Chapter 3. Unusual Conversation

4.1K 370 48
                                    

Sudah tiga puluh menit semenjak All Might memasuki ruang kesehatan dan hanya duduk di samping Recovery Girl yang kini tengah sibuk menganalisis. Izuku jadi gugup.

"Hipotesisku, ini hanya terjadi bila kau sedang sakit." ucap Recovery Girl. All Might manggut-manggut. Izuku bengong

"Err.. Apa anda yakin Recovery sensei? Maksudku... Ini bukan pertama kalinya aku jatuh sakit. Terakhir itu waktu SMP kelas 2 pas aku dengan konyolnya memilih menerobos hujan daripada mampir ke kafe di pinggir jalan. Ya habis disitu ada Kaachan. Terus waktu sd. Aku banyak sakit kuakui. Itu juga gara-gara Kaachan. Terus waktu liburan musim panas. Aku kena demam musim panas dan itu benar-benar masa terberat dalam hidupku. Dan ah, iya waktu aku kelas-" All Might seketika batuk darah

"Yup, cukup sampai situ saja," ucap Recovery Girl. Saputangan diseka ke arah pelipis. Huftt, yang itu tetap tidak berubah ya.

"Seperti yang aku bilang, ini hanya hipotesa. Jawabannya bisa kita lihat setelah kau benar-benar kembali sehat."

"Tapi..."

"Apa kau sudah menghubungi ibumu Midoriya sho-- shojo?" tanya All Might yang akhirnya buka suara.

"Belum. Aku belum menghubungi ibuku. Tapi, All Might. Bagaimana jika ibu mengira ini terjadi akibat UA yang.. Maksudku, bukannya aku jadi menyalahkan UA tapi, bagaimana jika gara-gara ini ibu jadi tidak setuju lagi aku melanjutkan SMA disini. Bagaimana jika ibu--"

"Shojo," tanpa sadar lengan kurus berbalut kemeja putih tengah melingkar di bahu Izuku.

"All Might.."

"Mau bagaimanapun, kau harus tetap memberitahu ibumu. Masalah percaya atau tidak percayanya ibu mu kita tidak akan tahu sebelum mencobanya kan."

Dan seperti biasa, senyum All Might selalu bisa memberi efek menenangkan.

"Uhm.. Selama kalian berada di dunia kalian, aku sudah menghubungi Aizawa kalau Midoriya-chan tidak mengikuti pelajaran hari ini."

"Hem, kalau begitu segera berkemas, Shojo. Aku akan mengantarmu pulang."

#####
Sebagai seorang single parent, Midoriya Inko pasti lah disibukkan dengan kegiatan mengayomi keluarganya. Namun, semenjak kepergian anak satu-satunya mengejar cita-cita, Inko merasa selalu ada yang kurang dalam kehidupannya. Hhh, seperti ini aku jadi merasa kesepian.

Knock knock

"Ba.. Bagaimana jika Ibu marah? Aku tidak mau keluar UA."

"Sstt.. Kita belum mencobanya. Kau hanya paranoid"

"Tapi tapi,"

"Kita bicarakan saja dulu. Bisa saja ibumu punya jawabannya."

"Ma.. Maksudnya?"

"Anooo"

"Pokoknya kita bicarakan saja dulu"

"Ukhh,"

"Permisi.."

"!!!"

"Ada apa ya All Might, dan...?"

***
"Jadi..."

All Might akhirnya membuka suara dalam keheningan yang makin terasa semenjak Midoriya Inko mendapati fakta bahwa anak lelaki semata wayangnya telah berubah gender.

All Might dengan mata biru kecilnya menatap bingung Midoriya muda yang juga balik menatapnya dengan pandangan yang sama

"Kaasan, bicara lah sesuatu. Aku jadi khawa--"

"Saat Izu berubah. Apa Izu masih di UA?"

"Eh?"

"Izu..."

Izuku semakin merasa khawatir. Ada apa dengan ibunya?

Berbeda dengan All Might yang seketika memasang wajah serius

"Anda tenang saja. Midoriya shonen aman dalam asrama UA"

"All Might."

Ntah percakapan apa yang terjadi, yang pasti Izuku bisa dengan jelas melihat badan ibunya yang bergetar. Apa dia menangis? Astaga!

"Gomen,"

"Huh?"

Grepp

"Gomen Izuku"

Hampir Izuku terjengkal akibat pelukan dadakan dari ibunya. Beruntung All Might dengan sigap berada dibelakang.

"Kaasan?"

"Mi.. Midoriya san.."

"Seharusnya aku bilang. Seharusnya aku bilang padamu dari dulu. Syukurlah tidak ada yang terjadi. Bagaimana jika kau berubah disaat yang tidak tepat. Bagaimana jika.. Bagaimana jika..."

Air mata terus menggenang saking derasnya. Izuku yang panik dan kebingungan hanya bisa menatap All Might yang sama paniknya.

"Se.. Sebaiknya anda tenang dulu. Dan perlahan jelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Izuku. Sepertinya Anda mengetahui sesuatu."

Sambil mengatur nafasnya. Perlahan Inko melepaskan pelukannya. Meski dengan mata yang berair, Izuku bisa melihat bahwa percakapan ini akan sangat serius.

"Sebenarnya,"

***

A/N: mau tanya man teman. Ini bagusnya aku arahin ke katsudeku atau tododekuya?

BNHA -with A Little Dramaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن