3.| KODRAT

8.5K 316 4
                                    

~Kadang-kadang seseorang akan bertindak diluar pemikiran kita~

*****

HARI itu Senin. Semua pelajar melangkah dua kali lebih cepat dari hari biasanya, mereka bahkan tidak peduli dengan sarapan yang terlewatkan hanya demi untuk datang tepat waktu. Dari ketujuh jumlah hari, sudah jelas kalau kebanyakan pelajar lebih membenci hari senin yang mempunyai tingkat kesibukan tertinggi dibanding hari lainnya.

Di lapangan sekolah, beberapa siswa tampak sibuk lalu lalang hendak mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan upacara bendera. Sang pemimpin upacara terlihat sedang sibuk latihan baris-berbaris, di sampingnya ada pembawa bendera yang tengah sibuk melipat bendera, dan beberapa meter dari pembawa bendera terdengar lantunan merdu dari paduan suara yang tak mau kalah dengan yang lainnya. Mereka dengan khidmat mengumandangkan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan lagu Bagimu Negeri.

Hingga pada akhirnya awan pekat yang sebelumnya hanya terlukis kini telah menitikkan butiran-butiran air yang perlahan berubah jadi deras seiring berjalannya waktu. Hal itu membuat seluruh murid di lapangan kocar-kacir mencari tempat untuk berteduh.

Klik.

Pintu mobil mewah terbuka secara otomatis sehingga menampilkan sosok Salsa yang menutupi seragam sekolahnya dengan hoodie berwarna peach. Gadis cantik itu mendongak sesaat menyapu awan pekat dengan bola matanya sebelum menurunkan kakinya yang dibalut oleh sepatu kets made in korea.

Salsa mendengus kesal ketika hujan turun bersamaan dengan kakinya yang memijak tanah. Sangat disayangkan, paginya disambut oleh hujan yang membuatnya bersungut kesal.

Salsa menatap sekelilingnya begitu ia mendudukkan tubuhnya pada salah satu kursi yang ada di kelas XI. IPA 4. Salsa langsung ke kelas ini ketika salah satu guru BK memberinya informasi bahwa kelas barunya di sini.

Aneh! ujar batinnya ketika mendapati orang-orang di sekitarnya memberi tatapan yang lebih ke arah intimidasi menurut penglihatannya. Dia tahu statusnya sebagai siswi baru mungkin saja jadi alasan dirinya menjadi pusat perhatian. Tapi tetap saja, Salsa merasa tidak tahan dengan tatapan itu. Alhasil dia pun menundukkan kepalanya sehingga fokusnya terpaku pada kolong meja.

"Anak baru lu?" suara cempreng khas seorang gadis didapati oleh Salsa.

Salsa pun memperhatikan orang itu, "Lo nanya ke gue?" tanya Salsa sambil menunjuk dirinya.

Gadis yang duduk di pojok depan berdecak sebal, "Lo bego atau gimana sih. Hah?!"

Salsa tampak bengong. Apa yang salah dengan jawabannya? Bukankah dia menjawab gadis itu dengan nada santai?

"Sekarang gue nanya. Yang murid baru di sini cuma lo kan?" kini gadis yang sebelumnya terduduk itu seketika bangkit sembari berkacak pinggang. Dari caranya mengembuskan napas, Salsa meyakini kalau gadis itu sedang dirundung emosi.

Ya mana Salsa tahu kalau ia sedang berbicara padanya! Dan ya, gadis itu bisa saja kan berujar dengan santai tanpa harus memelototkan mata juga dengan nada tegas? Kalau kata tukang bakso mah jangan pake urat atuh.

Gadis yang duduk di pojok depan itu sedang mengambil ancang-ancang hendak mendekati Salsa yang masih terperangah. Tapi untungnya seorang guru memasuki kelas, sehingga gadis yang sudah siap mengambil langkah itu terpaksa urung dan memilih kembali terduduk di kursinya.

"Tadi Ibu dapat informasi bahwa di kelas kalian kedatangan murid baru," ujar sang guru setelah lebih dulu menyimpan beberapa buku paket di atas meja. Matanya kini difokuskannya untuk mencari sosok murid yang beda dari biasanya.

OH MY BAD BOY (PRE-ORDER OPEN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang