July 18th, 2019

2.9K 337 31
                                    

Mia masih bermain game saat mendengar pintu depan dibuka. Kewaspadaannya meningkat. Tetapi, wajah tampan yang menggemaskan langsung muncul di pintu kamar (lengkap dengan tas besar yang disandang ke bahu). Spontan, Mia langsung bangun dan menatap heran.

"Bukannya masih di Jepang?" cetusnya.

"Tidak membaca berita, huh?" cibir Jungkook sembari menaruh tas di ujung ranjang, melepas jaket dan terakhir mendekati Mia.

"Kenapa tidak mengirim pesan?" Mia menolak tubuh besar suaminya yang ingin memeluk.

"Kejutan lebih menyenangkan."

"Yak, Jungkook...!"

Perut si tampan dicubit, tapi Jungkook malah terkekeh tak peduli karena sudah berhasil memeluk tubuh mungil sang istri. Mia mengerang, terus berontak, tapi akhirnya pasrah di bawah pelukan sang suami. Dia cemberut, tapi Jungkook abaikan.

"Empuk."

Satu pukulan mendarat di punggung Jungkook.

"Jangan galak-galak ke suami."

Mia masih cemberut ketika Jungkook melonggarkan pelukan dan menumpu tubuhnya dengan siku. Lelakinya tersenyum, manis sekali. Pun satu tangannya yang lain, digunakan untuk mengusap rambut dan pipi si cantik.

"Aku boleh menidurimu, tidak?"

Pertanyaan yang membuat ia mendapat pukulan ke sekian.

"Baru pulang sudah mesum!" ketus Mia.

"Mau bagaimana lagi? Istriku menggoda begini."

Mia melirik ke bawah. Kemeja kebesaran milik Jungkook dan celana super pendek yang tertutup baju. Eu... ya, memang seksi sekali. Apalagi di posisi begini, bajunya terangkat hingga paha mulus terpamerkan begitu saja.

"Jadi, mau—"

"Aku sedang libur."

Celetuk yang mendiamkan Jungkook.

"Pantas kau memakai warna hitam." Jungkook bangkit, sedikit kecewa karena sejak tadi menyangka Mia sengaja menggoda dengan memakai warna kesukaannya.

"Lupa dengan tanggal tamu bulananku, hmm?" tanya Mia hati-hati.

"Biasa tanggal 15 sudah selesai."

"Hmm."

Jungkook menarik napas. Didekatinya Mia kembali, lantas mengecup kening si cantik dengan lembut. "I miss you," gumamnya.

"Mm, welcome home, Love."

"Happy birthday."

Mia terdiam, sedang Jungkook tersenyum. Diusapnya rambut Mia, lantas dikecup dengan sayang. "Maaf tidak bisa merayakannya pada hari itu," sesalnya.

"Tidak apa." Perlahan, Mia memeluk perut Jungkook (karena ia sedang duduk). "Terima kasih," lanjutnya kemudian.

"Eum... ya, sama-sama."

Sekedar mengingatkan; Mia itu nakal.

"Berhenti bergerak di perutku." Jungkook mendesis gemas saat Mia beberapa kali menggerakkan kepalanya di sana.

"Kenapa?"

Bayangkan bagaimana tersiksanya Jungkook dengan tingkah Mia yang mendongak dengan pandangan manja. Menyebalkan sekali ya Tuhan. Padahal baru beberapa hari lalu wanita ini merajuk dan menyiksanya dengan kerinduan.

"Sayang," panggil si tampan.

"Mm?"

"Blow—"

"Kalian sedang apa?"

Spontan Mia langsung melepas pelukannya di perut Jungkook saat Nana tiba-tiba sudah berdiri di pintu kamar yang lupa ditutup. Kekasih Jimin itu memasang wajah datar dengan tangan yang memeluk boneka bebek.

"Sejak kapan berdiri di sana?" tanya Jungkook.

"Sejak Mia menggodamu."

Ingin rasanya Jungkook mengumpat.

"Dasar pasangan mesum!"

Dan dia berlalu begitu saja. Bagus sekali.

"Sejak kapan dia menginap di sini?" tanya Jungkook ke Mia.

"Semalam. Stress diabaikan Jimin katanya."

"Oh...."

"Sudahlah, tidur sekarang." Mia naik ke tempat tidur, lalu menepuk-nepuk bantal yang biasa dipakai Jungkook.

"Tapi, aku mau—"

"Sudah terlalu malam. Kau harus tidur sekarang."

"Tapi—"

"Good night, Bunny."

Pupus sudah harapan Jungkook. Nasib memang. Tetapi kabar baiknya, Mia tidak lagi marah. Itu hal yang paling membahagiakannya sekarang.

—FIN—

—Mia ditinggal JK malah makin bening woi 😂 —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—Mia ditinggal JK malah makin bening woi 😂 —

[Jungkook x Mia]Where stories live. Discover now