TR II BAB 26

31.8K 939 55
                                    

"karna kita sudah tak punya apa apa lagi maka jalan terakhir ialah..

menjual dirimu alona!"

"APA!! MAMA GILA!!"

.

.

.

.

.

.

anna termenung dengan pandangan kosong tangannya mengusap perutnya yang sudah agak membesar dan kemudian disusul air mata kepedihan akan hidupnya sekarang.

mengapa semua cobaan ada padaku kak_batin anna.

sedangkan pria yang sedang menyetir dengan canggung dikit dikit melirik anna yang nampak berantakan.

"aduhh.. apakah mbak ini yang harus aku lenyapkan?" batin orang itu.

dan inikah sebuah takdir buruk yang sedang membelit anna, setelah lepas dari sasaran perampok sekarang di temukan oleh pria yang berencana membunuhnya ....

orang suruhan alona...... yaitu



iksan, orang suruhan alona dicaffe.

IKSAN POV

aduhh gue kudu kayak gimana?

kayaknya bener mbak mbak yang lagi bunting ini target gue yang disuruh nona alona

tapi..

dia hamil cuy!

lagi bunting

dan tadi dia abis jadi korban penculikan..

gue akuin gue bego dan gk pernah terpelajar, kerjaan gue cuman nyopet, ikut ngerampok atau gk yahh saung ayam, dengan uang gak seberapa dapetnya gue jalanin idup yang penuh persoalan ini dengan santai.

gue ngira gue adalah orang yang banyak menderita karena ekonomi gue kudu ngelakuin hal licik kayak gini.

tapi..

saat ini gue sadar ada orang yang jauh dari kata bahagia disamping gue.

gila juga ya si alona, nyuruh gue buat nyingkirin orang yang udah keliatan.... ah sudahlah. yang paling parah dia nyuruh gue buat nyingkirin nona ini dalam keadaan hamil.

beres gak sih otaknya.

gue gk sejahat itu buat berperilaku! gue bego! gue berengsek tapi gue bukan orang yang berani ngilangin kehidupan orang lain yang bahkan ada nyawa lagi ditubuhnya.

maka dari itu gue putusin buat bantu nona yang lagi kebayakan pikiran ini, biar jadi tenang dan dengan gitu gk tambah lagi dosa yang gue perbuat karna nyingkirin 2 kehidupan orang orang gk berdosa.

IKSAN POV END

"emm.. mbak, sekarang mbak mau kemana? saya antar sekalian" tawar iksan.

".." gk jawaan dari anna hanya diam dengan pandangan kosong melihat jendela. iksan merasa canggung akan keadaan ini, bingung harus apa yang ia lakukan untuk memecah suasana gk enak kayak gini.

gila auranya ngalahin aura pas gue mau ketangkep polisi_batin iksan.

"pergi.. bawa aku pergi jauh.." bisik lirih anna.

"ha? apa mbak? kurang denger..." kata iksan.

"bawa aku pergi..."

"tap-tapi mbak?"

"BAWA AKU PERGI.. AKU MOHON TOLONG AKU"

sempat terkejut namun iksan segera tenang dalam mengendalikan diri dan tanpa basa basi lagi iksan membawa anna pergi ketempat yang mungkin tak dapat dilacak oleh siapapun dari pihak anna.

Turun RanjangWhere stories live. Discover now