BAGIAN TIGA

22.5K 872 11
                                    

Suster Helen dan Tyas masuk kedalam kamar nomor 145. Tyas melihat seorang wanita di ranjang rumah sakit itu berbaring dengan muka nya yg pucat.
Saat mendengar pintu kamar terbuka membuat Wanita itu menatap ke ambang pintu.

"Selamat siang mbak, saya periksa dulu ya" ujar Tyas ramah kepada wanita itu.

Wanita itu tersenyum lemah, "saya tidak pernah melihat dokter, dokter ini dokter baru ya" ujar wanita itu.

"Iya saya dokter baru, Suster catat semua kondisi nya" ujar Tyas menjawab wanita itu dan juga bicara kepada Suster Helen.

"Baik Dok" ujar Suster Helen.

"Kondisi nya stabil, Mbak jangan lupa obat nya di minum ya" ujar Tyas.

"Saya sudah bosen dok dengan obat" wanita itu berkata.

"Mbak, mbak mau sembuh kan harus minum obat. "Ujar Tyas.

Wanita itu tersenyum,"saya mana bisa sembuh dok" ujar Wanita itu meski tersenyum, tapi Tyas bisa melihat dari mata nya. Wanita itu sangat sedih dengan keadaan nya.

"Mbak jangan pernah putus asa, muksizat tuhan itu nyata." ujar Tyas kepada Wanita itu.

"Kata kata dokter membuat saya tenang, boleh saya tau nama dokter?" Tanya Wanita itu. Tyas mengagguk.

"Nama saya Tyas Jovanka Lydyana" ujar Tyas.

"Boleh saya panggil dokter dengan sebutan dokter bidadari?" Tanya Wanita itu.

"Iya terserah mbak" ujar Tyas tersenyum.

"Terimakasih dokter, baiklah saya permisi dulu" ujar Tyas lalu pergi dari kamar itu.

Kembali suster Helen dan juga Tyas berjalan di koridor. "Saya kadang kasihan dok sama Mbak Sherena" ujar Suster Helen.

"Mbak Sherena itu yg tadi ya Sus, memang dia memiliki penyakit apa?" Tanya Tyas karna dia tak sempat membaca riwayat penyakit pasien nya tadi.

"Mbak Sherena memiliki penyakit Lupus Jenis Systemic Lupus Erythematomsus (SLE)" Ujar Suster Helen Bola mata Tyas melebar ketika mendenga perkataan Suster Helen mengenai penyakit yg di derita oleh Wanit itu.

Tyas tau betul apa itu penyakit Lupus dengan jenis (SLE). Penyakit yg cukup berbahaya sekelas dengan kanker. Lupus adalah penyakit peradangan kronis yg di sebabkan oleh sistem imun atau kekebaln tubuh yg menyerang sel jaringan dan organ tubuh sendiri.

Penyebaran penyait Lupus di inonesia meningkat setiap tahun nya. Kebanyakan yg menderita penyakit Lupus itu orang yg memasuki usia Produktif atau sekitar 15-64 tahun.

"Sudah berapa lama Sus mbak Sherena terkana penyakit Lupus" ujar Tyas bertanya kepada Suster Helen.

"Sudah sekitar 2 tahun mbak Sherena menderita penyakit Lupus, tapi saya itu salut dok Sama suami Mbak Sherena. Setia nya itu loh, pagi siang malem nungguin mbak Sherena." Ujar Suster Helen.

"Syukurlah kalau Mbak Sherena masih mempunyai orang yg mau menerima kekurangan nya. " ujar Tyas membuat Suster Helen mengangguk.

"Sudah, ayo kita lanjut kan lagi kerja nya" ujar Tyas membuat Suster Helen tersenyum dan mengangguk.

***

Sementara itu, Sherena sedang berbaring di ranjang nya. Tak berapa lama pintu ruangan nya terbuka menampilkan sosok Suami nya. "Aku kira mas nggk kesini" ujar Sherena kepada Pria berjas Hitam itu.

"Tadi itu Mas udah kesini, tapi ada klean mas nelpon kata nya ada meeting mendadak. Ya udah mas kekantor lagi" ujar Suami nya.

Sherena hanya mengangguk ia mengambil tangan suami nya dan menggenggam nya.
"Mas maafkan aku, karna sampai saat ini aku belum menjadi istri yg baik buat kamu. Aku belum becus jadi istri kamu" Ujar Sherena.

"Ren jangan bilang begitu, aku tau kondisi kamu seperti apa" ujar Suami Sherena.

"Mas, sebelum aku benar benar nggk ada. Aku pingin liat kamu nikah lagi" ujar Sherena.

"Ren kenapa omongan kamu jadi ngelantur gini aku nggk suka" ujar Pria itu kesal dengan omongan Istri nya.

"Mas aku mau tanya sesuatuh sama kamu. Selama kamu nikah sama aku, apa kamu punya Rasa sama aku?" Ujar Sherena.

Pria itu terdiam, menatap wanita yg 1 tahun lalu ia nikahi. "Mas, nikah sama aku karna kasihan sama aku. Karna kondisi aku yg seperti ini kan?" Ujar Sherena.

"Mas jika tuhan membari aku umur panjang. Apa kamu mau belajar mencintai aku" ujar Sherena. Pria itu mengangguk Ragu.

"Semoga tuhan selalu memberkati mu mas" ujar Sherena tersenyum kepada Suami nya.

Sementara Pria itu hanya diam, dia ingat kejadian 1 tahun lalu dimana di di paksa oleh orang tuanya untuk menikah dengan Sherena.

"Pokok nya papa nggk mau tau kamu harus nikah sama dia." Ujar Pria yg tak muda lagi, beberapa rambut nya sudah mulai berwarna putih.

"Pah, sudah cukup selama ini papa selalu ngekang Damar. Papa selalu jadikan Damar robot Papa. Damar nggk mau menikah dengan Wanita itu" Ujar Pria itu, Yah Pria itu Damar Prastya dan yg sedang berdebat dengan nya adalah Willy Prastya ayah kandung Damar.

"Damar kamu mau melawan Papa iya?" Tuan Willy menaikan Satu oktaf suara nya.

Damar memejam kan mata nya.
"Oke, Damar akan pertimbangkan tapi Damar perlu ketemu dengan wanita itu" ujar Damar kepada Tuan Willy.

"Baikalah besok kamu akan bertemu dengan Sherena." Ujar Tuan Willy.

Tadi nya Damar akan menolak Perjodohan itu. Namun, ketika melihat Wanita lemah itu berbaring di ranjang rumah sakit. Dengan Menyandang penyakit Lupus Jenis SLE. Membuat nya iba, dan akhir nya Damar menerima perjodohan itu.

"Mas?" Panggilan Sherena membuat Damar tersadar dari Lamunan nya.

"Hem Iya, apa?" Tanya Damar kepada Sherena.

"Kalau aku berharap untuk sembuh. Karna mas udah janji sama aku kalau aku sembuh mas mau belajar mencintai aku. Boleh nggk?" Tanya Sherena.

Damar mengelus puncak kepala Sherena, dan mencium puncak kepala nya. "Boleh doang. Aku seneng kalau kamu mau sembuh" ujar Damar tersenyum kearah Sherena.

Bagi Damar Sherena memiliki tempat tersendiri, bukan seorang special atau semacam nya. Melainkan Adik yg harus dia jaga, Yah Hanya Adik.

Sherena semakin mengeratkan pelukan nya pada Damar.  Menurut Sherena ia sangat beruntung karna bisa memiliki suami yg mau menerima segala kekurangan nya seeperti Damar. Meski Sherena tak pernah tau bahawa Rasa yg dimiliki oleh Damar hanya karna Rasa Iba.

SYAHADATMU ADALAH MAHAR KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang