17. Melody

4.3K 237 20
                                    

Play in mulmed...

Vote dulu sebelum baca:*

Yogyakarta, kota tua dengan berbagai sejarah, budaya, dan kawasan wisatanya yang hebat. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya rombongan Citra Bangsa sampai di kota sejuta kenangan tersebut dengan selamat.

Mengikuti intruksi dari panitia studi wisata, seluruh murid turun dari bus untuk mengisi perut di restoran orang utan yang lumayan besar, sebelum nanti melanjutkan perjalanan di tujuan pertama yaitu Candi borobudur.

Melody berkumpul dengan teman-temannya saat sudah menerima nampan berisi makanan.

"Tumben lo ngga mabuk?" tanya Aruna kearah Teresa.

"Anjir! Ada orang makan, lo malah ngomongin gituan." sergah Joy yang di angguki teman-temannya yang lain. Aruna hanya menyengir dengan wajah tak berdosanya.

"Gue udah minum antimo tadi, Nirwana yang ngasih. Jadi ngga mabuk deh." sahut Teresa.

"Lah si bege, malah di terusin." Mentari ikut memprotes. Aruna dan Teresa bertosria sambil tertawa pelan.

"Udah ayo makan. Katanya bentar lagi mau mandi. Nanti kalau ngga cepet-cepet, kamar mandinya penuh." seru Melody yang sudah mulai mengunyah makanannya.

"Gue kadang kasihan sama Melody. Dari kumpulan kita anak-anak gila, cuma dia yang paling waras." ujar Joy dengan mulut penuhnya.

"Kita? Lo aja kali." Aruna terbahak-bahak, sedangkan Joy hanya bisa mendengkus.

"Buset! Lo doyan apa kelaparan, Run?" Mentari melotot melihat menu Aruna yang memenuhi piring.

"Udah lo diam aja! Gue yang makan kok lo yang terkejat." sahut Aruna bodo amat.

"Terkejut keles...."

"Bodo amat. Gue mau fokus makan, biar cepet kelar. Gue pengen cepet-cepet mandi, gerah hati, gerah body."

"Minum. Teh ichi ocha!" seru Mentari mengiklankan minuman. Teresa dan Melody tertawa pelan. Sedangkan Aruna dan Joy tidak menghiraukan ocehan Mentari.

Melody mengedarkan pandang ke segala penjuru restoran. Matanya berhenti di barisan para siswa yang masih mengantri di depan prasmanan untuk mengambil makanan.

Nirwana tampak sedang membantu Lulana mengambil makanan, lalu El berada di belakangnya bersama Mikaela kakak kelas yang baik pada Melody. Entah kenapa ada rasa cemburu di hati Melody melihat pemandangan disana. Cemburu pada Nirwana dan Lulana, atau El dengan Mikaela? Melody juga tidak tahu, hanya saja hatinya merasa tak terima dengan interaksi tersebut.

Melody merasakan punggungnya terkena lemparan sesuatu. Ia menoleh, dan mendapati Cakra sedang tersemyum kearahnya. Melody ikut tersenyum dan mengambil cabai yang Cakra gunakan untuk melemparinya. Melody melemparkan cabai itu lagi ke arah Cakra sambil menyengir. Bukannya marah, Cakra malah melebarkan senyumnya.

Mentari yang ada di depan Melody, melihat adegan saling lempar cabai itu. Mentari menghela napas, lalu akhirnya bersuara.

"Mel. Mau cepet-cepet mandi, kan?" tanya Mentari yang membuat Melody mengabaikan Cakra. Cewek itu mengangguk. "Makanannya cepet habisin." lanjut Mentari. Lagi-lagi Melody mengangguk cepat dan kembali melanjutkan makannya.

Mentari melihat Cakra, cowok itu tampak sedang memperhatikannya. Ia tersenyum berusaha menyapa, tapi Cakra hanya membalasnya dengan sebuah anggukan kecil.

"Kak Mikaela sama Kak El, pacaran?" tanya Aruna setelah lama diam. Teresa langsung mendongak dari acara makannya dan mengikuti arah pandang Aruna.

"Enggak. Mereka berdua cuma sahabatan." jawab Teresa yang membuat temannya yang lain mengerutkan dahi.

MelodyWhere stories live. Discover now