Suara ketukan pintu depan mengambil perhatian seluruh penghuni Rumah Ibu yang malam minggu ini sedang berada di depan televisi.
"Malam kak, Yerinya ada?"
Chaeyoung selaku orang yang membuka pintu malam diam menatap lekat tak mejawab.
"Minhee kak"
"YERIIIIIIII……"
Minhee kaget dibuatnya, pasalnya cewek bertubuh mungil itu teriak tepat di depan mukanya.
"YERI TURUN LO" teriak Chaeyoung lagi. "Masuk gih" titahnya pada Minhee.
"YERIIIIII…"
Bukan Chaeyoung, tapi kali ini Tzuyu yang berteriak membuat telinga Minhee pengang dibuatnya.
"Mau kemana kamu?"
Yeri langsung membeku di tempatnya. "Hah? Kok gak bilang mau kesini?" tanya Yeri gugup kemudian menatap Chaeyoung, Naeun dan Tzuyu secara bergantian meminta penjelasan.
Minhee bangkit dari duduknya menghampiri Yeri.
"Aw" ringis Yeri. Satu sentilan mendarat di paha mulus Yeri.
"Kamu! Mau keluar malem malem pake baju begini?"
Iya baju begini. Malam ini Yeri hanya memakai baju setelan tidurnya. Hot pants super pendek dengan kaos oversizenya. Bisa dibayangkan bagaimana Minhee geleng-geleng.
"Mau ke depan doang sama Chaeyoung beli martabak" jawab Yeri membela diri.
"Udah gue suruh pake gamis kok" ucap Chaeyoung mengompori.
"Gak usah, tuh udah aku beliin" ucap Minhee kemudian berjalan ke depan dengan Yeri yang mengekori.
"Terus kesini cuman mau nganterin martabak doang? Kayak mamang gofood aja"
Minhee duduk di kursi depan rumah, sementara Yeri masih berdiri. "Tadi sore kamu bilang pengen martabak depan situ kan? Ya udah" jawabnya.
"Terus mau pulang?"
"Ya udah, ayo tidur di kamar"
"Gelo. Oh iya, besok aku gak jadi ikut soalnya harus jemput kak Joy ke bandara, gak papa kan?"
"Iya gak papa" Minhee kemudian berdiri berhadapan dengan Yeri. "Sini peluk dulu"
Yeri pun membiarkan Minhee memeluknya lama, terasa sangat erat membuat Yeri engap. Sebelum Minhee melepas pelukannya, ia mengecup sebentar puncak kepala Yeri.
Bocah. Batin Yeri.
"Pulang dulu ya? Mau tidur" ucap Minhee.
"Iya, maaf ya gak bisa nonton. Semangat, semoga menang"
Minhee mengacak rambut Yeri gemas. "Kenapa minta maaf sih" ucapnya.
Dengan susah payah Yeri berjinjit hendak mengaitkan lengannya ke bahu Minhee berniat memeluk pemuda tinggi itu.
Yeri memeluk Minhee seperti anak kecil.
"Kok gue rasanya sayang sama lo ya" gumam Yeri.
"Aku juga" jawab Minhee sambil mengusap rambut Yeri.
Yeri melepas pelukannya. "Ya udah sana pulang" usirnya.
Selepas Minhee pergi, Yeri masih berada disana berdiri melamun sendirian sampi suara teriakan Chaeyoung membuyarkan lamunannya.
Ia menghela nafas berat panjang, kayak mau pisah aja pikirnya kemudian masuk ke dalam rumah.
"Yer,." ucap Chaeyoung sambil memperlihatkan ponsel Yeri yang dilayarnya tertulis,
Jungkook is calling…
"Udah dari tadi berisik pas Minhee masih disini, untung kan hp lo di gue. Terima kasih dulu coba" ucap Chaeyoung.
"Masih ada urusan apa sih lo sama Jungkook?" tanya Tzuyu.
"Pacar lo mirip Jaemin ya dikit" ucap Naeun sambil sibuk makan martabaknya. "Gak kaya Haechan juga, sering dateng kesini minta makan doang"
Yeri dengan malas mengambil poselnya kemudian mereject panggilan Jungkook.
"Dia emang adeknya Jaemin" jawab Yeri malas.
"DEMI APA?" ucap Naeun, Tzuyu dan Chaeyoung berbarengan.
"Jaemin pacarnya adek gue?" tanya Tzuyu.
"Awalnya gue juga gak percaya, cuman wallpaper hpnya pake foto keluarga ada dia jaemin sama kakaknya kali ya"
"Wah sumpah? Berarti dia anaknya Irene dong? Pantesan anjir gak kek anak SMA, duitnya banyak tuh" ucap Naeun.
"Irene siapa?"
"Foto keluarga yang lo liat bukan kakaknya tapi maminya, Irene janda kaya yang model miumiu itu"
"Anjir itu mamanya si Jaemin? Pantesan kalo ngasih apapun ke si Minju kek gak liat harga gitu" ucap Tzuyu.
"Janda? Berarti dah cere dong?"
"Iya lah bego. Lu pada tau Luhan gak? Artis China itu? Nah itu mantan suami Irene alias papanya Jaemin sama si Minhee"
Gosip.
Guys..
Sebelumnya aku minta maaf nih ufah gak tau diri tapiiiii kalian jgn benci yeri atau minhee krn buku ini ya:)
