🌹🌹🌹
Sehun melangkahkan kakinya menuju balkon, melewati sebuah pintu kaca yang di lapisi tirai tebal berwarna krem.
Semilir angin malam menyapanya, membuat helaian rambut nya bergerak tak beraturan. Dia teguk kembali secangkir teh hangat ditangannya.
Detik berikutnya dia di kejutkan dengan pemandangan di dalam sana. Seorang wanita yang beberapa hari lalu dia nikahi dan bernama Kim Jisoo itu, nampak dengan santai melenggang dari balik pintu kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit sebagian tubuhnya, dari dada hingga setengah pahanya.
Dorongan nalurinya memerintahkan Sehun untuk tetap menatap gerak-gerik wanita itu, nampaknya dia tak sadar akan keberadaan Sehun disana.
Hingga saat dihendak melepas handuknya, gadis itu tersadar saat semilir angin menerbangkan tirai membuatnya mau tak mau melangkah menuju pintu balkon untuk menutupnya.
Matanya membulat saat mendapati Sehun berdiri disana dengan tatapan ditujukan padanya, errrm.. juga sempat turun kearah tubuhnya.
Jisoo tidak jadi menutup pintu, dia malah menarik tirainya dan menutupnya. Setengah berlari dia ambil pakaian gantinya lalu menghilang masuk kedalam kamar mandi.
Beberapa waktu berlalu, Jisoo keluar dari kamar mandi dengan telah menggunakan setelan piyama kesayangannya, gadis itu melirik Sehun yang saat ini membaringkan tubuhnya di headboard sambil fokus terhadap buku bacaannya.
"Ehm.." Jisoo sengaja berdehem sambil mengambil posisi duduk di samping Sehun, untuk menarik perhatian suaminya itu.
"Lain kali kalau oppa ingin melihatku ganti baju tidak usah sembunyi-sembunyi seperti itu, aku tadi terkejut kupikir bukan oppa." Ujar Jisoo sambil beberapa kali melirik suaminya, pria itu justru mendesis sambil menurunkan bukunya dan menatap Jisoo sedikit sengit.
"Aku tidak berniat untuk melihatmu ganti baju secara sembunyi-sembunyi." Protes Sehun, Jisoo mengerjapkan matanya sebelum akhirnya mengambil keputusan sepihak.
"Baiklah, besok saat aku ganti baju kau boleh berada dihadapanku. Atau perlu ku ulangi lagi? Haruskah aku membuka bajuku sekarang?" Jisoo sengaja bertingkah demikian untuk menggoda suaminya, dan itu berhasil begitu rona kemerahan nampak di pipi putih suaminya.
Pria itu mendesis kemudian memilih untuk menyembunyikan dirinya di balik selimut setelah menaruh bukunya.
Jisoo melihat Sehun yang berbaring membelakanginya. Lantas dia ikut berbaring di sebelah pria itu. Jisoo sesungguhnya sangat ingin meminta Sehun untuk berbalik dan memeluknya, seperti suami istri pada umumnya. Namun sayangnya sepertinya pria itu belum mau membuka diri terhadap kehadiran Jisoo dan masih mempertahankan egonya.
Setelah berpikir untuk beberapa saat, serta merasa suaminya itu sudah terlelap dalam mimpinya. Jisoo akhirnya memberanikan diri untuk melingkarkan tangannya, memeluk Sehun dan bersembunyi dibalik punggung bidang itu.
Padahal dibalik punggungnya, Sehun yang hampir terlelap malah kembali membuka matanya saat merasakan tangan Jisoo, dan hembusan nafas gadis itu yang menerpa punggungnya.
Dengan sabar pria itu menahan kantuknya, hingga Jisoo benar-benar terlelap barulah dia membalikan tubuhnya. Menatap wajah polos istrinya yang nyenyak dalam mimpinya.
Setelahnya sebelah tangannya dia gunakan untuk menarik tubuh mungil itu untuk masuk kedalam dekapannya, lalu menaruhnya di pinggang Jisoo dan menepuk-nepuknya pelan agar Jisoo tal terganggu dalam tidurnya.
🌹🌹🌹
"Oppa, aku boleh memanggilmu dengan sebutan sayang tidak? Hm?" Jisoo yang sedari tadi berjalan pelan mengimbangi langkah Sehun di bibir pantai, terus berceloteh.
