapa hari setelah itu, Karina masuk kuliah di kampus tempat kuliah Fian juga. Fian masih melanjutkan pendidikan tingginya meski ia sudah diangkat jadi guru tetap di SMA Karina, mungkin ia ingin lebih memperdalam ilmunya dan menambah gelarnya.

Fian mengenalkan Karina pada teman kampusnya yang memang sangat dekat dengan Fian, yaitu Rendra Bima Adiaksa yang kerap disapa Rendra. Fian bahkan sering mempercayakan Karina pada Rendra di kampus. Rendra diminta untuk menjaga Karina selama kuliah karena kesibukkan Fian mengajar di sekolah.

Kedekatan Rendra dengan Karina justru membuatnya memiliki perasaan yang berbeda. Rendra akhirnya jatuh cinta juga dengan Karina.

"Karina yuk pulang sama aku! Fian gak bisa jemput kan?"

"Iya, ya udah deh, maaf ngerepotin kak."

"Gak lah, santai aja."

Di perjalanan tiba-tiba turun hujan, Rendra dan Karina memutuskan untuk berteduh dulu di suatu tempat. Mereka tidak mungkin melanjutkan perjalanan sekarang karena mereka menggunakan motor dan tidak sedang membawa jas hujan.

"Kita neduh dulu ya Kar, daripada ntar basah semua. Gapapa kan?"

"Iya gapapa kak Rendra."

"Dingin ya Kar? Ini pake jaket aku dulu. Aku gapapa kok. Aku pakein sini."

"Makasih kak..." Rendra memakaikan jaketnya untuk Karina.

Rendra makin tak bisa menahan rasanya pada Karina. Ia terbawa suasana. Tanpa sadar, ia makin mendekati Karina, terus mendekatinya dan akhirnya bibirnya menyentuh bibir Karina.

Sontak Karina pun terkejut.
"KAK... Ih kak Rendra apa-apaan sih? Kakak ini kenapa?" Karina kaget dengan perlakuan Rendra padanya.

"Ehm... Maafin aku Kar. Aku... Karina, aku--" Rendra menyentuh wajah Karina.

"Kak, lepasin aku!!"

"Karin, tolong. Biar aku jelasin dulu. Aku sayang sama kamu. Aku cinta kamu Kar. Aku juga tau kamu pasti gak bakal terima soal ini karena kamu sendiri pacar Fian, sahabat aku. Aku gak ngerti kenapa aku harus punya perasaan ini tapi aku bener-bener sayang kamu Kar."

"Kak, kalo Fian tau, dia pasti bakal--"

"Aku tau. Fian itu sayang banget sama kamu. Tapi aku juga punya perasaan yang sama. Kamu boleh kasih tau ini ke Fian. Aku siap kok bersaing sama dia buat dapetin cinta kamu."

Karina pergi, tak peduli hujan yang akan membuatnya basah kuyup. Dia ingin segera hilang dari hadapan Rendra.

Rendra tak main-main dengan pernyataannya. Ia tak menyerah sedikitpun. Ia terus berusaha mendekati pujaan hatinya meskipun selalu mendapat penolakan.

Karina juga tak kunjung memberitahu perihal Rendra pada Fian karena ia tak ingin merusak persahabatan Fian dan Rendra.

"Kar. Hai sayang... Aku kangen banget sama kamu. Kamu baik-baik aja kan? Maaf ya aku jadi sering ninggalin kamu."

"Ehm. Eee gapapa kok Fian."

"Kamu kayaknya lagi mikirin sesuatu ya? Ada apa sih, cerita dong sama aku sayang!"

"Gak ada apa-apa kok Fian. Ehm, An... Lain kali kalo kamu mau pergi, kamu gak perlu minta kak Rendra buat jagain aku ya."

"Loh kenapa Karin? Rendra baik kok. Apa terjadi sesuatu?"

"Gak Fian. Aku cuma jadi gak nyaman aja."

Semakin hari Fian makin penasaran mengenai apa yang terjadi. Sedangkan Karina hanya terus berusaha menutupinya. Akhirnya Fian memutuskan untuk bicara langsung pada Rendra.

Dalam pertemuan Fian dengan Rendra akhirnya terjadi perselisihan. Rendra mengakui perasaan cintanya untuk Karina di depan Fian dan justru menantang Fian untuk bersaing. Alhasil terjadilah adu pukul antara mereka berdua.

PRINCE FOR KARINAWhere stories live. Discover now