Sejak Cleosa kecil, dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar dari keluarga nya. Bahkan, dibentak pun tidak pernah. Dia baru mendapatkan perlakuan seperti itu ketika memasuki sekolah dasar. Dan itu dilakukan oleh orang lain, bukan keluarga nya. Sedangkan tadi, itu adalah bentakan pertama yang Cleosa dapatkan dari keluarga---suami nya sendiri. Tentu saja Cleosa merasa sangat terluka. Sejak dia keluar ruangan Sehun, air matanya tak henti-henti turun membasahi. Persetan dengan tatapan karyawan Sehun yang bertanya-tanya.
"Berikan kunci mobilnya" Ucap Cleosa pada supir yang semula mengantarnya.
"Tidak Nyonya. Tuan Sehun---"
"Berikan kunci mobilnya atau kau, aku pecat!" Teriak Cleosa dengan murka. Tentu saja sang supir takut. Akhirnya, dengan sangat terpaksa supir tersebut memberikan kunci mobil nya pada Cleosa. Setelah itu, Cleosa segera memasuki mobil.
"Cley, tunggu" Cleosa berdecak saat kunci mobilnya tidak masuk-masuk. Sedangkan Sehun kini sudah berada samping mobilnya sembari menggedor-gedor kaca jendela. Meminta Cleosa untuk turun.
"Cley aku minta maaf. Aku benar-benar menye---- Cley!" Sehun semakin kalang kabut kala mobil yang Cleosa tumpaki sudah melesat jauh dengan kecepatan tinggi.
"Aaarggghhh semua salah ku" Ucap nya frustasi seraya mengacak rambut nya berulang kali hingga tidak rapih lagi. Kacau, Sehun menyesal.
Suara klakson mobil terdengar. Sehun terperanjat. "Mr. Klein, c'mon" Setelah ini, Sehun berjanji akan menetapkan kontrak pada Zendy sebagai bodyguard tetap Cleosa.
Dengan langkah cepat, Sehun segera menaiki mobil yang dikendarai Zendy. "Cepat. Jangan sampai ketinggalan jejak"
"Baik" Zendy segera melesatkan mobilnya pada jalanan dengan kecepatan hampir penuh. Well, sebelum menjadi bodyguard, Zendy adalah pembalap mobil professional. Hanya saja, sekarang semuanya telah berubah hingga Zendy berakhir menjadi bodyguard.
"Itu mobil nya. Tancap gas Zendy!" Tanpa banyak kata, Zendy pun beraksi. Dia menambah kecepatan mobil nya hingga penuh. Lalu, saat mobil nya telah menyalip mobil Cleosa, Zendy membelokkan mobilnya kesamping kiri, mencegah laju mobil Cleosa. Hingga akhirnya suara decitan rem dari mobil Cleosa terdengar begitu keras.
Baru saat itulah, Sehun bernafas lega. Dia menetralkan debaran jantung nya sejenak. Sehun memang pernah mengikuti balap liar, tapi, rasanya tidak semenyeramkan ini. Setelah tenang, Sehun pun membuka sabuk pengamannya.
"Kau tidak perlu training. Besok, aku akan membawakan kontrak kerja untuk mu" Lalu Sehun keluar. Dia menghampiri mobil yang dikendarai istrinya. Mengetuk kaca jendelanya dengan pelan. Baiklah, dirinya akan membujuk singa betina. Harus pelan-pelan, kalau tidak mau kehilangan kesempatan.
"Cley, aku mohon buka pintunya"
"Aku tidak bermaksud membentak mu. Aku hanya--- aku menyesal telah telah melakukan nya"
"Aku mohon Cley" Sehun terus memohon. Sedangkan di dalam mobil, Cleosa meletakkan wajah nya pada stir mobil. Menangis sejadi-jadinya disana, tanpa peduli Sehun yang sedang memohon maaf pada nya.
"Cley, buka pintunya atau aku pecahkan kaca mobilnya" Ucap Sehun dengan tegas. Di dalam sana, Cleosa mengangkat wajah nya. Dia menghapus air matanya. Lalu, turun dari mobil.
Ketika Cleosa telah menutup pintu mobil, saat itu pula Sehun langsung meraih tubuh Cleosa, membawanya dalam pelukan nya.
"Aku minta maaf. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Aku benar-benar menyesal. Maafkan aku Cley. Aku mohon, maafkan aku" Ucap Sehun berulang kali dengan kalimat yang sama. Sedangkan Cleosa, masih terus menangis dalam pelukan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSA
FanfictionKetika dia mengatakan semua keluh kesah nya secara tidak sadar, entah mengapa aku merasa seperti bertemu dengan takdir ku. "Kita diposisi yang sama" "Cleosa Winston. Kau mau menikah dengan ku?" Semuanya terjadi begitu saja, hingga aku sadar bahwa p...