Fear

2.1K 123 14
                                    

Gadis itu berlari di sepanjang trotoar dengan kaki telanjang. Mengabaikan dinginnya angin malam yang menusuk disertai rintik gerimis. Sesekali ia memegangi dada kirinya dengan telapak tangan kanan, merasakan sesak yang terus menekan hingga nyaris membuatnya merasa kesulitan bernapas.

Ia tidak mampu menahan semua ini lagi. Terlalu membebani dan menyakitkan. Gadis itu mulai merasa lelah dan ingin mengakhiri segalanya. Melupakan semua yang ia alami. Meninggalkannya di belakang.

Akhirnya pertahannya runtuh, air mata itu mulai jatuh dengan perlahan. Mengalir pasti di kedua pipi dengan kulit yang mulai memucat. Bibirnya bergetar karena hawa dingin.

Setelah ia mulai merasa lelah. Langkah kaki cepatnya terhenti. Ia berdiri di pinggir jalan raya itu dan menatap ke seberang dengan kosong.

Aku harus mengakhiri semuanya sekarang, pikirnya dalam kekalutan. Semuanya terasa buram. Membuat pikirannya buntu.

Dengan langkah pasti, ia menuruni trotoar itu perlahan. Dan mulai melangkah dengan tatapan kosong lurus ke depan.

"Aku harus berakhir," ucapnya pelan sambil menatap ke arah lampu mobil truk menyilaukan yang kian mendekat dengan suara klakson memekakan telinga seolah memintanya menyingkir.

Tapi, gadis itu tetap bergeming di tempatnya.

-

"TIDAAAAKKKK! MAAFKAN AKU!"

Sebuah teriakkan membelah malam. Sang pemimpi terbangun dengan dibasuh peluh. Tatapan matanya nyalang menuju udara kosong.

Ia berakhir.

Ia takut.

Ia ingin pergi.





A Bitter Pill [서규 - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang