Rumor
Mulut Anila terkatup rapat sementara giginya bergemeletuk. Tanpa perlu peramal ulung pun Dewa tahu, Anila tengah membaca bagian paling menyebalkan dari berita rekaan tentang mereka. Apalagi kalau bukan tentang bangkrutnya usaha yang dirintis Anila.
Untuk beberapa detik Anila masih terus melihat sederet kata yang mungkin dapat dicerna otaknya yang dilanda emosi. Namun detik berganti, tangan Anila yang memegang ponsel pintar Dewa terangkat. Buru-buru Dewa, yang semula duduk santai di sofa, menghampiri Anila dan mencegah perempuan itu melempar ponsel miliknya.
“Hei, kalau kamu mau lempar, lempar punyamu sendiri,” kata Dewa.
Anila pun dengan merenggut mengembalikan ponsel pria itu. Sebuah dengus kesal Anila keluarkan. Tangannya bertolak pada pinggang dan memandang Dewa dengan tatapan tajam seakan dia yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Dan mungkin memang begitu.
“Demi apa coba!?” seru Anila sementara Dewa kembali ke posisi duduknya semula, untuk membuat dirinya nyaman sebelum mendengar keluh kesah Anila yang baru saja akan dimulai. “Kenapa enggak perusahaanmu saja yang digosipkan bangkrut!?”
“Entahlah,” jawab Dewa sekenanya. Dia tahu tidak ada gunanya membalas perkataan Anila saat perempuan itu tengah uring-uringan.
“Dan apa ini!?” Anila tidak mengacuhkan Dewa dan meneruskan omelannya, “rekaan kalau aku—Nona Anila ini, selama ini memupuk rasa cinta pada Sadewa Anggra. Yang kemudian dimanfaatkan oleh pria jelek itu untuk melupakan mantan kekasihnya!
“Cih! Aku enggak peduli tentang kamu dan entah siapa mantanmu itu. Tapi, aku digosipkan jatuh cinta pada kamu, orang jelek—“Anila melemparkan tatapan menghina ke arah Dewa, “yang tidak terdeksripsikan. Kenapa enggak sekalian aja mereka ngomong kalau aku melakukan hubungan beastiliaty sama kambing tetangga sebelah!”
Dewa terdiam sejenak. Bukan karena ucapan Anila yang terbilang tidak acuh dan merendahkannya. Tapi pada kenyataan lain pada ucapan Anila. “Memangnya tetangga kita punya kambing?”
“Enggak punya,” jawab Anila dengan cepat, “tapi kalau memang mereka buat cerita rekaan, kenapa enggak sekalian sama pasangan khayalan. Biar greget!”
Rumor – Selesai
___
Untuk semua yang sudah membaca, memasukan judul ini ke Daftar Bacaan, vote/like, berkomentar dan juga follow, Aku ingin mengucapkan terima kasih. Aku … sangat senang. Semoga kalian enggak kecewa atau menyesali karena sudah melakukan itu.
Terima kasih,
L
Ps: Kayanya Anila lebih suka sama kambing dibanding Dewa. Karena dia sering bawa-bawa kambing ke percakapan #LOL
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga
General Fiction“Ayo, kita menikah.” Berawal dari kalimat itu semua bermula.