15. Strategy

191 23 1
                                    

          Di ruang pertemuan, tepatnya di dalam gedung utama, seluruh pengajar dari berbagai tingkatan berkumpul di ruangan itu. Mereka sedang rapat mengenai hukuman untuk para siswa yang melanggar aturan.

         Galatis Storm sebagai kepala akademi 7Element turut hadir di pertemuan ini bersama wakilnya, Rowen Flore yang merupakan pengajar senior Naturian yang terkenal karena mencetuskan ide mengenai pengobatan herbalnya.

          Sedari tadi, hanya ada kericuhan yang terjadi di antara semua pengajar. Ada yang berpendapat berbeda-beda mengenai ide tentang perubahan hukuman bagi siswa-siswi 7Element yang melanggar.

        "Bagaimana jika kita menambah personil Mador dan menjaga setiap tempat di 7Element? Aku yakin tak ada siswa yang mau berani melanggar aturan!" Usul Nyonya Elijah sambil berdiri dan menghadap pada Galatis Storm.

       "Tunggu, Nyonya, apakah hal itu akan membuat siswa jera? Percuma saja jika kita mengeluarkan anggaran baru hanya untuk menambah personil Mador apabila para siswa tak patuh!" Elak seorang pria berambut panjang berwarna perak, Ermir, pengajar Winder. "Yang harus kita lakukan adalah menambah jam pelajaran tata krama!"

        "Aku tak mau mengurangi jam pelajaran wajib," Celetuk pria bertubuh besar yang sedang mengasah pedangnya yaitu Haddad, pria ini adalah seorang pengajar Metallon.

       "Wah benar-benar, sepertinya kita harus mengeluarkan dua anak laki-laki itu," Ujar Tuan Rad sambil manggut-manggut, para pengajar lainnya langsung melihat ke arahnya, ia lalu melihat satu persatu orang-orang yang melihatnya itu dengan bingung. "Apa? Aku benar kan? Seharusnya kita mengeluarkan Tristan dan Malakai saja?"

        BRAKK! Suara gebrakan meja membuat semua orang disana tersentak kaget. Pria yang mengenakan pakaian serba merah dan corak keemasan itu langsung berdiri dan menunjuk-nunjuk ke arah Tuan Rad.

        "Apa kau gila? Tristan itu adalah putera mahkota Kerajaan Api! Apa kau ingin membuat kita semua terbakar oleh amarah sang raja?!" Ujarnya dan membuat Tuan Rad menggeleng-geleng kepalanya.

         "Tuan Burner, sebaiknya kau tenang dulu, semua keputusan ada di tangan Tuan Storm," Ujar Nyonya Elijah yang juga terkejut akan perkataan Tuan Burner, pengajar Firester sekaligus kepala perizinan akademi.

       "Apa kau tak pernah sungguh-sungguh mengajari Malakai, Tuan Sagara?" Tanya Tuan Burner sinis, mata Tuan Sagara langsung melotot.

      "Justru muridmu yang benar-benar membuat masalah disini, Burner!" Tuan Sagara tak terima murid kesayangannya dilecehkan oleh orang lain. "Malakai tak pernah sekalipun membuat masalah! Dia adalah penerus kepala suku gurun!"

        Tak mau kalah, Tuan Burner langsung mendekati Tuan Storm. "Galatis Storm yang terhormat, kau tidak bersungguh-sungguh akan mengeluarkan Tristan bukan?" Tanya Tuan Burner dengan menekan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya.

       Storm terdiam, ia memikirkan hal ini ribuan kali, Tristan memang seringkali membuat masalah disini, tapi ia tak bisa mengeluarkan anak itu dari akademi karena dengan adanya Tristan di 7Element, Firester lainnya mau bersekolah disini.

        Malakai juga adalah salah satu murid yang berpengaruh, ia mengajak anak-anak suku gurun untuk bergabung dengan 7Element dan membuat Earther memiliki para petarung yang kuat.

        Hanya kali ini saja, Storm bisa menoleransi Tristan dan Malakai, ia lalu menarik nafasnya dalam-dalam sebelum membuat keputusan di depan para pengajar 7Element. "Baiklah, hanya kali ini aku bisa menoleransi Tristan dan Malakai, awasi murid-murid kalian!"

7ELEMENT : Tale of Seven ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang