Pelolosan #CHAP 4

65 7 0
                                    

POV Arza

Aku merasakan sakit kepala, dan mengamati keadaan sekitar. Tangan dan kakiku tak mampu digerakkan. Saat kulihat, aku diikat pada sebuah papan. Sementara di bawah papan terdapat beberapa alat pemotong. Aku mengamati, ada seseorang yang berada di sini. Ia terlihat sangat aneh, tak lama ia mendekatiku dan memberiku sebuah makanan.

Yang ternyata itu adalah beberapa bagian tubuh yang dipotong diletakkan di piring. Dengan darah segar sebagai pengganti saus, ia menyuapkannya padaku. Aku tak membuka mulut, ia tetap memaksa tapi tetap tak bisa. Ia terlihat kesal dan meninggalkanku di ruangan ini. Saat ia keluar, aku segera mengambil pisau di pinggang. Setelah berusaha cukup lama, aku berhasil mengambil dan memotong ikatan. Tak lama ia kembali, dan membawa golok. Aku masih berpura-pura terikat di sini dan mencari celah untuk melumpuhkannya.

Ia datang mrndekatiku dan mengangkat golok itu. Aku bersiap menangkis golok itu dengan pisau yang kupersiapkan. Ia mengayunkan tepat di perutku, tapi aku menangkal dengan pisau di tangan kanan. Aku segera bangkit dan menusuk kan pisau itu ke perutnya. Tapi ia masih melawan, hampir saja leherku tergores oleh goloknya. Dengan cepat aku memegang goloknya dan membalikkan arah ke lehernya. Sontak lehernya tertusuk golok itu, dan aku segera meninggalkan ruangan ini.

Aku segera mencari handycamku, tai aku tak tau berada di mana. Tempat ini seolah sangat asing, dan membingungkan. Dari arah atas aku mendengar suara seseorang mendobrak pintu. Aku segera menuju ke atas, tapi jalan di sini sangat banyak cabang dan membingungkan. Saat aku memasuki cabang yang pertama, tak ada apapun di dalam sini.  Setelah aku memasuki satu persatu cabang, aku menemukan pintu menuju ke bawah. Pintunya berada di lantai, aku pun membuka pintu itu. Ternyata ini seperti lorong tapi menuju ke bawah. Di dalamnya terdapat tangga, tapi aku tak bisa melihat begitu jelas ada apa di bawah situ. Aku mencoba turun, tapi lorong ini seperti menggantung di atas. Aku dengan nekat langsung menjatuhkan diri dari sini.

Aku terkejut, saat terjatuh ada sesuatu yang lunak. Aroma di sini sangat menyengat, seperti aroma bangkai yang membusuk. Aku segera mencari jalan keluar dari sini. Aku mengamati, ada cahaya yang cukup terang dari sebelah sana. Aku bergegas ke sana, tiba-tiba ada yang memegang kakiku. Sontak aku menghempaskan dan menendang sesuatu yang memegang kakiku. Tak menghiraukan, aku segera menuju ke arah cahaya tadi.

Saat membuka pintu itu, aku mulai teringat tempat ini. Ini adalah tempat di mana aku awal masuk. Aku bergegas mengambil handycam yang berada di atas sana. Sampai di sana, aku tak menemukan handycam milikku. Hanya ada senter dan sebatang kayu. Aku amati senter ini mirip dengan senterku yang aku berikan pada Chyntia. Sementara batang kayu ini, mungkin digunakan untuk memukulku tadi. Tak butuh waktu lama, aku segera keluar dari ruangan ini dan membawa senter juga batang kayu.

Tak lama aku mendengar suara tembakan dari atas. Namun, setelah itu suaranya kembali reda. Aku segera menuju ke atas, lalu perlahan-lahan mengintai. Ternyata ada makhluk besar yang tadi aku jatuhkan, sedang memakan beberapa orang. Orang itu seperti bawahan dari organisasi ini, karena mereka menggunakan jas. Aku merasa dia mengetahui keberadaanku. Aku menunggunya kemari, seperti dugaanku. Ia datang kemari dengan gerakan yang cukup lamban. Saat aku amati, ada bekas tusukan di perut dan beberapa bagian tubuh tertembak. Aku tak mengerti harus berbuat apa. Ia semakin mendekati tanpa menunggu lama, aku berlari ke arahanya.

Dengan cepat aku berlari ke arahnya, lalu menghantam kayu itu tepat mengenai kepalanya. Seketika itu kepalanya terlepas, aku terkejut dia masih saja mencariku. Apa ini zombie? Ataukah alien? Aku tak mengerti. Aku memukul perut makhluk itu, ia kini terjatuh dan sepertinya telah musnah. Aku segera menuju ke ruangan itu, dan mengamati ada empat orang tewas dimakan olehnya.

Aku melihat di salah satu sudut ada Howard. Aku tak berani mendekatinya, mungkin dia telah terkena pengaruh dari paranormal itu. Tapi aku mencoba mendekat ke arah Howard, dan ia menghilang begitu saja.

Tunggu next part 😇

The Detective Exspiravit [END] [ Diterbitkan]Where stories live. Discover now