15

763 139 33
                                    

Setelah permasalahan perihal instastory seminggu yang lalu itu, Minhee jadi jarang banget menghubungi Yeri. Tapi Yeri berusaha mengerti namanya juga cemburu.

Yeri sibuk dengan kuliahnya, Minhee sibuk dengan segala urusan kelas dua belasnya.

Sampai suatu pagi yang harusnya menjadi hari cerah Yeri ternyata tak sesuai keinginan.

Selesai mandi, ponsel Yeri berbunyi menandakan pesan masuk yang membuat gadis itu tersenyum simpul sambil mengetikan balasannya.

Selesai mandi, ponsel Yeri berbunyi menandakan pesan masuk yang membuat gadis itu tersenyum simpul sambil mengetikan balasannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yeri langsung melempar asal ponselnya ke atas kasur.

"Don't cry, don't be sad. Kamu cantik apa adanya" Yeri sengaja bersenandung mencoba menaikan kembali moodnya.

"Yujin siapa sih?" tanya Yeri pada bayangannya di cermin.

"Bukan siapa siapa, Yer" jawab Yeri pada dirinya sendiri.

Yeri menghela nafas panjang sebelum membuka kenop pintu kamarnya. Senyumnya merekah seolah tak pernah membaca pesan apapun sebelumnya.



"Mau kemana?" tanya Umji melihat Yeri turun tangga sepagi ini.

"Ngampus kak" jawab Yeri dengan senyum yang masih lebar.

"Kok tumben Yeri ngampus pagi banget?" ucap Umji pada Chaeyoung yang baru keluar kamar.

Chaeyoung melirik jam dinding. "Ngambis amat berangkat ngampus jam 6 pagi" herannya.

"Dia gak make up loh" balas Umji.

Pagi ini Yeri harus ke kampus sepagi mungkin karena dosennya dengan tidak basa basi ingin jadwalnya dimajukan.



Yuqi dan Yongha saling melirik satu sama lain. Pasalnya sudah 30 menit berlalu Yeri masih fokus dengan tugas kelompok seperti tidak ada jeda untuk gadis itu bernafas.

Mereka berdua satu kelompok dengan Yeri untuk satu semester dan baru melihat Yeri seperti ini.

"Kenapa? Ada yang aneh ya sama gue?" tanya Yeri yang sebenarnya sudah sadar diperhatikan sejak tadi.

"Lo pucet, lo sakit?" ucap Yuqi.

"Ih gue jelek banget ya?" Yeri langsung merogoh tasnya mencari cermin. "Gue gak keburu make up, sibuk naikin mood dulu"

"Lo cantik." ucap Yongha.

Yeri menaikan satu alisnya lalu tersenyum. "Makasih. Bagus banget Yongha mood gue langsung baik" ucapnya.

Disana Yuqi hanya memandang bingung dengan dua orang dihadapannya.

Selesai kelas, ketiga orang itu kembali berjanji mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan sampai kini jarum jam sudah menunjukan pukul 7 malam dan Yuqi sudah merasa lelah.

Entah kenapa Yeri sangat ambis hari ini.

Yuqi berdehem membuat Yeri meliriknya. "Yer, udah jam 7 malem, tugasnya bisa kita kerjain besok lagi" ucapnya to the point.

Yeri diam sesaat, lalu mengangguk. "Maafin gue ya"

Cuman karena hati gue, mereka gue korbanin. Batin Yeri.

"Eh gak gitu," Yuqi melirik Yongha. "Yongha harus ke rumah sakit" ucapnya.

"Loh, siapa yang sakit? Maafin gue" tanya Yeri.

"Nyokap, kalem sih" jawab Yongha.

"Ya udah kita pulang sekarang. Gue egois banget ya" ucap Yeri merasa menyesal.

Lalu ketiga orang itu langsung membereskan barang mereka. Yuqi sudah berlalu pergi tersisa Yeri dan Yongha.

"Lo ada yang jemput?" tanya Yongha.

"Hah? Ada kok, udah sana lo harus ke rumah sakit kan?" jawab Yeri.

"Beneran?"

Yeri mengangguk.

"Ya udah. Bye, Yeri"

Yeri tersenyum, meyakinkan Yongha dan meyakinkan dirinya kalau dia pasti akan dijemput seseorang.

Sampai Yongha dan motornya sudah tak terlihat Yeri masih berdiri disana.



"Yi idih. Biy, Yiri"

Yeri terlonjak kaget saat mendengar seseorang berbicara tepat ditelinganya.

Untuk beberapa saat Yeri menghela nafas panjang, menetralkan jantungnya juga menghirup bau harum yang sudah lama tak tercium hidungnya.

"Kangen banget" ucap Yeri dengan ekspresi merajuk.

"Kangen sama gue kan? Pastinya dong"

"Sebenarnya gue gak kangen kangen banget sama lo, tapi bau wangi lo healing banget sumpah. Gak berubah"

"Hah?"

"Haechan bau minyak telon"

Benar, pemuda yang bela-belaan malam-malam ke kampus hanya untuk menemui Yeri itu Haechan.

"Ngapain lo disini?" tanya Yeri.

"Jemput lo. Peluk gue dong, katanya bau gue healing banget" rengek Haechan, tidak berubah.

Yeri melirik sinis. "Gue punya pacar ya"

"LO GAK BALIKAN SAMA JUNGKOOK KAN?

Yeri langsung membekap mulut Haechan. "Lo gak usah pake teriak"

"Terus?"

"Pacar gue Minhee"

"Ah anying, pikir aing maraneh putus"

Minhee, orang yang Yeri harapkan datang malam ini untuk menjemputnya.

Nyatanya Haechan yang lebih peka.














Buat yang belum tau, 1the9 Yongha:)

Buat yang belum tau, 1the9 Yongha:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan selamat Minhee debut 🎉

OH! My Brondong ✔Where stories live. Discover now