Lengan siapa yang menggenggam di balik tirai, perhiasaannya emas tiruan, kulitnya dingin dan tegas. Aku hendak melepas genggaman itu, jika tidak menikamkan kuku panjangku yang hitam, sebelum kukenal wajah di balik cadar itu; lelaki yang mengubur masalaluku di lambungnya. Kenapa? Ia jadi wanita di antara paham agama? Kenapa ia menjadi dua dalam raguku yang percuma. Hendak kusapa ia dengan murka, dengan amarah paling darah, ketika kurasa tangan mendingin, dan senyumnya beku. Kebencianku cair, dalam hidup rasanya aku akan mati dalam tangisku yang amis.
2019
YOU ARE READING
Harfa N Keyluna
Poetry#19 in Metafora (Mar, 27th of 2019) #3 in Petualangan (Mar, 29th of 2019) #2 in Satir (Mar, 30th of 2019) #10 in Metafora (Apr, 1st of 2019) #285 in Perempuan (Apr, 7th of 2019) #14 in Pikiran (Jun, 13th of 2019) #2 in Kiasan (Jun, 14th of 2019) #4...