Part 4

80K 2.1K 22
                                    

Deg

Suara itu. Batin ku

Akupun mendongak kan kepala ku
"Rei..van" Ucap ku terbata sambil masih terisak
Aku masih memeluk diri ku sendiri sambil menangis karna aku benar benar merasa takut.

Greb

Aku menegang. Reivan menarikku kepelukannya, jantungku rasanya mau copot,tapi ntah mengapa tanganku spontan membalas pelukannya, sambil makin menangis.
"Gu.e ta..hiks kut hiks" Kataku sambil terisak
"Gue disini" Katanya dingin sambil mengelus rambutku, aku mulai merasa tenang.
Pelukan kami terlepas aku sudah mulai bisa berhenti nangis,reivan menarik tangan ku ke sebuah mobil,aku hanya diam saja menurut, dia membuka pintu dan meminta ku untuk masuk lewat gerakkan tangannya, dasar irit omong.
"Kita mau kemana?" Tanya ku lebih tenang
"Pulang" Jawabnya singkat
"Lo pulang kerumah lo aja, gue bisa pulang sendiri aja" Kataku menolak, karena aku ngga mau ngerepotin orang lagi.
"Gua antar" Katanya
"Gak usah rei" Kataku
"Bawel" Katanya nya sambil menjalankan mobilnya
Aku pun hanya diam saja, toh mobil nya udah jalan.
"Dimana?" Tanya nya singkat
"Apanya?" Tanyaku balik karna tak paham
"Rumah lo" Jawab nya singkat
Ya ampun ni orang,kalo ngomong tu gak bisa lebih panjang dikit napa, irit banget dah.
"Berhenti di jln sehati aja" Jawabku sengaja tak menyebut alamat rumah nanti dia busa tau dong identitas asli ku
"Oke" Katanya singkat lagi

Sampai dijalan depan komplek mobil reivan pun berhenti, dan gue segera turun
"Makasih, udah nolongin gue" Ucap ku sebelum turun dari mobil
"Hmm" Gumam nya
Sabar. Batinku
Aku turun dari mobilnya, dan mobil itu segera melaju pergi.
Untung saja dia irit omong, jadi ngga banyak tanya mengenai dimana rumah gue.

Author pov .

Dirumah

"Assalamualaikum" Ucap rere saat masuk kerumahnya
"Walaikumsalam" Balas mama meita
"Rere pulang ma" Teriak rere dari pintu sampai terdengar ke seluruh penjuru rumah
"Iya re, ngga usah teriak sayang, mama juga dengar kok" Kata mama meita sambil menghampiri putrinya
"Hehhe" Tawa rere cengengesan
"Kok kamu pulang nya telat, re?" Tanya mama meita mengintrogasi
"Ta..di rere ada uru..san pe..nting sama bian dan kinar" Kata rere terbata
"Rere keatas dulu, mau sholat trus ganti baju dan tidur deh" Sambungnya sebelum mamanya nanya lebih lanjut
"Yaudah sana, habis ganti baju sma sholat,turun dulu makan siang baru tidur" Kata mamanya
"Iya iya mama" Kata rere sambil pergi kekamar nya.

Malam harinya

Rere sedang rebahan di atas kasur nya dg gelisah.
"Duh kenapa wajah tu cowo muka tembok trus trusan muncul di pikiran gue yah" Monolog rere kesal

Dia mencoba semua posisi tidur, tapi tak ada yg membuatnya nyaman. Dia pun memutuskan untuk mengambil wudhu dan mencoba tidur kembali.
Daaan akhirnya berhasil, rere pun terbang kealam mimpinya.

Ditempat lain

Seorang pemuda yg tak lain adalah Reivan juga sedang gelisah diatas tempat tidurnya, bayangan gadis bawel yg ditolongnya tadi siang menari nari di pikirannya.
"Kenapa sih gue malah mikirin tu cewe bawel" Kesal nya pada diri sendiri
"Mending gue wudhu dulu trus coba tidur lagi" Ucap nya sambil beranjak ke dalam kamar mandi.

Sinar matahari menembus jendela kamar seorang gadis membuat tidur nyenyak nya terusik.
"Ehmm jam berapa ini" Gumamnya sambil melihat jam yg ada di dinding kamarnya
"Masih jam 05.45, gue sholat dulu terus jogging ke taman komplek aja" Ucap nya
Sambil beranjak kedalam kamar mandi. Selesai menunaikan ibadahnya rere mengganti baju nya dg celana joger hitam batas lutut, baju kaos pendek berwarna putih polos, handuk kecil menggantung dilehernya dan juga  memakai sepatu snekears kesayangannya. Kemudian rere turun kebawah untuk izin sama mama dan papa nya.

"Mama" Teriak nya saat sampai dilantai bawah
"Didapur sayang" Jawab mama meita
"Ma rere mau joging di taman depan komplek" Izin rere pada mamanya
"Iya, hati hati ya sayang" Kata mama meita memberi izin
"Okey, papa mana?" Tanya rere
"Di taman belakang" Jawab mamanya
" Yaudah bilangin sama papa ya ma, rere berangkat dulu, assalamualaikum" Pamit rere
"Iya, walaikumslaam" Jawab sang mama yg masih sibuk mengurus masakannya

Taman komplek

Rere sedang duduk istirahat disebuah bangku yg disediakan disana. Rere meminum minuman dingin yg dibelinya diwarung tadi sambil mengelap keringat yg menetes di dahinya menggunakan handuk kecil yg ia bawa. Memandang orang orang yg berlalu lalang dihadapannya ada sepasang kekasih,keluarga kecil, ada juga yg bersama teman atau sahabatnya, dan banyak juga anak anak kecil yg lucu lucu menbuat nya tersenyu manis memperhatikan nya. Dilihat lihat hanya dia yg datang kesini sendiri.

"Aww" Ringis sebuah suara disebelahnya, rere pun menoleh untuk melihat,ternyata ada seorang gadis yg kira kira duduk dibangku smp terjatuh dari sepeda, rere bangkit dari duduknya dan membantu gadis tsb.
"Sini kakak bantu dek" Kata rere sambil mengulurkan tangannya, gadis itu menyambut uluran tangan rere, rere menuntun gadis itu duduk dibangku yg ia tempati tadi
"Kamu duduk disini dulu kakak beliin obat sama plester,lutut kamu berdarah" Kata rere
"Iya kak, makasih ya" Jawab gadis itu
"Gapapa, santai aja" Kata rere sambil berlalu untuk membeli obat.

Saat rere pergi datang seorang pria tampan mendekati gadis yg terjatub tadi
"Kei kamu kenapa?" Tanya pria itu khawatir
"Ini bang tadi kei jatuh dari sepeda, trus ada kakak cantik yg bantuin, aww" Jawab gadis itu sambil meringis sakit, karna lututnya benar benar perih
"Mana kakaknya?" Tanya pria itu datar
Mulai lagi dingin nya. Batin gadis itu
"Tadi lagi beli obat sama plester katanya" Jawab gadis itu
"Nah itu dia,kakak cantiknya yg jalan kesini pake baju putih polos,bang" Lanjut gadis itu saat melihat rere berjalan kearahnya sambil membawa kresek hitam.
Pria itu mengalih kan pandangannya kearah yg ditunjuk gadis disebalahnya ini.

Dia. Batin pria itu

'TBC'

✔First Love [PINDAH KE DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang