40# Prepare

461 42 0
                                    

Sekitar jam 10 pagi,BTS dan staff BigHit lainnya sudah tiba di bandara Incheon setelah menyelesaikan konsernya. Kepulangan mereka disambut oleh penggemar dan para wartawan yang sudah menunggu lebih pagi,lagipula mereka pulang untuk mempersiapkan comeback mereka

Sebelum balik ke asrama,Nadeshiko bersama kedua asistennya dan Namjoon izin pergi ke rumah sakit sebentar. Meskipun staff lain bertanya-tanya,mereka membiarkan Nadeshiko dan rombongannya pergi ke rumah sakit

Menggunakan mobil biasa dengan kapasitas 6 orang. Tentunya. Masih ingat kan dengan ASD yang sudah beralih ke PTSD itu? Tapi,kabar baiknya Nadeshiko sudah berani naik mobil van hitam lagi ia saat masih di luar negeri,ia melawan traumanya,meskipun ia masih was-was. Dan sepertinya ia tak membutuhkan obat,meskipun ia berniat untuk mengonsumsi obat. Setidaknya,berani naik saja itu sudah perkembangan yang pesat

Sesampainya di rumah sakit,mereka berempat sudah disambut oleh Sunny dan dokter lain yang ada di sampingnya. Dokter lain itu,adalah Homare. Sunny memintanya ikut untuk berjaga-jaga saja

"Ikut aku"

Perintah Sunny kepada yang lainnya. Mereka sih hanya ikut-ikut saja,Namjoon dan kedua asisten manajer itu tidak tahu menahu dan hanya mengikuti perintah saja

Sunny mengantar rombongan berada di depan ruang praktek salah satu dokter spesialis jantung di rumah sakit ini. Namjoon mengerutkan dahinya dan bergantian menatap Nadeshiko dan Sunny. Sunny hanya menghela nafas saja sedangkan Homare sendiri sudah bersiap-siap

"Semuanya akan jelas setelah aku mendapat suratnya. Kalian berdua,bawa Namjoon ke tempat yang aman"

"Baik"

"Nadeshiko.. apa yang telah terjadi?"

"Kamu akan tahu. Tunggu saja sebentar"

Nadeshiko akhirnya memasuki ruangan tersebut diikuti oleh Homare dan Sunny. Sedangkan Namjoon di bawa ke tempat tersembunyi dan aman dari orang-orang,agar tidak ada yang curiga. Tentu,Nadeshiko juga menyamarkan dirinya,membuat rambut putihnya tak terlihat



Setelah beberapa lama,Nadeshiko diikuti oleh 2 temannya keluar dari ruangan tersebut. Mereka bertiga pergi menuju tempat Namjoon di sembunyikan oleh kedua asistennya. Namjoon sudah tak sabar menunggu hasilnya,ia diberikan sepucuk surat yang lebar,dan Namjoon langsung mengambil dan membukanya

"Aku tak mengambil tes karena aku penasaran. Jadi.. bisa dibilang,aku memiliki penyakit jantung bawaan"

"A.. kamu? Kenapa tak bilang?"

"Aku saja baru tahu. Sejak mengidap aritmia aku mulai curiga dan meminta Sunny untuk memeriksa laporan dari rumah sakit tempat aku di lahirkan. Dan inilah hasilnya. Dokter juga sudah memastikan,aku tak mengambil tes lebih lanjut lagi,karena aku sendiri takut"

"K..kenapa?"

"Aku mohon.. jangan paksa diriku mengambil tes lanjutan.. cukup dengan menjaga kesehatanku dan mengatur gaya hidupku saja aku bisa. Jadi,kumohon.."

"Namjoon-ssi,tolong mengerti keinginan Nadeshiko"

"Baik,aku tak akan memaksa. Apa pun dirimu,aku akan tetap melindungimu dan mencintaimu"

Tiba-tiba saja Nadeshiko langsung memeluk erat Namjoon,agak lama pelukannya tapi mereka berdua saling mencintai satu sama lain. Sunny dan Homare izin pamit terlebih dahulu,dan Nadeshiko beserta rombongannya juga harus segera pulang ke asrama dan beristirahat


Sesampainya di asrama,Nadeshiko langsung menjelaskan mengapa ia pergi ke rumah sakit,begitu para member mendengarnya mereka terkejut,tetapi sekaligus heran karena Nadeshiko terlihat biasa-biasa saja kecuali hal-hal yang berkaitan dengan tekanannya

"Meskipun begitu gejalanya membuatku capek lho. Kalau berjalan di jalan yang menanjak atau sekedar naik tangga,nafasku rasanya sudah habis duluan. Dokter juga menyarankan aku tidak boleh banyak-banyak aktivitas yang berat. Terus juga,katanya aku bakalan kesulitan setiap kali berolahraga"

"Ooh,pantas saja eomma kalau olahraga pasti sudah capek duluan"

Nadeshiko mengangguk setuju. Memang benar,setiap kali para member melakukan olahraga bersama-sama,seperti saat Nadeshiko melakukan berlari di atas treadmill,baru berapa menit saja nafasnya sudah tersenggal-senggal

"Tapi,kalian tak perlu sedih begitu dong. Apa pun keadaanku,Nadeshiko ya tetap Nadeshiko. Jangan menganggapku seperti orang lain"

"Nggak,nggak kok eomma! Iya,eomma tetap eomma! Apa pun keadaannya"

"Iya kan? Sudah,jangan pasang wajah itu,aku nggak suka melihatnya,ayo kita makan~!"

"Tapi,tadi kita barusan makan.."








Malamnya,sudah jam 10 malam,tapi Nadeshiko belum kembali ke kamarnya,ia masih menetap di counter dapur dengan segelas hot chocolate di tangannya,ia sedang berkecamuk dengan pikirannya

"Nggak bisa tidur?"

"Oh.. Jimin.. kamu belum tidur?"

"Aku haus. Apa yang sedang eomma pikirkan"

"...... aku takut.. penyakitku ini membuat kalian kerepotan. Aku saja yang seperti ini sudah selalu merepotkan kalian,apalagi ditambah seperti ini. Ujianku terus bertambah"

"Eomma,jangan berpikir pesimis seperti itu. Kami sama sekali tidak merasa kerepotan,kehadiran eomma membuat kami senang dan siap membantu. Eomma juga selama ini selalu menyiapkan segalanya untuk kami,dan membantu kami juga selalu saja memberikan kami dukungan dan ucapan semangat untuk kami. Eomma adalah si Anpanman"

"Anpanman?"

"Iya. Anpanman itu,suka menolong orang yang kesulitan dengan memberikan sepotong roti darinya. Setiap kali ia menolong orang,maka satu persatu potongan roti yang ia ambil dari kepalanya akan berkurang. Meskipun semakin lama semakin berkurang dan lemah,tapi Anpanman itu selalu tersenyum. Terkadang,aku berpikiran kalau eomma seperti Anpanman. Selalu membantu kami meskipun eomma semakin hari semakin lemah"

Nadeshiko terkesima dengan yang Jimin ucapkan. Dia memang benar-benar malaikat tanpa sayap. Ucapannya membuat Nadeshiko tenang,Jimin juga selalu peduli dengan semua orang. Kini,Nadeshiko sedikit merasa senang karena Jimin menyemangatinya,tidak hanya Jimin,yang lain juga ikut menyemangatinya. Nadeshiko tahu itu

"Nadeshiko,kamu belum tidur?"

"Oh,Joonie.. em,belum.."

"Hyung,ceritakan dongeng untuk eomma biar cepat tidur"

"Dongeng? Kamu masih diceritakan dongeng sebelum tidur?"

"E,eh,nggak! Jimin,jangan begitu dong..."

"Hahaha,hanya bercanda. Aku barusan saja menyemangati eomma,jadi ini giliranmu"

"Giliranku? Nadeshiko,apa ada sesuatu yang terjadi?"

Sekarang malah Namjoon yang bergiliran duduk di samping Nadeshiko,Jimin sudah kembali ke kamarnya setelah meneguk habis segelas air putih

"Um,hanya kepikiran yang tadi siang saja.. Jimin sudah menyemangatiku,aku merasa lumayan tenang.. selama tidak sakit,aku baik-baik saja"

"Jangan terlalu overworking oke? Katanya,kalau berlebihan atau terlalu lelah bisa gawat"

"Iya iya. Aku nggak akan terlalu keras dalam bekerja. Tidur sana,sudah malam"

"Kamu juga. Habiskan minumnya,terus tidur"







Tbc

Garing ah :v

Maafkan jika ada kesalahan

See you on the next episode
Love you

Jumat,16 Agustus 2019
20 : 46

Our Manager pt. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang