009

7.5K 728 23
                                    

Iqbaal sudah berada diapartment milik kekasihnya, berada diruang ganti (namakamu).

"Aldi udah cakep, dan gua masih pake celana pendek sama kaos pendek." ucap Iqbaal.

"aku bawa dua koper, balik dengan koper lainnya." kata (namakamu) dengan melihat stylenya, dicermin full body nya.

Iqbaal menoleh kearah (namakamu), "kamu mau beli koper lagi?"

"koper aku ga cukup, pasti mata aku pingin beli yang baru-baru."

Aden memasukan barang-barang (namakamu), "Den itu ga muat ya dikoper?"

Aden menengadah kearah (namakamu), "ya engga, ngaco bener."

"dikoper kamu muat ga beb?"

"engga, koper aku penuh."

"aku gatau Kenapa, kamu cuma bawa koper satu. Sedangkan aku dua koper, satu tas. Kaya mau pindahan." 

Iqbaal melihat high hills milik kekasihnya. "kamu pakenya kaya ginian beb?"

"iya, coba Baal."

Iqbaal mencobanya, berjalan pelan. " ih ngaco-ngaco, kamu bisa tahan make ginian?" Iqbaal melepasnya dan meletakan kembali ke rak sepatu.

"itu yang aku rasain, apa lagi kalo kamu nyuruh cepet-cepet." kata (namakamu).

"bantu gua Den, koper gue kalo ga gua dudukin ga bisa nutup." Iqbaal menutup kopernya, lantas mendudukinya.

"ngerepotin dasar!"

"nanti kalo ga ada gue mau siapa yang bantuin lo?"

"gua kan sama Aldi."

"gue, gajadi ikut. Gue udah diajak liburan sama ibunda ratu ke New York." Aden memebatalkan ikut, karena diajak Lita berlibur.

"tante Lita memang paling tau." cengir Iqbaal.

"cepet, nanti kalian telat."

"ayo-ayo!"

🔞🔞🔞

Sesampainya di Airport, (namakamu) dan Iqbaal menunggu Aldi.

Aldi harus menjemput Salsha terlebih dahulu, karena Salsha menginap dirumah orang tuanya.

Aden menyerahkan tas gendong (namakamu) ke Iqbaal dengan berucap. "gue kasih beban ini selama perjalanan."

"beban hidup (namakamu) aja gua siap." ucap Iqbaal dengen tersenyum kecil.

"gaya deh, dadah ya. Semoga cepet pulang ya."

"lo ga mau ngomong apa Den ke gua?" tanya Iqbaal.

"emm---"

"orang cuma 10 hari doang elah, masih bisa ketemu kok kalian."

"dadahhh ibu dan bapak."

"dih, gua ga merasa punya anak kaya lo." sahut Iqbaal.

Aden menjauh, berlari karena sudah ditunggu juga dirumah Lita.

Iqbaal mencium puncak kepala (namakamu) "bau supir taksi." celetuk Iqbaal.

Membuat (namakamu) mengerucutkan bibirnya, "ah yang bener, coba sekali lagi."

Iqbaal menurutinya sambil berucap lain, "bau wangi kok, aku betah."

Baal's [+17] (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang