Bab 5 - Bingung

24.3K 304 3
                                    

Arkan terbangun dari tidur panjangnya, Ia melihat ke arah samping. Raina, satu gadis yang berhasil membuatnya meredamkan emosinya dalam semalam. Tubuhnya yang polos, ingin Arkan menyerangnya kembali. Tetapi sayang, Ia ada jadwal meeting pagi hari ini. Arkan membersihkan dirinya lantas meninggalkan uang senilai 200 miliar dollar diatas meja. Ia juga menulis sebuah surat untuk wanita tersebut.

"Mari Pak, Mobil Anda sudah Saya siapkan" Ujar Radit demikian.

"Hm, bagaimana malam mu?" tatap Radit penasaran.

"Sangat menyenangkan" balasnya singkat. Radit mulai menyetel musik favorite Arkan dan mereka melesat ke arah gedung pusat Horikoshi.
→→→→→→→→→→→→→→→→→→

Sinar matahari pagi menembus jendela kamar. Raina terbangun dari tidurnya. Matanya tampak sembab dan bengkak akibat perlakuan Arkan semalem. Untuk bernafas pun, sepertinya sulit. Ia seperti habis diperkosa oleh orang asing serta bossnya sendiri. Untung tampan.

Argh, tapi tetap saja. Raina sudah kehilangan mahkota yang seharusnya Ia jaga. Ia segera mengambil pakaian yang berserakan, lantas mengenakannya kembali. Ketika Ia hendak membuka kenop pintu, Raina melihat secarik kertas beserta amplop besar berwarna putih tersebut. Dibukanya surat itu.

"Terima kasih malamnya, berkat Kamu hati Saya menjadi baik-baik saja. Ini ada uang sebagai bayaran mu semalam. Tolong jangan katakan ini kepada siapapun atau kau akan tahu akibatnya" Sial! Memangnya orang seperti apa Raina dimatanya. Bahkan untuk berpacaran dengan pria, hal yang mustahil Ia lakukan.

"Bajingan-! Gue bakal balikin nih duit lu. Emangnya semua cewek ngeliat orang dengan uang apa? Lagi pula, Gue bukan barang" Raina mengomel sepanjang kepulangan dari club. Mentalnya tidak baik-baik saja, apalagi tubuhnya. Untuk berjalan saja rasanya sulit.

"Eh buset, lu kenapa?!" tanya Ruka dengan nada khawatir melihat sahabatnya seperti abis dikerjain.

Raina langsung memeluk ruka sembari menangis sesegukkan, ingin rasanya Ia cerita kepada Ruka. Namun, setelah mengingat kembali kertas itu Ia mengurungkan niatnya. Raina hanya bisa menggelengkan kepala, Ruka hanya terdiam dan berusaha menenangkan Raina.

"Lu semalem kemana aja?" tanya Ruka seperti mengintimidasi.

"Gue..."

"Kemana? Kenapa lu nangis?"

Raina langsung mengambil bantal dan menutupi wajahnya, hatinya benar-benar sakit ketika apa yang menjadi miliknya justru diambil oleh orang asing. Pada akhirnya, Raina menceritakan semuanya.

"Oh" Ruka hanya ber-oh saja ketika Raina selesai berbicara. Gadis itu justru melempar barang yang ada ke wajah Ruka.

"Kok oh doang sih?! Harga diri gue Ruk, lagian siapa sih yang gak kesel diperlakukan begitu?" omelnya.

"It's oke, tapi setidaknya yang melakukan itu Pak Arkan. Tenang aja, dia bermain aman ko" ujar Ruka.

Sahabat sinting.

"Keluar lu sekarang dari kamar gue"
→→→→→→→→→→→→→→→→→→

"Sepakat" palu sudah diketuk. Pembangunan hotel akan segera dilakukan dalam waktu singkat.

Hotel yang akan dibangun sebagai wisata untuk turis akan terjadi berkat kerja sama antara perusahaan william corp serta PT Horikoshi.

"Masuk juga ke jebakan batman"

Arkan tahu kerja sama ini tidak akan berhasil, karena William musuh nya. Sampai kapanpun Ia tidak akan menjadikan William sebagai rekan kerja sama nya. Yang William inginkan hanya kekayaan dirinya, untuk itu Arkan harus hati-hati.

Setelah kerja sama dilakukan, team proyeksi mengerjakan tugasnya sebaik mungkin. Sketsa hotel juga telah ditentukan, pembangunan hotel di pinggir pantai akan segera selesai kurang lebih 6 bulan lamanya.

"Saya masih tidak percaya jika kamu menerima ajakan kerja sama nya" ujar Arkan demikian kepada William. Pria itu menarik sudut bibirnya.

"Tidak lama lagi keluarga kita akan bersatu kan? Kau akan dijodohkan oleh adikku, Rachel" jawabnya.

Karena hotel ini berdasarkan kerja sama dua perusahaan, maka saham pun dipegang oleh kedua pihak. keuntungan pun memakai sistem bagi hasil, yang berarti tidak akan ada yang rugi dipembangunan ini.

"Saya belum menyetujui perjodohan itu!" Jawabnya ketus, Arkan mengkode dengan tangannya untuk membawa Radit dan Leena keluar ruangan. Tatapannya begitu datar.
→→→→→→→→→→→→→→→→→→

Arkan menaikkan alisnya ketika Ia melihat uang 200 miliar dollar kembali dengan mulus tanpa disentuh sedikit pun olehnya.

"Wanita menarik"

"Uang siapa itu pak?" tanya Radit

"Ini uang sudah saya berikan kepada wanita yang kemarin di club"

"Mau saya kembalikan lagi kepada wanita itu pak?" ujar Radit.

"Tidak usah, tidak lama lagi Ia akan kembali mengambil uang ini" jawabnya. Radit dan Leena dipersilahkan Arkan untuk keluar ruangan, pria itu ingin melanjutkan kerja yang tertunda.
→→→→→→→→→→→→→→→→→→

Kring.. Kring.. Kring..

Suara telepon dengan nyaring berbunyi dimeja kerjanya. Mungkin itu klien yang harus Ia arahkan. Raina segera mengangkat telepon itu.

"Halo"

"Ini Raina anak bapak kan?"

"Bapak?? Kok bisa tahu telepon kantor?" tanya Raina demikan.

"Bapak udah nelpon ke handphone mu gak pernah dijawab"

"Ada apa pak? Ponsel Aku tertinggal"

"Ibu mu masuk rumah sakit nak"
"cepat ke sini sekarang"

DEG!
Dunia seperti berputar, Raina segera meminta izin kepada Alex untuk pulang duluan. Alex sudah tahu hal tersebut dan Ia mengizinkan. Raina segera menyetopkan taksi dan meluncur ke arah rumah sakit.

"Gimana keadaan ibu pak?" Tanya Raina dengan nada khawatir

"Perlu operasi, karena ibu mu terkena kerusakan pada jantungnya" Raina langsung duduk terjatuh, pandangannya buyar. Apalagi setelah bapaknya, Yudi. Menyebutkan harga kisaran operasi sekitar 400 milliar dollar.

"Keselamatan nya akan kecil jika tidak di operasi" ujarnya.

"Akan Raina usahakan pak. Suruh dokternya lakukan operasi sekarang, Raina baru ada uang segini" Ia menyerahkan atm kepada Yudi dan kembali termenung diruang tunggu.

"Kenapa gue balikkin tuh duit. Mana kurang 150 milliar dollar lagi."  Batinnya berkata demikian, mau tidak mau Ia harus kembali ke ruangan Arkan.

"Argh, menyebalkan" Ia mengacak rambutnya frustasi dan menghubungi Ruka bahwa hari ini Ia tidak dapat pulang. Raina harus menemani bapaknya di rumah sakit.
→→→→→→→→→→→→→→→→→→

Maaf author baru update lagi
Karena banyak yang menanyakan cerita ini juga. Jangan lupa vote, komen ya. Supaya author semangat.

Have a nice day!

My President DirekturWhere stories live. Discover now