[9] it's okay to not be okay

11.2K 1.8K 605
                                    

Siap?

Up sekarang biar tidur nyenyak

Up ditengah jam istirahat kerja , no edit

[]


3 x 3 = 9 , 4 + 5 = 9, lain cara, lain proses tapi hasilnya sama, sama halnya dengan nikmat Tuhan pada semua hambanya, lain jalan, lain waktu tapi nikmatnya sama rata, jadi, jangan samakan takdirmu dengan orang lain, karena tak semua bunga mekar bersamaan

Kalimat terapi yang selalu Jaemin ingat disaat ia benar-benar kacau, ya, semuanya akan indah pada waktunya, tapi kali ini ia tak percaya lagi kalimat itu, ia marah dan kecewa, entah pada siapa,

"NA! LO NGGA TAKUT DOSA HAH?" pekik Haechan begitu mendapati sepupunya yang hampir meminum cairan pembersih lantai

Mendesis pelan, kemudian Jaemin menoleh kebelakang "dikit lagi gue mati malah digangguin!" sentaknya

"Gila ya Lo!" Merebut botol pembersih lantai dari tangan Jaemin lalu melemparnya ke tong sampah dekat kamar mandi

"Can! Ini satu-satunya cara biar semuanya bahagia, kalo ngga ada gue semuanya bakal baik-baik aja, gue emang manusia sial"

Haechan menghela pendek, lantas meraih Jaemin kedalam pelukannya, ia tahu jika sepupunya ini sedang mental breakdown, "ngga Na, lo ngga sial, lo spesial, Tuhan juga pilih-pilih orang kalo mau nguji hambanya, Tuhan sayang lebih sama lo, buktinya lo bisa ngelewatin semuanya kan?"

Tangis Jaemin meledak, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Haechan, beruntung rumah Jaemin dalam keadaan sepi,

"Na, tau ngga? Setiap gue kerja sampe jungkir balik naik turun menara sutet tanpa libur, gue tuh selalu khawatir lo kenapa-napa, takut lo tau-tau tinggal nama doang, gue salah satu yang bakal kehilangan kalo lo ngga ada" cerocos Haechan seraya mengusap punggung Jaemin

Tak ada jawaban, Jaemin masih saja menangis, tapi, dengan kedatangan Haechan paling tidak bisa membuat sesak dihatinya sedikit hilang,

"Jangan gini lagi ya Na, dateng aja kerumah gue kalo lagi banyak masalah, disana banyak makanan Na sampe pada basi"

[]

"Jen, ini apa-apaan sih? Ganggu waktu malem minggu gue aja!" Sungut Jaemin yang dipaksa Jeno keluar menemaninya

Hanya tersenyum menampilkan eye smilenya, kemudian mengeluarkan kotak beludru biru navy dari saku jaketnya, "bagus kan?"

"Iya, terus maksudnya apa?"

Sebuah cincin platina berdesign sederhana yang Jeno sodorkan padanya diatas meja cafe sontak membuatnya menggeleng tak mengerti

"dipake Na! jangan diliatin terus!" Pinta Jeno sedikit memaksa

"HAH?" pekik Jaemin yang masih tak mengerti

"DIPAKE WOY! JANGAN DILIATIN TERUS!" balas Jeno tak mau kalah dengan pekikkan Jaemin

"Ya tapi maksudnya apa?" Ucap Jaemin yang kini memelankan suaranya karena menyadari ia dan Jeno menjadi pusat perhatian pengunjung Cafe

"Semua duda ngga punya istri, semua jomblo ngga punya pacar, jadi semua ini ada maksudnya, tapi tolong cincinnya dipake dulu Na, nanti gue cerita"  ucap Jeno bermaksud melawak, tapi sepertinya gagal

"Bacot! Kalo maksudnya ngga baik, ayo sini baku hantam!" Balas Jaemin yang sudah mengangkat baki untuk memukul Jeno

Tak lama, Jaemin mengambil cincin dari dalam beludru lalu memakainya di jari tengah tangan kirinya, "ngga sopan banget masa disitu makenya" protes Jeno

RICH YOUNG DAD | NOMIN [c]Where stories live. Discover now