17. Get All back

545 68 23
                                    

Sejujurnya, Kyuhyun sedikit merasa kesal karena Changmin menuntut terlalu banyak darinya mengenai Seohyun. Jika saja mereka bukan sahabat karib, mungkin Kyuhyun sudah meneriaki lelaki serupa vampir itu demi meluapkan rasa frustrasinya.

Usai menghabiskan makanan yang dibelikan Changmin, ia memang segera pergi dari rumah sakit karena memiliki janji dengan Taeyeon. Mereka akan pergi membeli beberapa buku untuk keperluan referensi tugas salah satu mata kuliah Taeyeon. Dan tentu menemani kekasih adalah yang harus ia prioritaskan mengingat Changmin bisa menjaga Seohyun di sana.

Ia menendang beberapa kerikil di trotoar sambil memasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku, sementara Taeyeon sedang memesan odeng. Udara memang terasa sejuk di musim gugur akhir bulan September.

"Ayo pergi!"

"Kau sudah selesai? Hanya ini? Tidak ingin yang lain?" tanya Kyuhyun sambil mengambil cup yang berisi kuah panas. Taeyeon menyerahkannya dengan suka cita lalu merangkul kekasihnya dengan erat.

"Tentu!"

"Jadi, sekarang kita ke mana?"

"Bagaimana dengan menonton film?" tanya Taeyeon yang membuka mulutnya untuk menyambut suapan dari Kyuhyun.

"Baiklah."

Keduanya pun kembali masuk ke dalam mobil. Tepat ketika Kyuhyun masuk dan mengeluarkan ponselnya dari saku di depan kursi kemudi, sebuah telepon masuk. Nama Changmin tertera di sana. Ia terdiam untuk sesaat, mempertimbangkan apakah ia akan mengangkat telepon tersebut atau tidak.

"Kyuhyun? Ada apa?" tanya Taeyeon, menyadarkan Kyuhyun dari lamunan sesaat sebelum akhirnya ia memilih untuk mematikan ponselnya dan menaruhnya begitu saja di atas dashboard mobil.

"Tidak ada, ayo kita pergi!" ucap Kyuhyun setelahnya sambil menyunggingkan sebuah senyuman yang disambut anggukan antusias oleh Taeyeon.

**

Beragam kata sumpah serapah rasanya sudah berada di ujung lidah Changmin. Ia tidak bisa menghubungi Kyuhyun di saat seperti ini dan itu nyaris membuatnya gila.

Bagaimana tidak?

Seohyun menghilang dari kamar rawatnya dengan pakaian pasien yang berserakan di atas ranjang. Ia bahkan tidak bisa menghubungi wanita itu dan sekarang bahkan Kyuhyun mematikan ponselnya.

"Sialan!"

Hardiknya pada udara kosong kemudian bertanya kepada beberapa perawat maupun bagian resepsionis yang bisa ia temui sambil sesekali terus mencoba menghubungi ponsel Seohyun.

"Ya Tuhan! Dia tidak dalam kondisi sehat, kenapa dia bisa se nekat itu kabur dari rumah sakit?!"

Changmin menggerutu di sepanjang koridor sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke parkiran dan mencari wanita itu di sekitaran rumah sakit sebelum pergi ke kediaman keluarga Seo.

Sementara itu, Seohyun berada di dalam taksi dengan wajah pucatnya. Percakapan antara Changmin dan Kyuhyun terus terngiang dalam kepala bahkan ketika ia baru saja membuka mata. Rasa takut ditinggalkan semakin menghantui kepalanya, membuat wanita itu menggigiti kuku jari tangannya dengan gusar. Tidak menyadari bahwa sedari tadi sang sopir taksi sesekali melirik lewat kaca spion depan.

Sampai akhirnya taksi itu berhenti di dengan sebuah rumah sewaan sederhana. Ada seorang wanita berdiri di depan pintu dan langsung menghampiri taksi tersebut, membayar tagihannya sebelum sopir tersebut pergi. Ia membantu Seohyun, memapah teman barunya itu untuk masuk ke dalam rumah.

"Apa yang terjadi, Seo?" tanya Bora yang diliputi ekspresi kekhawatiran. Bagaimana tidak? Seohyun meneleponnya dan bicara dengan terburu-buru lalu datang dengan wajah pucat dan keringat.

A Bitter Pill [서규 - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang