Bab 8 - Sekre Baru

15.6K 188 1
                                    

Avisa memasuki ruangan Arkan dengan memakai pakaian kerja pada umumnya, kalau dilihat sih dia lebih elegan. Kalau dipikir-pikir tidak bagus juga satu orang memegang dua jabatan sekaligus. Seperti Leena, seharusnya Ia hanya memegang jabatan wakil direktur utama saja. Tidak perlu menjabat kembali menjadi sekretaris.

"Permisi pak" ucap Avisa sambil menaruh perlengkapan kerjanya di dalam ruangan Arkan.

"Sekre baru?" Tanya Arkan.

"Iya pak, saya membawa dokumen yang harus bapak tandatangani" jawabnya.

"Oke, terima kasih Avisa"
_______________________________________

"Jessica?" Seru Arkan ketika melihat Jessica memasuki ruang kerjanya dengan nyelonong begitu saja. Tidak ada kata permisi ataupun ketukan pintu. Arkan menarik nafas dalam, Ia masih ingat jika mempunyai pacar.

"Ada apa?" Tanya nya

"Kangen" jawab Jessica.

"Kamu kenapa jarang ngabarin aku?" Jessica menggelayuti lengan Arkan seraya menggoda dirinya. Arkan sudah tahu pasti, Ia menghampiri dirinya hanya untuk meminta uang. Dasar wanita yang tidak tahu malu.

"Sibuk" ucap Arkan singkat. Jessica memutar bola matanya, tidak biasanya Arkan bersikap demikian. Awas aja, kalau lelaki itu memiliki perempuan lain yang lebih menarik. Bisa-bisanya ATM berjalan miliknya menghilang.

"By, Ada Iphone keluaran baru loh. Aku mau" Jessica terus memanjakan diri ke tubuh Arkan, pria itu hanya menghembuskan nafasnya. Sudah Ia duga, kamu hanya mencintai uangnya bukan pemiliknya. Arkan langsung tersenyum seraya berkata "nanti aku belikan" Jessica semakin memeluknya erat lantas menautkan bibirnya satu sama lain.
____________________________________

"Ar? Kenapa melamun?" Tanya Gadris

"Gak papa" Balasnya singkat

"Perusahaan lu baik-baik aja kan?"

"Iya. Hati gua yang gak baik-baik aja"

"Kenapa?"

"Gua di jodohin sama Rachel, ris. Gua bahkan gak suka sama cewek itu" ujarnya kemudian

"Sabar Ar, pasti ada jalan kok" Gadris menepuk pelan punggung Arkan sembari tersenyum kepadanya

"Nanti malam ikut gua sama Bunny yuk, kita mau makan-makan ngerayain hari kelulusan Bunny di Kampus"

"Loh cepet banget udah lulus aja" ujarnya demikian

"Lu juga udah lulus kan Ar?" Tanya Bunny menyelidik, Ia tahu bahwa Arkan menganggap kuliah hanya sebuah formalitas saja dan pria itu bisa lulus dengan mudahnya

"Gua kan masih semester awal Ris, buset keren banget udah lulus" timpalnya demikian. Gadris hanya tertawa renyah, dia kira Arkan akan menyogok kampus untuk lulus dengan cepat

"Jadi bisa dateng gak?"

"Gua usahakan" Balasnya
_________________________________________

Jessica merasa kesal karena ditinggalkan oleh Arkan begitu saja diruangannya, dia bilang ada urusan penting dan sudah jam makan siang. Maka dari itu Jessica keluar ruangan dengan wajah ditekuk.

Ia melihat Raina sedang tergesa-gesa dalam membawa dokumen. Lantas secara tidak sengaja Raina menyenggol lengan milik Jessica membuat dokumen tersebut berantakan di lantai.

"Kalau jalan, lihat depan dong!" Ketus Jessica dengan melipat tangannya

"Bikin orang emosi aja"

"Maaf Bu, Saya harus mengantarkan dokumen ini ke ruang pak Alex" Raina sambil kembali membereskan dokumen daftar tamu tersebut. Jessica tidak peduli lantas menendang dokumen itu sembarang arah dan meninggalkan Raina yang tengah membereskan dokumennya.

My President DirekturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang