23

869 93 29
                                    

Pedal gas diinjak dengan keras oleh Gaara dan sasuke. Ban berdecit ketika menggores aspal sebelum mobil melaju.

Butuh sekitar 3 detik menunggu tachometer bergerak ke angka 6 yang artinya tekanan mesin berada dalam 6.000 rpm setelah belokan pertama di lalui oleh Sasuke dengan mulus. Sementara posisi Gaara tertinggal beberapa meter di belakangnya. Dytona itu masih menjadi bayangan pada belokan ke tiga.

Gaara menurunkan perseneling, memindahkan transmisi ke gigi tiga. Mempertahankan kecepatan dengan menginjak rem seperlunya. Trek kali ini adalah jalanan pegunungan dengan tebing yang curam. Satu hal yang harus kau ketahui jika balapan di jalur ini adalah jangan sepenuhnya menggunakan rem karena ia bisa panas dan berakhir tidak bagus.

Sasuke mengerut melirik kaca spion. Oh ayolah.. apa hanya dia yang bernapsu disini? Mobil Gaara terlihat seperti siput yang sedang menuruni bukit dengan hati-hati. Cih! Mereka sedang balapan bukan belajar mengemudi, meski begitu Sasuke sama sekali tak menurunkan kecepatan. ia membanting stir ke arah kanan saat tikungan tajam ke kiri. Ini adalah trik yang di ajarkan oleh DR. Hudson Hrnt, guru kimianya saat masih bersekolah di moskow. Dia mengenalkannya pada lintasan dan bagaimana cara menari di dalamnya setelah Itachi.

Dengan songongnya Sasuke mengelurkan lengan kanannya dari tingkap mobil, sambil menyeringai setan, ia mengacungkan jari tengah.

Gaara mengumpat, ia cukup panas menyaksikan bagaimana Sasuke pamer dan mengejeknya di depan. Tapi ia akui kemampuan Sasuke yang pro itu. Tingkat keberhasilannya hanya 10% jika gagal kau akan berakhir naas terpelset ke bibir jurang. Tanpa pikir panjang ia menginjak gas lebih dalam, membabi buta mengejar Barracuda milik si brengsek.

Gerungan mesin bertenaga 700 Tk itu semakin menggila. Gaara melewati setiap belokan dengan perfect turn tanpa cacat sedikitpun. Perlahan namun pasti ia menyusul Sasuke, mempertipis jarak hingga satu meter, menunggu saat yang tepat untuk menikung.

And Late Braking, dimana Dytona Gaara berhasil menyalip Barracuda Sasuke dengan mengerem lebih lambat daripada pria spike itu di tikungan ke sembilan. Dibutuhkan hitungan yang matang agar trik ini berhasil.

Sasuke nyaris saja menyumpah jika saja ia tidak melihat mobil Gaara terpelanting dan kehilangan kendali, benda logam itu terseret ke tepi jurang. Sasuke membelalak.

Sasuke menambah kecepatan saat Gaara melompat keluar sedetik sebelum mobilnya terjun ke dasar jurang dan meledak.

Dia berlari menghampiri Gaara dan meraih tangan pria itu sebelum pegangannya terlepas dari bibir tebing. Ia berusaha menariknya keatas tapi sial tanah yang Sasuke pijak tiba-tiba retak ia terseret ke bawah dengan berat tubuh Gaara.

Sasuke masih berusaha berpegangan pada bebatuan, mengabaikan lengan kirinya yang mengalirkan darah sementara tangan kanannya nya mengeratkan genggaman pada Gaara. "Hang on dude!"

Gaara mendelik "Lepaskan aku!"

"Are you crazy?" Sasuke menatap tak percaya pada Gaara seolah pria jade itu bukan manusia.

Gaara menggertakan giginya saat lelehan darah di lengan kiri Sasuke mengenai wajahnya. "Kau brengsek! LEPASKAN AKU SEKARANG JUGA."

"Dan membiarkanmu MATI BEGITU SAJA ANJING?! TIDAK AKAN!"

"CEPAT LEPASKAN DAN JAGAKAN NARUTO UNTUKKU!"

Sasuke terdiam, raut wajanya tidak percaya sepersekian detik sebelum ia tertawa sumbang. "BANGSAT KAU! KAU PIKIR AKU DAN NARUTO AKAN HIDUP TENANG SETELAH KAU MATI, HAH?!"

"Kumohon Sasuke.. lepaskan aku..kumohon.." kali ini Gaara melirih, ia benar benar tak tega melihat sahabatnya ini menahan sakit.

"LEPASKAN! LEPASKAN! LEPASKAN!, APA HANYA ITU YANG BISA KAU KATAKAN, HAH?!" Sasuke melotot tajam pada Gaara ia berusaha mengangkat tubuh mereka dan seketika mendesis merasakan ngilu yang hebat di lengan kirinya. Darah tak berhenti mengalir dari sana. Sasuke semakin pucat. "Heh, jika pun harus mati, kita akan mati bersama kawan."

ENMYTI✅Where stories live. Discover now