E01

1.7K 96 2
                                    

Seorang gadis masih terlelap dalam tidurnya sebelum sebuah sinar masuk ke dalam kamarnya dan membuat dirinya kesulitan untuk sekadar membuka matanya karena terlalu terang. Ia menggeliat dan perlahan membuka matanya, beradaptasi dengan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

Hal pertama yang ia lihat adalah seorang wanita yang tadi membuka gorden kamarnya.

"Ayo bangun, nanti kau terlambat."

"Ibu."

"Ayo bangun setelah itu sarapan."

"Iya, aku bangun."

Setelah menuruti ucapan sang ibu, gadis tersebut bergegas mandi dan bersiap. Setelah semua ia rasa cukup, ia segera keluar dari kamar dan bertemu dengan kedua orang tuanya di ruang makan.

"Pagi, Ayah."

Sang ayah tampak menggelengkan kepalanya melihat pakaian sang anak yang cukup minim. Tapi, ia tetap tersenyum menjawab sapaan sang putri.

"Astaga, Dahyun. Coba lihat pakaianmu!"

Gadis yang bernama Dahyun tersebut langsung melihat kearah pakaiannya. Kemudian tampak cuek lalu duduk di kursi makan. Sang ibu tampak menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya.

"Ganti pakaianmu!"

"Aku sudah nyaman dengan ini, Bu."

"Biarkan saja dia, lagipula dia sudah dewasa." Ujar sang ayah.

Dahyun hanya mengangguk mendengar pembelaan sang ayah, ibunya tampak geram dengan putri satu-satunya. Kemudian menghela napas dan ikut duduk bersama mereka. Tidak ada yang berbicara, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling bertabrakan.

"Aku selesai. Ibu, ayah, aku berangkat."

"Hati-hati."

"Baiklah."

Kim Dahyun. Anak semata wayang dari keluarga Kim yang sangat di elu-elukan. Banyak yang memuji kecantikannya. Jangan ditanya lagi, memiliki paras yang cantik dan kulit yang putih membuat dirinya banyak di idamkan oleh pria di kampusnya. Ya, saat ini ia tengah menekuni dunia perkuliahan dibidang Fisika dan Biologi. Ia memang pintar sejak menduduki dunia pendidikan. Maka tak heran jika kuliah dirinya mengambil jurusan ini.

Dan inilah buktinya. Ia baru saja menginjakkan kakinya di kampus tapi sudah banyak pria yang mengerubunginya. Banyak dari mereka yang memberikannya sesuatu, misalnya bunga, coklat dan lain-lain. Tapi, ia tidak menerimanya. Hal seperti ini akan memenuhi kamarnya. Jadi, ia hanya memberikan senyumannya kepada pria-pria tersebut. Membuat hati pria tersebut meleleh karena mendapatkan senyuman dari seorang Kim Dahyun. Dewinya Seoul University.

Bahkan tak banyak yang iri dengan kecantikan dan kepopuleran Dahyun. Misalnya para mahasiswi yang menatapnya tidak suka, tapi ada yang memuji kecantikannya.

"Sok cantik banget sih, masih cantikkan aku kali."

"Dasar bicth."

Dan masih banyak lagi. Dahyun hanya cuek dan terus melanjutkan langkahnya sampai sebuah suara menghentikan langkahnya. Ia memutar bola matanya malas ketika mendapati siapa yang telah menghentikan langkahnya. Orang itu tampak melepaskan jaketnya dan meletakkan di pinggang Dahyun guna menutupi pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Tidak baik seorang gadis memakai pakaian minim seperti ini. Dan aku melakukan hal yang benar karena sudah menutupi pakaianmu itu. Selesai."

Dahyun tampak mendengus. Kenapa ia tidak menolak dan langsung melepaskannya? Kenapa ia malah diam dan membiarkan pria di hadapannya ini melakukan apa yang ia lakukan? Kenapa?

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang