S&G- ✨Buka Hati✨

241 22 0
                                    

"Kalau cemburu, itu berarti lo gak mau kehilangan dia."

-Renita Reivan

•●•●•

Dua orang siswa kini sedang berbincang disebuah taman sekolah. Taman itu sepi karena sekarang adalah waktunya belajar, termasuk mereka berdua karena mereka membolos. Walaupun salah satu dari mereka adalah panutan SMA Sastra Negara.

"Gimana?" Tanya seorang gadis yang tengah duduk dikursi taman.

"Kayaknya berhasil," jawab seorang laki-laki yang disebut panutan sekolah.

"Bagus. Pasti mereka berdua cemburu, terus saling jauh."

Laki-laki yang tadi asik memutar kunci motornya kini berhenti, menatap gadis yang ada didepannya. "Lo yakin cara ini bisa bikin mereka jauh? Secara kan lo tahu mereka berdua punya banyak teman dan punya banyak cara untuk jelasin."

"Lo juga tahukan teman-teman Gleano gak bijak, semuanya gak bisa berpikir matang. Gak mungkin mereka bisa jelasin," gadis itu lalu berdiri dari duduknya.

"Ari Ramadhan. Teman Gleano yang bijak dan sepupu Shareen." ucapan laki-laki itu membuat seorang gadis berpikir lagi.

"Gak sebijak yang gue pikirin!"

"Gue—"

"Stop! Sekarang gue mau balik kekelas. Makasih buat bantuan lo," setelahnya gadis itu pergi dari taman.

"Cara lo gak mungkin berhasil." gumam laki-laki yang terus menatap punggung gadis itu sampai tak terlihat.

Seseorang tengah bersembunyi disalah satu semak-semak dan tak jauh dari tempat laki-laki itu berdiri.

Orang itu melihat kepergian gadis itu lalu disusul oleh laki-lakinya. Karena dirasa sudah aman, orang itu keluar dari semak-semak.

"Sumpek woy ngumpet disemak-semak!" Ketusnya seraya mengusap celana abunya yang kotor.

"Oh jadi mereka yang buat si Gesrek sama si Shareen cemburu."

"Tapi siapa yang lakinya?"

Tentu orang itu tidak tahu siapa laki-laki yang sedang dia amati, karena laki-laki itu membelakanginya.

"Dari penampilannya gue kayak kenal, tapi siapa?" Orang itu segera melirik jam tangannya.

"Ya ampun!" Lalu berlari.

•●•●•

"Kemal kemana?" Tanya Zedan dengan tatapan yang tak lepas dari game-nya.

Ari mengangkat bahunya acuh. "Gak tahu."

"Bolos kayaknya," jawab Gleano yang asik mencoret-coret halaman buku yang berada dibelakang.

"Gak mungkin. Biasanya kan kalo bolos suka barengan." jawab Ari.

"Huuh. Kit—"

"ASSALAMU'ALAIKUM!"

Seisi kelas menatap kearah pintu, termasuk Gleano CS.

"Gue kira guru!" Ketus Eza.

Zedan bernafas lega karena itu bukan guru. Jika saja itu guru, maka game yang dimainkan Zedan akan game over.

"Huh... capek bangsuy," Kemal pun berjalan menuju bangkunya, disamping Gleano.

Gleano yang sedang asik mencoret-coret buku pun segera menutup bukunya. "Kenapa sih?"

Shareen & Gleano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang