010

7.1K 703 8
                                    

Iqbaal berjalan berdampingan dengan (namakamu) sedangkan Aldi dan Salsha didepan mereka.

"Senja kesininya jam berapa?" tanya (namakamu) kepada Salsha.

Salsha menoleh sebentar ke (namakamu), "katanya dia nunggu di eiffel."

"lebay banget deh dia, segala macem nunggu. Katanya mau bawain tas gue yang baru." cibir (namakamu).

"beb, mau ga?" tawar Iqbaal, yup satu cup coffee.

"ga ah, aku lagi ga suka."

"Aden posting foto sama tante Lita gaya banget."

"si manja emang suka gitu, tapi kasian dia dibully tau."

"kenapa?"

"karena dia komen foto Iqbaal yang lagi sama mantannya, sama komen foto mantan Iqbaal yang diposting manager Iqbaal katanya." (namakamu) melirik Iqbaal yang sibuk dengan ponselnya.

"aku mana tau yang, kalo Aden dibully. Managerku ga bilang juga."

"yakali ngejatuhin creative deraction kamu, lagian ngapain dia jadi itu? Pastikan kamu yang ngasih pendapat." (namakamu) mencibir Iqbaal.

Iqbaal hanya bisa diam, iya tidak mau perang dengan kekasihnya. Kekasihnya itu terlalu ia sayangi.

"ya ga gitu, diakan pinter gambar. Ga ada salahnya dia nyalurin bakat dia."

"halah bullshit aku ga percaya sama kamu."

"udah si, kalo slek disimpen dulu." kata Aldi pelan.

"gue ga terima dong, Aden dibully. Enak aja, dia aja kalo ada yang ngebully gue ga terima apa lagi gue. Enak aja!"

"kamu pms?" bisik Iqbaal pelan.

"iya, kenapa masalah!" sahut (namakamu) dengan sewot.

Iqbaal lantas menggelengkan kepalanya, "engga ga papa."

"akutuh sebel banget tau ga sana kamu." bisik (namakamu) pelan.

"iya aku tau, aku minta maaf yang."

"maaf mulu, sebel gue lama-lama." kesal (namakamu) kepada Iqbaal pastinya.

Iqbaal sama sekali tidak berani menyentuh kekasihnya jika sedang pms, bisa salah.

"kamu mau apa?"

"ga ada, cukup kamu diem udah!"

"mampus lo cemewem nyimpen granat." cibir Aldi membuat Iqbaal mencebik bibirnya.

"eh itu Senja, katanya mau sama Rey kok gaada?" tanya Salsha saat dihadapan Senja.

"gue kan mau sama Iqbaal, jadi Rey gue tinggalin dulu." (namakamu) tertawa mendengar penuturan Senja.

"bangsat, cowo gue bukan piala bergilir." cibir (namakamu).

"yaelah, becanda beb. Gue ga doyan modelan kaya begitu, nempel terus sama mantan. Panas ati nanti gue." kata Senja dengan enteng.

"kok gue sependapat sama lo ya Nja?"

"putusin aja udah, ngapain."

"kasian bener dah lo."

"diindonesia lucu, kalo ga ada sensasi itu bandnya ga laku. Kaya Iqbaal dijadiin tumbal hahaha, lanjutkan sensasinya Baal. Bikin heboh balikan kalek." kata Senja membuat Salsha, Aldi bahkan (namakamu) tertawa renyah.

Sedangkan Iqbaal diam saja, dia tidak mau tertawa nanti kekasihnya bisa membunuhnya.

"diem aja Iqbaal, kangen mantan?"

Baal's [+17] (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang