Chapter 2. Semangkuk Pangsit

791 66 3
                                    

CHAPTER 2. SEMANGKUK PANGSIT

Read English ver : https://m.flying-lines.com/novel/the-decade-of-deep-love


English Translator : Ruriko

Indonesian Translator : Mezah

....


Zhishu mempunyai kesulitan untuk tidur. Dia bangun pagi pagi sekali untuk menelan segenggam pil warna warni dengan air es yang sudah mencair semalam. Di kamar mandi, ia berdiri menghadap cermin, terlihhat olehnya pria pucat seakan tak bernyawa dengan tatapan yang redup.

Zhishu membasuh wajahnya dengan air dingin, lalu ia mengeluarkan jaket tebal yang berada dibawah koper dan membungkus dirinya dengan itu.

Pada saat ia akan melangkah keluar, telepon genggamnya berdering. Dia kecewa lagi. Itu bukan pria yang ditunggunya untuk menelpon melainkan dokter yang menyarankannya menerima perawatan sesegera mungkin. Zhishu menjawabnya dengan senyum lembutnya yang biasa, "Terimah kasih, aku akan memikirkannya..."

Saat itu masih pagi, belum juga jam delapan. Salju turun semalaman dan tidak ada yang tahu kapan itu akan berhenti. Setengah jam Zhishu berjalan ditengah salju dan akhirnya menemukan warung pangsit yang sudah lama dia tidak kunjungi.

Penjual itu terlihat selesai menyelasaikan urusannya tiba tiba ia melihat Zhishu sambil tersenyum ia menyapa Zhishu

"lama tak bertemu!"


Zhishu duduk disalah satu meja, dia tersenyum "aku jarang keluar semenjak aku pindah rumah..."

Istri penjual datang dengan secangkir air hangat, dia menatap Zhishu sedikit khawatir "kamu pasti sangat sibuk! lihat dirimu kau begitu lemah.."

Zhishu masih tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dia tidak sibuk. Kesehatannyalah yang menurun karena banyak yang membebani pikirannya.

Zhishu menurunkan pandangannya terlihat samangkuk pangsit ia dengan hati hati menyendok pangsit yang mengambang dimangkuk, asap sup pangsit mengepul, matanya basah dia menangis. Selama sepuluh tahun lebih harga sup diwarung ini tak pernah berubah, tetapi dengan hanya satu gigitan, Zhishu dapat menyadari bahwa pangsit ini menjadi lebih kecil dengan isian yang sedikit. Begitupun cinta antara dia dan WenXu.

Zhishu tidak nafsu untuk makan tapi ia berhasil menghabiskan semangkuk pangsit. Ia tak berani mendongak, ia takut ditemukan dengan keadaan mata yang basah. Zhishu teringat ketika ia dan WenXu pertama kali ke Beijing untuk mencari pekerjaan, mereka sangat miskin saat itu. Suatu hari mereka berdua hanya bisa membeli semangkuk pangsit, tetapi WenXu terus menolak untuk makan sampai Zhishu  akhirnya membagi sup itu menjadi dua bagian. Dia masih ingat saat itu, dengan dipenuhi air mata WenXu memakan bagiannya. Dia berkata dan menekannya disetiap kata bahwa disepanjang hidup ini dia tak akan pernah mengecewakan Zhishu. Tetapi janji itu bersifat sementara. Si pembuat janji telah lupa dan orang yang dia beri janji berharap penuh perhatian.


Zhishu berpikir ia dapat menahan semua rasa sakit yang dibawa penyakitnya tapi tetap saja ia masih muntah muntah ditoilet umum.

Bagaimana mungkin ia tidak takut? Dia takut kesepian, dengan kecewa berjalan dikoridor panjang rumah sakit sendirian. Dia duduk di seberang dokter, memandang pot anggrek dari doktor yang bermarga Ai.

Dokter Ai menyarankannya agar dikemoterapi lebih awal lebih baik. Namun Zhishu tetap diam, Dokter Ai tak ingin mendesaknya. Setelah terdiam cukup lama Zhishu berhasil mengendalikan emosinya dia mendongak dengan sedikit senyum,

"aku takut kesulitan... aku hanya tak bisa melakukannya sendiri..."

"Beri aku lagi obat dan aku akan kembali memikirkannya" Zhishu menggelengkan kepalanya dengan senyum lemah ia berkata "Dokter Ai, akhir akhir ini aku mengalami sedikit mimisan, tetapi demamku memburuk. Suatu waktu saat aku sedang tidur dirumah, aku bermimpi bahwa aku menjadi kompor besar dalam keadaan fokus, aku melihat hati dan paru paruku digoreng diwajan. aku hampir berfikir bahwa aku tak akan berhasil.."

Mendengar perkataan Zhishu, Dokter Ai tiba-tiba menghentikan aktivitasnya meresep obat. Dia telah banyak  melihat dan mendengar  banyak kisah sedih dari orang-orang yang menderita penyakit mematikan, jadi dia tahu betul tetntang  keluhan mereka tetntang kehidupan yang tidak adil  dan keengganannya untuk meninggalkan dunia, tetapi dia tak pernah melihat orang seperti He Zhishu, yang diselimuti kesepian dimana-mana.

"Kamu adalah pasienku, dan aku akan selalu ada untuk merawatmu. ini bukan masalah besar, selalu ada harapan dalam hidup bukan?" Faktanya Dokter Ai ini tidak berusia lebih dari 30 tahun. Kebanyakan orang akan memusatkan mata mereka pada pengalaman dan kemampuannya hanya karena ia memiliki prestasi luar biasa dalam bidang medis. Sekarang Dokter itu telah menghibur Zhishu; nada suaranya terdengar begitu santai sehingga saat ini dia terlihat seperti seorang siswa yang menghibur teman sekolahnya, "tidak apa jika kamu bersusah payah malam ini karena diesok hari akan lebih baik.."
Zhishu tersenyum lebih tulus namun lagi ia masih berkata "Aku akan memikirkannya. Tolong beri aku obat."

Ketika Zhishu akan pergi, Ai Ziyu (Dokter Ai) bersikeras memberi Zhishu pot anggrek yang ada dikantornya. Anggrek yang berharga namun rapuh, "Jangan biarkan pikiranmu kemana mana ketika kamu sedang sendiri. Temukan sesuatu yang baik untuk dilakukan. merawat bunga tidak buruk bukan.."

Zhishu bingung dan kemudian menolaknya "Terima kasih Dokter, tapi aku tidak pandai dalam merawat bunga... Selain itu, Anggrek adalah bunga yang sangat sulit."

"Tidak sulit untuk merawat bunga. Kuharap kamu segera memutuskan sehingga aku dapat mengatur perawatan untukmu. Dan Jika kamu baik baik saja kamu pasti akan merawat bungaku dengan baik," Dokter Ai memberikan senyum singkat sedikit kekanak kanakkan, lalu ia melambaikan tangannya.

Sebenarnya Zhishu tidak berpikiran sama menurutnya  hanya mereka yang mencintai bunga yang bisa merawatnya dengan baik, persis seperti kekurangannya yang tidak bisa memberi kata penghiburan seperti yang lain.

Tapi setengah roti lebih baik daripada tidak sama sekali.

Jadi Zhishu menerima bunga itu, meminta kantung plastik untuk membungkusnya dan kemudian memasukkannya kedalam mantelnya.

Rumah Sakit kekurangan beberapa obat ajaib yang diresepkan Ai Ziyu. Zhishu tak apa dengan itu ia masih memiliki obat dirumahnya. Dan dia kembali tanpa obat. Dia sudah keluar begitu lama sehingga tubuhnya lelah.

 























[BL] 10 YEARS THAT I LOVED YOU THE MOST Indo.ver Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon