Wp 28

2.9K 183 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.

Raihan berusaha menghubungi nomor itu lagi, tapi nomor itu sudah tidak aktif. Raihan hanya bisa tersenyum kecut

...

"Kak jadikan antar Aisyah ketaman?" tanya Aisyah pada Raihan

"Iya syah. Harus berapa kali sih kakak bilang iya" Raihan menghembuskan nafas beratnya untuk yang kesekian kali. Bagaimana tidak, Aisyah sudah bertanya hal itu padanya yang ke 10 kali sejak ia bangun tidur

Raihan tersenyum, saat melihat Aisyah tersenyum senang "makasih kak" Raihan mengangguk sebagai jawawaban

"Yaudah kamu siap-siap sana" suruh Raihan. Aisyah dengan segera berlari kecil kearah kamarnya

"Aisyah jangan lari-lari" Raihan memperingati, Aisyah langsung memelankan jalannya. Raihan yakin jika Aisyah pasti merasa takut kepadanya, tapi Raihan lebih mementingkan keselamatan adiknya dan calon keponakannya

Setelah Aisyah menghilang dari pandangannya Raihan segera keluar untuk memanaskan mobil

.
"Kamu yakin mau ketaman?" tanya Raihan saat mereka berada dalam perjalanan

"Iya kak" Aisyah menganggukkan kepalanya

"Kamu tidak mau kerumah lama kita?" Raihan melihat kearah Aisyah yang kini memasang raut wajah sedih

"Aisyah mau kesana" Aisyah berucap dengan suaranya yang mulai serak

"Iya kakak antar kamu kesana. Tapi kakak tidak bisa temani kamu karena kakak ada rapat pagi ini" Raihan mengusap kepala adiknya dengan lembut

"Iya tidak apa-apa kak" Aisyah menatap yakin kearah kakaknya. Raihan tersenyum mendengar jawaban adiknya

Setibanya dirumah lama mereka, Aisyah turun dari mobil Raihan. Aisyah menyalimi tangan kakaknya dan segera berjalan kearah pintu masuk

Raihan melajukan mobilnya menjauhi rumah lamanya, tapi hpnya berdering membuatnya menepikan mobilnya untuk mengangkat panggilan dari sekertarisnya

"Ada apa?" Tanya Raihan

"Begini pak, orang dari perusahaan Seregar mengundurkan jadwal mettingnya menjadi saat makan siang" ucap sekretaris Raihan

"Baiklah, aku akan kekantor sebelum jam makan siang, kalau ada apa-apa, segera hubungi aku" ucap Raihan sebelum menutup panggilannya

Raihan kembali melajukan mobilnya untuk kembali kerumah lama keluarganya

Setibanya dirumah lamanya, Raihan turun dari mobilnya dan berjalan kearah pintu rumah itu

Tok tok tok
Tidak lama pintu terbuka menampilkan wajah wanita paruh baya. "Cari siapa?" Tanya wanita itu

"Cari Aisyah" ucap Raihan dengan ramah

"mari masuk, den" ucap wanita paruh baya itu. "Duduk dulu, biar saya panggilkan non Aisyahnya" ucap wanita itu

"Antarkan saya saja" ucap Raihan, wanita paruh baya itu mengangguk lalu berjalan didepan Raihan

Raihan menahan tangan  wanita paruh baya itu saat melihat Rian yang berlutut didepan adiknya dari kaca tembus pandang yang mengarah ketaman belakang rumah

Raihan hanya tersenyum melihat itu meski ia tidak dapat mendengar apa yang dikatakan pasangan suami-istri itu

Setelah cukup lama, Raihan melangkah kearah taman itu. "Apa yang kau lakukan dirumah ini?" tanya Raihan dari jarak yang cukup jauh

Love Of Raihan Maulana (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz